Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dengan tegas menyatakan, informasi BNPB siapkan 3.000 kantong mayat hanyalah berita bohong semata. Karena hingga saat ini BNPB tidak pernah melakukan hal tersebutn
Lembaga penanggulangan bencana ini menurutnya hanya memaksimalkan penanganan bencana, terutama membantu para korban letusan Gunung Sinabung agar jangan sampai terabaikan. “Tidak benar itu. Hanya hoax (berita bohong) saja. Sama seperti informasi Gunung Sinabung akan meletus besar. Semua itu hanya hoax. BNPB tidak menyediakan kantong-kantong mayat sebanyak itu. Yang kita siapkan bagaimana kebutuhan dasar pengungsi tercukupi,” ujarnya saat dihubungi koran ini di Jakarta, Senin (9/12).
Menurut Sutopo, sejak gunung api yang terletak di Kabupaten Karo tersebut meletus beberapa waktu lalu, hingga saat ini aktivitasnya memang masih tinggi. Hal tersebut ditandai dengan tremor, gempa vulkanik dan hembusan awan panas yang masih terus terjadi.
Atas kondisi ini, Gunung Sinabung, kata Sutopo, hingga saat ini masih bertatus Awas dan rekomendasi bagi masyarakat agar tidak berada lima kilometer dari kaki gunung, masih berlaku. “Namun tidak bisa diprediksi pasti apakah akan ada letusan besar atau tidak,” katanya.
Sutopo pun kemudian meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Permintaan terutama ditujukan terhadap pengungsi dari 21 desa yang jumlahnya diperkirakan mencapai 17.160 jiwa. Pemerintah menurutnya, tentu akan segera menyampaikan informasi terbaru, jika memang ada kondisi yang dinilai cukup membahayakan masyarakat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, di tengah rasa panik masyarakat yang belum juga dapat kembali ke rumah masing-masing, merebak isu akan adanya letusan susulan yang jauh lebih dahsyat dari Gunung Sinabung. Isu ini cukup meresahkan masyarakat karena di tengah informasi berita bohong tersebut, diperkuat dengan beredarnya informasi bohong lainnya, bahwa BNPB tengah menyiapkan hingga 3.000 lebih kantong mayat untuk Tanah Karo. Namun sekali lagi Sutopo membantah berita tersebut, dan meminta masyarakat tetap tenang.
Sementara itu menanggapi adanya aksi unjukrasa yang meminta Bupati Karo mundur dari jabatan, karena dinilai tidak mampu menangani korban letusan Gunung Sinabung, Sutopo tidak mengomentarinya. Ia hanya berharap agar aksi-aksi yang dilakukan jangan sampai mengganggu aktivitas penanganan pengungsi yang terus diupayakan secara maksimal oleh pemerintah.
“Sampai saat ini BNPB masih terus menyalurkan bantuan terutama distribusi logistik ke 31 titik pengungsian. Selain itu pemerintah juga rencananya akan membagikan cash for work (bantuan tunai) bagi para pengungsi agar dapat membantu kehidupan ekonomi pengungsi. Identifikasi bagi penerima bantuan dilakukan by name, by picture dan by adress,” katanya saat ditanya perkembangan terakhir penanganan korban letusan yang dilakukan BNPB.(gir)