26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Proyek Sungai Bilah Renggut Korban Jiwa

LABUHANBATU-Suroso (60) warga Jalan Urip Sumodiharjo Gang Kerisno, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu tewas tertimbun tanah longsor di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Bypass, tepatnya bersebelahan dengan titi Sungai Bilah, Rabu (10/4) sekitar pukul 02.00 WIB. Korban merupakan pekerja yang hendak membangun tembok penahan di bantaran Sungai Bilah.

Rekan korban Sahril Damanik mengatakan, saat itu korban dan dua rekannya berada di bawah tebing yang akan dibangun tembok penahan Sungai Bilah. Tiba-tiba tanah dari atas longsor. Nahas, Suroso yang tidak sempat lari tertimbun tanah longsoran.
Melihat kejadian itu, rekan sepekerja mereka, Iwan dan Pandi alias Panjul berteriak meminta pertolongan. Puluhan warga kemudian tiba di lokasi untuk menolong Suroso yang tertimbun.

Upaya pengerukan dengan menggunakan cangkul tidak mampu menemukan Suroso yang tertimbun tumpukan tanah. Sekitar satu jam lamanya, akhirnya satu unit beko diturunkan. Barulah tubuh Suroso ditemukan dalam kondisi tak berdaya.

“Saat pencarian dengan menggunakan cangkul kami sangat berhati-hati mencarinya, awalnya kami melihat kepala korban, lalu bagian tangan, dan paha, akibat kelelahan evakuasi korban dilanjutkan dengan beko, barulah tubuhnya bisa diangkat,” katanya. Selanjutnya Suroso dilarikan ke RSUD Rantauprapat.

Awalnya ketiga rekan korban percaya bahwa nyawa sahabatnya masih dapat diselamatkan. Tetapi menurut hasil rekam medis pihak rumah sakit pemerintah tersebut, Suroso sudah tidak bernyawa lagi saat berada ditimbunan tanah diduga akibat lamanya berada di dalam kubangan tanah pasir yang berwarna kemerahan itu.

Amatan Sumut Pos, lokasi kejadian berada berdampingan dengan titi sungai Bilah Rantauprapat itu sebelumnya sudah dilakukan pengerukan dari lantai bawah yang disejajarkan tingginya dengan badan jalan. Itu tingginya 20 meter dengan kemiringan 60 derejat.
Dua sisi tebing bagian atas sudah dipasang tembok penahan namun belum menyentuh lantai tanah dasar. Di bagian pertengahan itulah tanah yang longsor dn menimpa Suroso.

Saat jasad korban diantarkan ke rumahnya, sanak keluarga serta jiran terdekatnya menjerit histeris. Suroso dikenal baik oleh tetangga.”Suroso orangnya baik, dan pekerja keras,” kata Suratman, sahabat Suroso.(jok)

LABUHANBATU-Suroso (60) warga Jalan Urip Sumodiharjo Gang Kerisno, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu tewas tertimbun tanah longsor di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Bypass, tepatnya bersebelahan dengan titi Sungai Bilah, Rabu (10/4) sekitar pukul 02.00 WIB. Korban merupakan pekerja yang hendak membangun tembok penahan di bantaran Sungai Bilah.

Rekan korban Sahril Damanik mengatakan, saat itu korban dan dua rekannya berada di bawah tebing yang akan dibangun tembok penahan Sungai Bilah. Tiba-tiba tanah dari atas longsor. Nahas, Suroso yang tidak sempat lari tertimbun tanah longsoran.
Melihat kejadian itu, rekan sepekerja mereka, Iwan dan Pandi alias Panjul berteriak meminta pertolongan. Puluhan warga kemudian tiba di lokasi untuk menolong Suroso yang tertimbun.

Upaya pengerukan dengan menggunakan cangkul tidak mampu menemukan Suroso yang tertimbun tumpukan tanah. Sekitar satu jam lamanya, akhirnya satu unit beko diturunkan. Barulah tubuh Suroso ditemukan dalam kondisi tak berdaya.

“Saat pencarian dengan menggunakan cangkul kami sangat berhati-hati mencarinya, awalnya kami melihat kepala korban, lalu bagian tangan, dan paha, akibat kelelahan evakuasi korban dilanjutkan dengan beko, barulah tubuhnya bisa diangkat,” katanya. Selanjutnya Suroso dilarikan ke RSUD Rantauprapat.

Awalnya ketiga rekan korban percaya bahwa nyawa sahabatnya masih dapat diselamatkan. Tetapi menurut hasil rekam medis pihak rumah sakit pemerintah tersebut, Suroso sudah tidak bernyawa lagi saat berada ditimbunan tanah diduga akibat lamanya berada di dalam kubangan tanah pasir yang berwarna kemerahan itu.

Amatan Sumut Pos, lokasi kejadian berada berdampingan dengan titi sungai Bilah Rantauprapat itu sebelumnya sudah dilakukan pengerukan dari lantai bawah yang disejajarkan tingginya dengan badan jalan. Itu tingginya 20 meter dengan kemiringan 60 derejat.
Dua sisi tebing bagian atas sudah dipasang tembok penahan namun belum menyentuh lantai tanah dasar. Di bagian pertengahan itulah tanah yang longsor dn menimpa Suroso.

Saat jasad korban diantarkan ke rumahnya, sanak keluarga serta jiran terdekatnya menjerit histeris. Suroso dikenal baik oleh tetangga.”Suroso orangnya baik, dan pekerja keras,” kata Suratman, sahabat Suroso.(jok)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/