Mengamuk Tidak Diberi Uang
SIANTAR-Perbuatan Nelson Hutapea (30) benar-benar sadis. Betapa tidak, pria pengangguran ini tega membantai kedua orangtua kandungnya, B Hutapea (62) dan Rosmaulina br Simanjuntak (57) hingga tewas. Pembantaian itu dilakukannya di kediaman mereka di Borgot Biri, Dusun VII Kecamatan Aektuasan, Pulo Raja, Labuhanbatu, Sabtu (8/9).
Pembunuhan dengan menggunakan pisau sabit itu baru diketahui, Minggu (9/9) pagi. Seorang warga curiga melihat gelagat kepergian Nelson dari rumah dengan bercak darah pada pakaiannya. Kecurigaan itu lantas diberitahu pada orang sekampung hingga mendobrak rumah. Ditemukan pula percikan darah kering pada lantai dan didinding bagian rumah.
Parahnya, warga menemukan dua mayat yang tak lain B Hutapea dan istrinya, Rosmaulina br Simanjuntak pada bagian dapur dengan posisi berpelukan. Kecurigaanpun mengarah pada Nelson yang memang dikenal pendiam dan berlatar pengguna narkoba itu.
Sadisnya lagi, Nelson memutilasi ayahnya, B Hutapea. Pergelangan tangan B Hutapea ditemukan di ruang tamu rumahnya. Sedangkan tubuhnya lebih lima meter atau di ruangan dapur. Ditemukan juga bekas sayatan benda tajam pada bagian tangan, perut, dada dan kepala. Sedangkan Rosmaulina br Simanjuntak, tidak jauh berbeda. Pada bagian kaki, tangan dan perut ditemukan bekas sayatan benda tajam malah darah kering tampak bercecer dimana-mana. Sedangkan kondisi kamar kedua korban, diketahui acak-acakan dan diyakini pula uang tunai jutaan rupiah dari lemari pakaian, raib. Polres Labuhanbatu, langsung menggelar olah TKP hingga menemukan sabit yang diyakini digunakan Nelson membantai orangtua kandungnya.
Gemparnya warga Borgot Biri, spontan mencari Nelson yang kabarnya berada di salah satu loket bus penumpang. Sayangnya, pencarian hingga tengah hari itu, tidak membuahkan hasil.
Tetangga korban, Sugino (44) mengaku mendengar keributan pada Sabtu (8/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Namun hal itu dianggap bapak tiga anak ini biasa karena Nelson kerab membuat keributan dengan orangtuanya. Bahkan dua bulan silam, Nelson mengamuk sampai memecahkan televisi hanya karena uang. Saat itu Nelson meminta uang Rp5 juta untuk bepergian. Namun orangtuanya yang bekerja sebagai pengais rezeki dari kebun sawit milik mereka, hanya sanggup memberi Rp2 juta. “Karena tak diberi tambahan lagi, si Nelson ngamuk dan memecahkan TV, piring dan perabotan rumah,” tutur Sugiono seraya meyakini kalau pelaku pembantaian itu tak lain memang Nelson.
Nelson sempat mendatangi kediaman saudari tertuanya yang tinggal di Jalan Sangnawaluh, Kelurahan Siopatsuhu, Siantar Timur. Dengan nada tenang, memberitahu D br Hutapea (37), saudari tertuanya itu, bahwa kedua orangtua mereka sudah meninggal dibunuh orang.
“Nelson datang masih bersimbah darah di pakaiannya,” ujar Jhon Raja Guk-guk (41) salah seorang kerabat keluarga D br Hutapea yang ditanya saat menunggu kedatangan jenazah korban di kamar mayat RSU Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar Kata Jhon, Nelson datang Minggu (9/9) sekitar pukul 11.00 WIB. Bahkan saat bercerita memberitahu terkait kematian orangtuanya. Jhon sempat curiga karena keterangan Nelson ngelantur. Apalagi terlihat gagap ketika dicecar beberapa pertanyaan. Diakuinya kalau Nelson 5 tahun terkahir ini terlihat depresi. Apalagi setelah ditinggal istri.
Kecurigaan semakin kuat, ketika Jhon melihat bercak darah pada pakaian yang dikenakan ayah dua anak itu. Ditambah lagi uang Rp3,5 juta di sakunya, karena selama ini Nelson tak memiliki pekerjaan. Karena itulah, John langsung memanggil Kapolsek Siantar Timur, AKP Altur Pasaribu hingga menceritakan kecurigaan pada Nelson.
Setelah dikordinasikan kepada pihak Polres Labuhanbatu, ternyata membenarkan kematian kedua orangtuanya dibunuha Nelson yang tak lain putra ke empat korban.
Selanjutnya polisi menangkap Nelson sekitar pukul 13.20 WIB dan memboyongnya ke Polres Siantar. (ndo/smg)
Banyak Diam, Bantah Membunuh
DI Polres Pematangsiantar, Nelson membantah telah membunuh kedua orangtua kandungnya. Pengakuan Nelson yang tinggal serumah dengan orangtunya setelah ditinggal istri, Sabtu (8/9) sekitar pukul 21.00 WIB sudah melihat kedua orangtuanya tewas bersimbah darah di ruangan dapur rumahnya itu. Dia pun tidak tahu mengapa kedua orangtunya tewas seperti itu. “Nggak ku apa-apai orang itu, enggak tau aku kenapa dia,” kata Nelson dengan suara pelan. Neslon mengaku kalau dirinya sudah menikah dengan Boru Sihotang dan memiliki sepasang anak. Paling besar berusia 6 tahun dan bungsu berusia 4 tahun. Bahkan dia tidak bisa memberi alasan, mengapa dirinya ditinggal begitu saja oleh sang istri yang kini sudah menikah dan tinggal di Aekkanopan. Nelson yang kebanyakan diam bila ditanya ini, mengaku uang yang didapat dalam sakunya itu tak lain dari orangtuanya sendiri. Seyogianya uang itu untuk digunakannya mencari istri dan kedua anaknya.
Terkait becak darah di celana jeans coklat yang sedang dipakainya, Nelson mengaku darah itu dari ikan yang dipotongnya kemarin.
Ikan tersebut dimasak untuk makan malam bersama kedua orangtuanya. “Enggk tau aku kenapa orang itu. Sudah kulihat mati, aku ke kamar saja,” ucap Nelson singkat.(ndo/smg)