TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan berharap kepada seluruh kader Karang Taruna se Kota Tebingtinggi untuk bisa bersinergi mendukung program pemerintah dalam hal percepatan vaksinasi pandemi Covid-19 dan penanganan bencana alam.
“Sehat itu mahal, karena dengan saat ini yang masih kondisi pandemi Covid-19, masyarakat dan kader karang taruna diharapkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Saat ini di Tebingtinggi selama empat belas hari masih kosong laporan terkonfirmasi positif Covid-19,” sebut Umar Zunaidi Hasibuan ketika membuka kegiatan gotong royong masal Bulan Bhakti ke 61 Karang Taruna di Halaman Masjid Al Mutaqin di Jalan Sisingamangaraja Kelurahan Deblod Sundoro Kota Tebingtinggi, Jumat (10/12).
Menyikapi terkait masuknya libur Natal dan Tahun Baru 2022, Wali Kota Umar Zunaidi meminta kepada seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota atau menerima keluarga dari luar kota, mengapa, ungkap Umar, karena bukan jaminan ke depan, libur natal dan tahun baru tidak terpapar Covid-19. Apalagi masyarakat yang belum vaksin pasti kekebalan tubuhnya tidak ada.
“Jangan ada datang membawa penyakit dan pergi juga membawa penyakit, banyak daerah yang menerpkan PPKM dan tidak menerapkannya, tapi gelombang tiga ini harus kita cegah agar tidak ada korban lagi yang terpapar, ayok vaksinasi agar kita mendapat kekebalan tubuh,” jelasnya.
Dalam kegiatan bulan Bhakti Karang Taruna ini, karang taruna diharapkan bisa berperan aktif, karena di bulan akhir terjadi berbagai bencana alam. Terutama banjir yang menjadi langganan di Kota Tebingtinggi. Maka dengan kondisi seperti saat ini kita harus tetap waspada.
“Dengan adanya gotong royong massal ini, nantinya gorong gorong parit akan dibersihkan dari tumpukan sampah yang menyumbat, apabila datang banjir, maka dengan mudah akan surut dan tidak timbul genangan air,” jelasnya.
Ke depan, pinta Umar, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk membuat sumur resapan, karena apabila datang musim kemarau, tidak akan kesulitan mendapatkan air bersih.
“Kepada warga juga diimbau untuk halaman rumah agar tidak seluruhnya ditutup menggunakan semen atau keramik, sehingga tidak ada resapan air,” pungkasnya. (ian/azw)