HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Kelompok Tani Pea Sigaol Desa Hutasoit II Kecamatan Lintong Nihuta mengakui ada keuntungan setelah memanfaatkan program jagung dari Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Dosmar Banjarnahor. Mereka mengaku, keuntungan mencapai Rp20 juta pascapanen jagung. Pengakuan kelompok tani ini dikutip, dalam kunjungan Bupati Humbahas Dosmar pascapanen jagung di Desa Hutasoit II, Rabu (11/1).
Selain keuntungan ada, para petani ini mengaku menanam jagung tidak rumit dan harga stabil. “ Melalui program jagung ini sangat beruntung dapat menikmati hasilnya.
Hardo Sihombing selaku pemilik lahan jagung mengaku keuntungannya mencapai 20 juta pascapanen jagung.
“Jelas sangat terbantu (perekonomian), anak saya bisa sekolah sampai perguruan tinggi dari hasil bertanam jagung, dan memang program Pak Bupati ini sangat mengena kepada masyarakat,” ujar Hardo.
Lebih lanjut, Ketua Kelompok Tani Pea Sigaol desa Hutasoit II, bahwa dari satu hektare lahan jagung, bisa menghasilkan lebih dari 10 ton, dengan harga antara Rp3.500 sampai Rp3.800 rupiah per kilogramnya.
Sementara, biaya dan tenaga perawatan yang terbilang minim dibandingkan dengan tanaman muda lainnya seperti tomat dan cabai.
“Dari panen yang lalu di lahan saya sekitar 2 hektare hasilnya sangat memuaskan, bisa mencapai lebih dari 10 ton per hektarnya, dengan harga 3.500 sampai 3.800 rupiah per kilogramnya, jadi dari sekali panen bisa menghasilkan Rp30sampai Rp35 juta rupiah dengan keuntungan Rp20 juta bersih, “ ungkap Hardo.
Berkat program jagung dari Bupati Dosmar, Hardo mengatakan bahwa masyarakat jadi lebih giat untuk bertani serta menghidupkan kembali lahan-lahan tidur yang sebelumnya ada di daerahnya.
“Masyarakat di sini terutama sangat berterimakasih atas program Pak Bupati, berkat itu masyarakat jadi lebih giat dan tidak malas-malasan untuk bertani. Apalagi , ada bantuan pengolahan lahan berupa traktor untuk kelompok tani, jadi untuk mengolah lahan tidur sudah gampang,” kata Hardo.
Hanya saja, tambahnya, kendala yang dihadapi para petani seperti dirinya saat ini adalah bibit yang cenderung langka dan mahal. Hardo berharap Pemerintah kedepannya dapat menambah kuota pengadaan bibit jagung untuk para kelompok tani yang benar-benar serius ingin bertani jagung.
Sebelumnya, Bupati Humbahas, Dosmar mengaku sangat luas hasil panen jagung yang dirasakan oleh kelompok tani pea sigaol.
Menurutnya, dilahan yang hanya seluas kurang lebih 15 rante, hasil jagung yang dipanen sudah maksimal.
“Ini sudah hebat, selamat untuk Pak Hardo, sudah lumayan hasilnya, untuk lahan segini (15 rante) hasil yang didapat sudah sangat memuaskan,” katanya.
Melihat kepuasan masyarakat bertani jagung, Dosmar meminta Dians Pertanian dan Ketahanan Pangan, agar selalu melakukan sosialisasi pada para petani tentang bertanam jagung yang baik.
Guna menghindari kegagalan dalam panen jagung.
“Dinas Pertanian, Kepala Desa bersama Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS), tolong untuk selalu melakukan sosialisasi pada para petani, ajari mereka, dampingi mereka supaya tidak terjadi gagal panen,” imbuhnya.
Di sela itu juga, Dosmar berharap petani pea sigaol, agar lebih serius dalam bertani jagung. Dan, juga kepada petani lain sebab sudah banyak masyarakat yang sukses dan merasakan nikmat bertani jagung terutama di Kabupaten Humbahas.
“Kalau memang mau bertani jagung, seriuslah dirawat, karena pemerintah sudah membantu mulai dari alat pengolahan lahan sampai pada benih, sudah dibantu jangan disia-siakan, agar masyarakat menikmati dan tidak berdosa karena menyia-nyiakan bantuan dari pemerintah,” pungkas Dosmar. (des/azw)