29 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Tepis Kabar Hoaks di Batubara, Drg Wahid: Tidak Ada Warga Terinfeksi Covid-19

drg. Wahid Khusyairi. muchlis/sumut pos
drg. Wahid Khusyairi. muchlis/sumut pos

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Batubara, drg. Wahid Khusyairi, MM, menegaskan belum ada warga yang ditemukan terinfeksi Covid-19.

Penegasan itu disampaikan Wahid Khusyairini untuk menepis beredarnya kabar di tengah-tengah masyarakat adanya warga Batubara terinfeksi Covid-19.

“Memang saat ini ada seseorang warga Batubara sedang mendapatkan perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit MT Medan, dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan), bukan berarti bukan terinfeksi virus Corona,” ujarnya, Senin (11/5).

Dijelaskan Wahid, riwayat penyakit warga Batubara, TL (23) sudah berulangkali masuk di RS Inalum yakni sejak tgl 16 April s/d 20 April 2020. Selama di rumah sakit, TL kerap konsultasi dengan dokter specialis kandungan.

Kemudian, TL dirujuk ke Rumah Sakit Stefani Kota Tebing Tinggi. “Di kedua Rumah Sakit tersebut hasil Rapid Test nya negatif,” ucapnya.

Sementara pada tanggal 7 Mei 2020, TL dirujuk ke RS MT Medan, untuk dilakukan pemeriksaan ulang CT Scan dan Rapid Test, dan hasilnya ada pembengkakan jantung serta infeksi.

Rapid Test positif berikutnya dilakukan Pemeriksaan Swab, sambil menunggu perkembangan hasilnya, di mulai dari 7 hari pertama s/d 10 hari, selanjutnya TL di rawat di ruang isolasi RS MT, dengan status PDP.

Meskipun hasil Rapid Test TL hasilnya positif atau bersatus PDP dari RS MT Medan, namun drg. Wahid meyakini, Ny Tasya bukan lah terinfeksi virus Corona.

Pasalnya kata Wahid, dari riwayat penyakit pasien, disimpulkan bahwa, pasien mengalami gangguan kehamilan dan kemungkinan keracunan pada kehamilan, karena sebelumnya Ny. Tasya mengalami batuk yang panjang.

Keluhan yang dialaminya setelah ber aktivitas, nafas nya teras sesak.

Pada pemeriksaan foto dada dijumpai gambaran jantung yg membesar.

Lebih jauh drg. Wahid mengemukakan, dari hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) dari informasi yang didapati, pasien tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah pandemi maupun kontak erat dgn orang yang positif Covid 19.

Disamping itu, Gugus Tugas Covid- 19 Kabupaten tetap melakukan penyedalidikan epidemiologi (PE) di tiga lokasi.

Lanjut Wahid, PE di tiga lokasi, ada kemungkinan, namun itu belum pasti, bahwa di lokasi itul menjadi tempat penularan, yakni, Rumah Sakit Inalum, Desa Tanah Gambus Kecamatan Lima Puluh (rumah org tua pasien), Desa Tanah Tinggi Indrapura Kecamatan Air Putih (tempat suami pasien melakukan isolasi mandiri).

Untuk itu kami tegaskan kembali, melalui keterangan ini kami sampaikan kepada semua pihak, dan sekaligus kami berharap kepada masyarakat agar tidak resah,” tutup Wahid. (mag-14/han)

drg. Wahid Khusyairi. muchlis/sumut pos
drg. Wahid Khusyairi. muchlis/sumut pos

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Batubara, drg. Wahid Khusyairi, MM, menegaskan belum ada warga yang ditemukan terinfeksi Covid-19.

Penegasan itu disampaikan Wahid Khusyairini untuk menepis beredarnya kabar di tengah-tengah masyarakat adanya warga Batubara terinfeksi Covid-19.

“Memang saat ini ada seseorang warga Batubara sedang mendapatkan perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit MT Medan, dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan), bukan berarti bukan terinfeksi virus Corona,” ujarnya, Senin (11/5).

Dijelaskan Wahid, riwayat penyakit warga Batubara, TL (23) sudah berulangkali masuk di RS Inalum yakni sejak tgl 16 April s/d 20 April 2020. Selama di rumah sakit, TL kerap konsultasi dengan dokter specialis kandungan.

Kemudian, TL dirujuk ke Rumah Sakit Stefani Kota Tebing Tinggi. “Di kedua Rumah Sakit tersebut hasil Rapid Test nya negatif,” ucapnya.

Sementara pada tanggal 7 Mei 2020, TL dirujuk ke RS MT Medan, untuk dilakukan pemeriksaan ulang CT Scan dan Rapid Test, dan hasilnya ada pembengkakan jantung serta infeksi.

Rapid Test positif berikutnya dilakukan Pemeriksaan Swab, sambil menunggu perkembangan hasilnya, di mulai dari 7 hari pertama s/d 10 hari, selanjutnya TL di rawat di ruang isolasi RS MT, dengan status PDP.

Meskipun hasil Rapid Test TL hasilnya positif atau bersatus PDP dari RS MT Medan, namun drg. Wahid meyakini, Ny Tasya bukan lah terinfeksi virus Corona.

Pasalnya kata Wahid, dari riwayat penyakit pasien, disimpulkan bahwa, pasien mengalami gangguan kehamilan dan kemungkinan keracunan pada kehamilan, karena sebelumnya Ny. Tasya mengalami batuk yang panjang.

Keluhan yang dialaminya setelah ber aktivitas, nafas nya teras sesak.

Pada pemeriksaan foto dada dijumpai gambaran jantung yg membesar.

Lebih jauh drg. Wahid mengemukakan, dari hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) dari informasi yang didapati, pasien tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah pandemi maupun kontak erat dgn orang yang positif Covid 19.

Disamping itu, Gugus Tugas Covid- 19 Kabupaten tetap melakukan penyedalidikan epidemiologi (PE) di tiga lokasi.

Lanjut Wahid, PE di tiga lokasi, ada kemungkinan, namun itu belum pasti, bahwa di lokasi itul menjadi tempat penularan, yakni, Rumah Sakit Inalum, Desa Tanah Gambus Kecamatan Lima Puluh (rumah org tua pasien), Desa Tanah Tinggi Indrapura Kecamatan Air Putih (tempat suami pasien melakukan isolasi mandiri).

Untuk itu kami tegaskan kembali, melalui keterangan ini kami sampaikan kepada semua pihak, dan sekaligus kami berharap kepada masyarakat agar tidak resah,” tutup Wahid. (mag-14/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/