28 C
Medan
Tuesday, February 11, 2025

Oknum Honorer Lecehkan Siswi SMAN 4 Binjai Akhirnya Dipecat

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Peristiwa menggegerkan terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Binjai, belum lama ini. Oknum honorer di sekolah negeri itu meminta kepada siswa untuk kirim foto dengan berpakaian bikini.

Modusnya melalui sebuah kompetisi yang dinamai Casual Girl Gen Z. Oknum dimaksud berinsial RZ, statusnya honorer administrasi dan sudah memiliki istri.

Kompetisi yang tiba-tiba digelar itu sukses dijadikannya sebagai modus operasi dan kemudian melakukan komunikasi secara intensif hingga mengarah ke pelecehan seksual secara verbal. Pelaku mengincar siswi SMA Negeri 4 itu untuk membuat foto dengan berpose memakai pakaian minim atau memakai bikini.

Menurut korban, dalam melancarkan aksinya, pelaku melayangkan chat ke targetnya. Dari obrolan chat tersebut, pelaku kemudian meminta foto siswi menggunakan kostum seksi dan dikirimkan kepada pelaku.

“Kata pelaku, foto-foto yang diminta akan diikutsertakan dalam kompetisi Casual Girl Gen Z,” ujar siswi yang menjadi korban, Selasa (11/2/2025).

Namun, siswi yang mendapat chat dari pelaku memilih untuk tidak ikut serta. Siswi yang mendapat chat itu menilai, kompetisi yang dimaksud tidak jelas.

Kepada korban, pelaku juga menyampaikan agar tidak menyebarluaskan percakapan mereka. “Tapi tanya ke orang tua atau kawan-kawan yang lain gak boleh. Kami jadi takut kalau foto itu nantinya dijadikan hal-hal yang negatif,” ujar korban.

Korban juga mengakui, chat tak senonoh itu dialami lebih dari dua orang. Sehingga mereka merasakan takut dan tidak nyaman untuk sekolah. “Takut lah kami. Kalau di sekolah itukan ketemu juga sama dia (pelaku). Jadi gak nyaman aja mau sekolah,” ucap korban.

Korban berharap, agar pelaku dapat ditindak atau dikeluarkan dari sekolah. Sehingga para korban tidak merasa takut.

“Kalau dia masih bekerja di situ, kami takut perbuatan itu terus dilakukan. Masing-masing korban chat banyak yang pilih diam karena takut. Bisa saja sudah ada yang memberi foto-foto yang diminta. Karena itu kami minta dia secepatnya diberhentikan,” kata korban.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Abdul Haris Lubis menanggapi konfirmasi wartawan yang menyoal hal tersebut. Abdul mengaku, sudah mengetahui kejadian itu.

Bahkan saat ini tengah proses pemeriksaan. “Untuk hal sedang berjalan proses pemeriksaan klarifikasi kepada yg bersangkutan (pelaku),” ujar Haris.

“Jika terbukti benar dan bersalah, akan kita keluarkan,” sambungnya.

Sore harinya, wartawan menerima dokumen pdf bertuliskan pemecatan terhadap oknum honorer di SMAN 4 Binjai. Surat pemutusan hubungan kerja nomor: 423.1.33/SMAN4BINJAI/II/2025 ditandatangani Kepala SMAN 4 Binjai, Muslimin Lubis.

Tingkah laku oknum yang bernama Novrizal Noor itu, tidak dapat ditolerin secara moral. Terhitung Rabu (12/2/2025), hubungan kerjasama yang bersangkutan dengan SMAN 4 Binjai dinyatakan berakhir. (ted/han)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Peristiwa menggegerkan terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Binjai, belum lama ini. Oknum honorer di sekolah negeri itu meminta kepada siswa untuk kirim foto dengan berpakaian bikini.

Modusnya melalui sebuah kompetisi yang dinamai Casual Girl Gen Z. Oknum dimaksud berinsial RZ, statusnya honorer administrasi dan sudah memiliki istri.

Kompetisi yang tiba-tiba digelar itu sukses dijadikannya sebagai modus operasi dan kemudian melakukan komunikasi secara intensif hingga mengarah ke pelecehan seksual secara verbal. Pelaku mengincar siswi SMA Negeri 4 itu untuk membuat foto dengan berpose memakai pakaian minim atau memakai bikini.

Menurut korban, dalam melancarkan aksinya, pelaku melayangkan chat ke targetnya. Dari obrolan chat tersebut, pelaku kemudian meminta foto siswi menggunakan kostum seksi dan dikirimkan kepada pelaku.

“Kata pelaku, foto-foto yang diminta akan diikutsertakan dalam kompetisi Casual Girl Gen Z,” ujar siswi yang menjadi korban, Selasa (11/2/2025).

Namun, siswi yang mendapat chat dari pelaku memilih untuk tidak ikut serta. Siswi yang mendapat chat itu menilai, kompetisi yang dimaksud tidak jelas.

Kepada korban, pelaku juga menyampaikan agar tidak menyebarluaskan percakapan mereka. “Tapi tanya ke orang tua atau kawan-kawan yang lain gak boleh. Kami jadi takut kalau foto itu nantinya dijadikan hal-hal yang negatif,” ujar korban.

Korban juga mengakui, chat tak senonoh itu dialami lebih dari dua orang. Sehingga mereka merasakan takut dan tidak nyaman untuk sekolah. “Takut lah kami. Kalau di sekolah itukan ketemu juga sama dia (pelaku). Jadi gak nyaman aja mau sekolah,” ucap korban.

Korban berharap, agar pelaku dapat ditindak atau dikeluarkan dari sekolah. Sehingga para korban tidak merasa takut.

“Kalau dia masih bekerja di situ, kami takut perbuatan itu terus dilakukan. Masing-masing korban chat banyak yang pilih diam karena takut. Bisa saja sudah ada yang memberi foto-foto yang diminta. Karena itu kami minta dia secepatnya diberhentikan,” kata korban.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Abdul Haris Lubis menanggapi konfirmasi wartawan yang menyoal hal tersebut. Abdul mengaku, sudah mengetahui kejadian itu.

Bahkan saat ini tengah proses pemeriksaan. “Untuk hal sedang berjalan proses pemeriksaan klarifikasi kepada yg bersangkutan (pelaku),” ujar Haris.

“Jika terbukti benar dan bersalah, akan kita keluarkan,” sambungnya.

Sore harinya, wartawan menerima dokumen pdf bertuliskan pemecatan terhadap oknum honorer di SMAN 4 Binjai. Surat pemutusan hubungan kerja nomor: 423.1.33/SMAN4BINJAI/II/2025 ditandatangani Kepala SMAN 4 Binjai, Muslimin Lubis.

Tingkah laku oknum yang bernama Novrizal Noor itu, tidak dapat ditolerin secara moral. Terhitung Rabu (12/2/2025), hubungan kerjasama yang bersangkutan dengan SMAN 4 Binjai dinyatakan berakhir. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/