MEDAN, SUMUTPOS.CO – TNI dan Polri menyatakan siap untuk melakukan Pengamanan Pemilu 2019 yang akan digelar 17 April mendatang. Sedikitnya 22 ribu personel gabungan akan disiagakan untuk menjaga keamanan di seluruh wilayah Sumatera Utara (Sumut).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jendral Tito Karnavian turun langsung ke Medan mengecek kesiapan.
Pengamanan Pemilu 2019, Kamis (11/4). Dua pimpinan tertinggi institusi keamanan negara itu kabarnya ingin melihat langsung bagaimana kesiapan personel gabungan TNI-Polri di Sumut yang termasuk daerah rawan di Pemilu tahun ini.
Digelar di Lapangan Benteng Medan, apel kesiapan pasukan tersebut dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto yang dihadiri Pangdam I/BB Mayjen M Sabrar Fadhilah. Usai Agus memberikan arahan kepada seluruh personel gabungan TNI-Polri, Panglima TNI dan Kapolri bersama-sama turun mengecek barisan pasukan.
Tampak dalam pengecekan Hadi berdialog dengan personel secara aktif bagaimana kesiapan mereka menghadapi gangguan.”Kalau saya uji, apa kalian siap?” katanya.
Detik berikutnya, ia langsung membenturkan dirinya ke tameng yang dipegang seorang prajurit. Terlihat prajurit yang memegang tameng itu hanya sedikit bergoyang, tidak sampai terjengkang ke belakang. “Bagus. Berarti kalian semua sudah siap menghadapi hal terburuk sekalipun dalam tugas mengamankan Pemilu 2019 di wilayah Sumut ini,” ucap Hadi puas.
Di kesempatan itu, Panglima TNI dan Kapolri yang didampingi Pangdam I/BB, Mayjen TNI MS Fadhilah, Kapoldasu, Irjen Pol Agus Adrianto, Danlantamal I, Laksma TNI Ali Triswanto, Pangkosekhanudnas III, Marsma TNI Djohn Amarul, Danlanud Soewondo, Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey serta seluruh pejabat TNI-Polri di wilayah Medan, tidak hanya bertanya tentang protap pengamanan Pemilu 2019 kepada peserta apel.
Selepas memeriksa kesiapan pasukan, Panglima TNI bersama Kapolri dan pejabat TNI-Polri lainnya berkesempatan melepas konvoi kendaraan Pengamanan Pemilu di wilayah Sumut dari depan Markas Kodim 0201/BS Medan. Konvoi kendaraan yang dilepas mulai dari satuan voorijder TNI-Polri, patroli Garnizun, kendaraan taktis (rantis) dan kendaraan tempur (ranpur), mobil Jihandak, dan lainnya.
Sayang, usai seluruh rangkaian pengecekan kesiapan pasukan itu, Panglima TNI dan Kapolri urung memberikan pernyataan ke media terkait kedatangan ke Medan.
Usai apel, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, pihaknya sudah siap untuk melakukan pengamanan Pemilu 2019. Ia mengatakan, kedatangan Kapolri dan Panglima untuk melihat langsung bagaimana kesiapan personel pengamanan. “Jajaran keamanan Polda Sumut di-backup Kodam Bukit Barisan siap mengamankan. Apel kesiapan yang digadiri Panglima TNI dan Kapolri untuk meyakinkan betul, apakah unsur aparat keamanan di Sumut unsur Kodam Bukit Barisan apakah siap melakukan pengamanan pemilu yang sebentar lagi akan dilaksanakan,” ungkap Agus.
Ia menyebut apel ini untuk melihat bagaimana potensi kerawanan di Sumut. Namun, Agus tak merincikan bagaimana ancaman keamanan yang berpotensi terjadi di Sumut. “Untuk potensi kerawanan Pemilu di Sumut, TNI dan Polri mengacu pada data yang dikeluarkan KPU RI. Kalau dari index yang dikeluarkan KPU, Sumatera Utara ini urutan ke-28 dari 34. Namun demikian, kita tidak boleh under estimate (meremehkan). Kita tetap siaga, waspada dan siap sedia untuk tahapan pemilu,” ucapnya.
Untuk jajaran Polda Sumut dengan paduan TNI ada 22.000 personel di lapangan TPS stand by untuk mem-back up.
“Seperti rekan-rekan media kan tahu situasi Sumut yang sekarang terjadi tidak terlepas dari kesadaran masyarakat bersama sama menyatakan keamanan. Kita bersama menyatakan bahwa keamanan itu kita jaga bersama,” tandasnya.
Pangdam I/BB Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah menegaskan pihaknya sebagai lapis kedua mendukung kerja Polda Sumut dalam mengamankan Pemilu 2019. “Kembali bahwa yang pertama TNI siap mendukung Polda Sumut. Kodam I/BB bersama-sama menjaga Pemilu ini biar aman damai dan lancar. Kedua menegaskan kembali tentang netralitas bahwa itu menjadi keharusan. Ketiga pemberitahuan kepada publik bahwa tidak usah ragu dalam pesta politik. Kita semua TNI dan Polri akan mengamankan,” tegasnya.
Untuk jumlah personel yang diturunkan, Kodam I/BB yang terdiri dari 4 wilayah di antaranya Sumut, Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau berjumlah 20.000. “Khusus Poldasu sendiri 10 ribu akan dikerahkan ke Sumut,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Sumatra Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah menyampaikan, Sumut punya wilayah yang luas, dihuni beragam etnis, budaya dan agama. Tetapi keragaman tersebut menurutnya berjalan cukup baik dengan rasa persaudaraan yang begitu erat, dan terjalin sejak lama. Karenanya, pengalaman berdemokrasi warga Sumut diyakini akan terjaga sebagaimana situasi kondisi yang kondusif tercipta pada Pemilu, Pilkada dan Pilgub di masa lalu.
“Dalam rangka pemilu Pileg dan Pilpres ini kami yakin, melalui koordinasi dengan Forkopimda, dan pelaksana (penyelenggara) Pemilu/KPU dan Bawaslu, Sumut ini aman. Mudah-mudahan kondisi ini terus kita jaga. Sampai dengan Pilpres dan setelah Pilpres,” jelas Wagub.
Kepada masyarakat, khususnya yang telah memiliki hak suara, Musa Rajekshah berharap sekaligus mengimbau warga Sumut segara memastikan terdaftar sebagai pemilih. “Datanglah ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Pemilu (17 April 2019) nanti, tentukan pilihan sesuai nurani masing-masing,” pungkasnya.
Acara apel juga ditandai dengan pemeriksaan pasukan/personel TNI Polri serta kesiapan Alutsista, Sementara mengakhiri rangkaian acara, Panglima TNI melepas pawai kendaraan roda dua dan empat yang digunakan untuk pengamanan operasional Pemilu 2019.
1.228 Personel TNI-Polri Amankan 2.578 TPS
Apel kesiapan pengamanan Pemilu 2019 juga digelar Polres Langkat di Lapangan Bola Alun-Alun T Amir Hamzah Stabat, Langkat, Kamis (11/4). Apel ini juga dihadiri Asisten I Tapem Drs Abdul Karism MAP mewakili Bupati Langkat Terbit Rencana PA.
Kapolres Langkat, AKBP Dody Hermawan pada amanat tertulisnya disampaikan Wakapolres Langkat Kompol Hendrawan menyampaikan, kegiatan ini adalah apel ketertiban TPS personel Polri dan petugas ketertiban TPS pengamanan pungutan suara di TPS pada pada Pemili Pilpres, Legislatif dari tingkat pusat, tingkat provinsi dan kabupaten/kota pada 17 april 2019 mendatang.
Sebelumnya, kata Kompol Hendra, berkat kerjasama antara TNI dan Polri beserta dukungan masyarakat, Pilkada 2018 berjalan sukses dan aman. Kini Polres Langkat kembali akan mengamankan Pemilu, pastinya tingkat kerawanan lebih tinggi karena pelaksanaannya secara serantak di seluruh Indonesia. “Sehingga Intitusi Polri dituntut lebih bekerja ekstra, dalam menjaga Kamtibmas yang aman dan damai bagi seluruh lapisan masyarkat Langkat,” terangnya.
Untuk itu, sambung Waka Polres, Polres Langkat akan menyiapkan 578 personel, dimana 460 diantaranya melaksanakan pengamana TPS yang berjumlah 2578 TPS. Selain itu Polres Langkat juga mendapatkan pengkuatan dari personil Brimob Polda Sumut 100 personil dari TNI sebanyak 550 personil, berasal dari Kodim 0203/Lkt 250, dari personil Yonif 8 Marinir PKKL Brandan 100 personil, dari Yon Raider 100/PS 100 personil, serta Yon Arhanud 100 personil.
Namun, lanjut Waka Polres, meskipun demikian julmah tersebut, masih dianggap kurang untuk pengamanan jalannya pesta demokrasi di tahun 2019 ini, untuk itu diharapkan stake holder di Langkat, seluruhnya, ikut bertekad bekerjasama dan bahu membahu untuk menyukseskan pelaksanan Pemilu.
Usai apel, Asisten I Tapem Drs Abdul Karism MAP menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjaga kenyamanan dan kertiban jalannya pesta demokrasi di negri bertuah, dengan membantu aparat penegak hukum, serta menghindari berita hoax yang dapat mempropokasi masyarakat lainnya. (dvs/prn/bam)