25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Masyarakat Menjerit, Polisi Turun Tangan

LABUHANBATU-Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok makanan di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu terus mengalami kenaikan pascakenaikan Harga Bahan Bakar (BBM) serta datangnya bulan suci Ramadan.

Tidak tanggung-tanggung, harga cabai merah disekitaran kompleks pasar semi modern Pasar Gelugur, Rantauprapat saat ini mencapai Rp60.000 perkilogram. Padahal sebelumnya hanya dikisaran angka Rp32.000.

Pedasnya rasa cabai itu sejalan dengan keresahan warga terkait semakin sulitnya perekonomian. “Bagaimana ini, sudah BBM naik, harga sembakopun mahal-mahal. Apa tidak semakin susah kami masyarakat,” kata ibu Sari bersama Erna, Selasa (9/7) saat ditemui di Pasar Gelugur, Jalan Gelugur.
Naiknya sembako diakui ibu rumahtangga membuat mereka kebingungan mengatur keuangan dirumah. Sebab, penghasilan suami dengan pengeluaran sangat tidak seimbang. “Sudah gaji tidak bertambah di situ pula naik BBM. Sudah gitu kita memasuki Ramadan dan selanjutnya lebaran, lengkaplah sudah derita masyarakat,” keluh mereka lagi.

Selain cabai merah yang melejit, juga terjadi kenaikan pada cabai kecil dari Rp22.000 per-kilogram (kg) menjadi Rp36.000 kg, cabai hijau semula Rp20.000 perkg menjadi Rp30.000 perkg, bawang merah dari Rp32.000 perkg menjadi Rp52.000 perkg, tomat dari Rp5000 perkg menjadi Rp8000 perkg, daging ayam dari Rp23.000 perkg menjadi Rp31.000 perkg, daging lembu dari Rp75.000 menjadi Rp95.000 perkg dan kentang dari Rp7000 perkg menjadi Rp8500 perkg.

Tidak cuma di Labuhanbatu, di Kota Tebingtinggi jauh hari sebelumnya juga mengalami situasi kenaikan bahan pokok makanan. Bahkan memasuki Ramadan kali ini harga daging lembu segar hingga Selasa (9/7) sore berkisar Rp125.000 perkg. Padahal pagi sebelumnya hanya Rp95.000 perkg. “Tadi pagi harga eceran daging masih bisa Rp95 ribu perkg, tetapi sore ini tidak bisa dijual seharga itu, karena permintaan pembeli tinggi tetapi stok daging sudah kosong,”jelas Suriati, pedagang.

Rencanannya, kepolisian daerah Sumatera Utara (Poldasu) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, hari ini akan turun ke pasar tradisonal untuk mengecek harga dan ketersediaan stok sembako yang dibutuhkan oleh masyarakat selama bulan Ramadan.
“Bila terjadi spekulan pedagang, polisi akan melakukan tindakan,” ancam Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso. (jok/ian/gus)

LABUHANBATU-Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok makanan di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu terus mengalami kenaikan pascakenaikan Harga Bahan Bakar (BBM) serta datangnya bulan suci Ramadan.

Tidak tanggung-tanggung, harga cabai merah disekitaran kompleks pasar semi modern Pasar Gelugur, Rantauprapat saat ini mencapai Rp60.000 perkilogram. Padahal sebelumnya hanya dikisaran angka Rp32.000.

Pedasnya rasa cabai itu sejalan dengan keresahan warga terkait semakin sulitnya perekonomian. “Bagaimana ini, sudah BBM naik, harga sembakopun mahal-mahal. Apa tidak semakin susah kami masyarakat,” kata ibu Sari bersama Erna, Selasa (9/7) saat ditemui di Pasar Gelugur, Jalan Gelugur.
Naiknya sembako diakui ibu rumahtangga membuat mereka kebingungan mengatur keuangan dirumah. Sebab, penghasilan suami dengan pengeluaran sangat tidak seimbang. “Sudah gaji tidak bertambah di situ pula naik BBM. Sudah gitu kita memasuki Ramadan dan selanjutnya lebaran, lengkaplah sudah derita masyarakat,” keluh mereka lagi.

Selain cabai merah yang melejit, juga terjadi kenaikan pada cabai kecil dari Rp22.000 per-kilogram (kg) menjadi Rp36.000 kg, cabai hijau semula Rp20.000 perkg menjadi Rp30.000 perkg, bawang merah dari Rp32.000 perkg menjadi Rp52.000 perkg, tomat dari Rp5000 perkg menjadi Rp8000 perkg, daging ayam dari Rp23.000 perkg menjadi Rp31.000 perkg, daging lembu dari Rp75.000 menjadi Rp95.000 perkg dan kentang dari Rp7000 perkg menjadi Rp8500 perkg.

Tidak cuma di Labuhanbatu, di Kota Tebingtinggi jauh hari sebelumnya juga mengalami situasi kenaikan bahan pokok makanan. Bahkan memasuki Ramadan kali ini harga daging lembu segar hingga Selasa (9/7) sore berkisar Rp125.000 perkg. Padahal pagi sebelumnya hanya Rp95.000 perkg. “Tadi pagi harga eceran daging masih bisa Rp95 ribu perkg, tetapi sore ini tidak bisa dijual seharga itu, karena permintaan pembeli tinggi tetapi stok daging sudah kosong,”jelas Suriati, pedagang.

Rencanannya, kepolisian daerah Sumatera Utara (Poldasu) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, hari ini akan turun ke pasar tradisonal untuk mengecek harga dan ketersediaan stok sembako yang dibutuhkan oleh masyarakat selama bulan Ramadan.
“Bila terjadi spekulan pedagang, polisi akan melakukan tindakan,” ancam Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Raden Heru Prakoso. (jok/ian/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/