26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Paman Tewas Dipukul Keponakan

PERCUT SEI TUAN- Dirham Batubara (59) warga Gang Sipirok Dusun II, Desa Cinta Damai, Percut Sei Tuan, Minggu (11/3) sekira pukul 04.15 WIB, meninggal dalam perjalanan ke Klinik, karena dipukul keponakannya Irwan Batubara.

Informasi diperoleh dari tetangga korban, Fitri, dinihari itu, sempat mendengar suara jeritan dari rumah Dirham Batubara, sebelum ia dilarikan ke Klinik dan diketahui meningal dunia.

Diketahui Dirham tewas akibat dipukul dengan bambu oleh Irwan Batubara, keponakannya yang baru saja datang dari Sipirok. Irwan juga diketahui mengidap depresi berat (gangguan jiwa)

Menurut keterangan Jefri, anak korban saat berada di Mapolsek Percut Sei Tuan, Sabtu (10/3) malam, mengatakan,  peristiwa itu berawal ketika ayahnya Dirham Batubara mendapat kabar dari uwaknya (abang korban) di Sipirok, kalau anaknya Irwan Batubara melarikan diri ke Medan.

Mengetahui anaknya pergi ke Medan, orang tua Irwan meminta tolong kepada adiknya Dirham Batubara, untuk mencari dan menjemput anaknya itu.
Dikatakan Jefri, ayahnya semula berat untuk pergi mencari Irwan yang tersasar. Namun karena nasehat istrinya Heni Ritonga, Dirham pun pergi dengan mengendarai sepeda motor untuk mencari Irwan, ditemani anak pertamanya Hendri. “Irwan itu kan anak abangmu, berarti anakmu juga,” tutur Jefri mengenang ucapan ibunya.

Sekira pukul 9 malam, Irwan ditemukan di kawasan marelan dan langsung dibawa pulang ke rumah mereka. “Saat itu Iwan tak mengenali ayah,” ucap Hendri anak korban yang lainnya.

Meski sempat kambuh, oleh korban Irwan dikurung di dalam kamar dan Dirham Batubara bersama istrinya berjaga sampai sekira pukul 1 malam.
Karena sudah merasa aman karena pelaku tidak kumat lagi dan malam pun semakin larut, korban memilih untuk tidur. Namun saat itu, istri korban yang merasa tidurnya tak tenang, saat hendak ke kamar mandi menyaksikan Irwan mencoba kabur dari pintu belakang dan saat itu pula Heni istri korban membangunkan suaminya.

Saat itu pula, korban langsung bangkit dari tidurnya dan coba melarang agar keponakannya itu tidak keluar rumah. Naas, kayu bambu yang biasanya dipakai untuk menganjal pintu dapur diraih Irwan yang kemudian memukulkannya ke kepala korban. Akibatnya, korban yang diketahui memang ada penyakit jantung dan stroke, langsung jatuh ke lantai rumah. Saat itu pula istri korban menjerit dan membuat para tetangga terbangun. Begitu pula dengan Irwan, saat itu ia juga berupaya melarikan diri dengan memanjat ke salah satu rumah warga akhirnya berhasil ditangkap warga. Irwan sempat dipukuli warga hingga babak belur. Seiring itu pula, pihak keluarga korban langsung melarikannya ke klinik terdekat. Namun nyawa korban tak tertolong dalam perjalanan sebelum sempat mandapatkan perawatan medis.(gus/smg)

PERCUT SEI TUAN- Dirham Batubara (59) warga Gang Sipirok Dusun II, Desa Cinta Damai, Percut Sei Tuan, Minggu (11/3) sekira pukul 04.15 WIB, meninggal dalam perjalanan ke Klinik, karena dipukul keponakannya Irwan Batubara.

Informasi diperoleh dari tetangga korban, Fitri, dinihari itu, sempat mendengar suara jeritan dari rumah Dirham Batubara, sebelum ia dilarikan ke Klinik dan diketahui meningal dunia.

Diketahui Dirham tewas akibat dipukul dengan bambu oleh Irwan Batubara, keponakannya yang baru saja datang dari Sipirok. Irwan juga diketahui mengidap depresi berat (gangguan jiwa)

Menurut keterangan Jefri, anak korban saat berada di Mapolsek Percut Sei Tuan, Sabtu (10/3) malam, mengatakan,  peristiwa itu berawal ketika ayahnya Dirham Batubara mendapat kabar dari uwaknya (abang korban) di Sipirok, kalau anaknya Irwan Batubara melarikan diri ke Medan.

Mengetahui anaknya pergi ke Medan, orang tua Irwan meminta tolong kepada adiknya Dirham Batubara, untuk mencari dan menjemput anaknya itu.
Dikatakan Jefri, ayahnya semula berat untuk pergi mencari Irwan yang tersasar. Namun karena nasehat istrinya Heni Ritonga, Dirham pun pergi dengan mengendarai sepeda motor untuk mencari Irwan, ditemani anak pertamanya Hendri. “Irwan itu kan anak abangmu, berarti anakmu juga,” tutur Jefri mengenang ucapan ibunya.

Sekira pukul 9 malam, Irwan ditemukan di kawasan marelan dan langsung dibawa pulang ke rumah mereka. “Saat itu Iwan tak mengenali ayah,” ucap Hendri anak korban yang lainnya.

Meski sempat kambuh, oleh korban Irwan dikurung di dalam kamar dan Dirham Batubara bersama istrinya berjaga sampai sekira pukul 1 malam.
Karena sudah merasa aman karena pelaku tidak kumat lagi dan malam pun semakin larut, korban memilih untuk tidur. Namun saat itu, istri korban yang merasa tidurnya tak tenang, saat hendak ke kamar mandi menyaksikan Irwan mencoba kabur dari pintu belakang dan saat itu pula Heni istri korban membangunkan suaminya.

Saat itu pula, korban langsung bangkit dari tidurnya dan coba melarang agar keponakannya itu tidak keluar rumah. Naas, kayu bambu yang biasanya dipakai untuk menganjal pintu dapur diraih Irwan yang kemudian memukulkannya ke kepala korban. Akibatnya, korban yang diketahui memang ada penyakit jantung dan stroke, langsung jatuh ke lantai rumah. Saat itu pula istri korban menjerit dan membuat para tetangga terbangun. Begitu pula dengan Irwan, saat itu ia juga berupaya melarikan diri dengan memanjat ke salah satu rumah warga akhirnya berhasil ditangkap warga. Irwan sempat dipukuli warga hingga babak belur. Seiring itu pula, pihak keluarga korban langsung melarikannya ke klinik terdekat. Namun nyawa korban tak tertolong dalam perjalanan sebelum sempat mandapatkan perawatan medis.(gus/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/