25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

TKI Formal Tak Melapor ke Posko BNP2TKI

DANIL SIREGAR/SUMUT POS  PADAT: Terlihat penumpang memadati Stasiun Besar Kereta Api Medan, Sabtu (11/7). Disebutkan titik puncak arus mudik diperkirakan H-5 sebelum lebaran.
DANIL SIREGAR/SUMUT POS
PADAT: Terlihat penumpang memadati Stasiun Besar Kereta Api Medan, Sabtu (11/7). Disebutkan titik puncak arus mudik diperkirakan H-5 sebelum lebaran.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO- Bulan Suci Ramadan tinggal hitungan hari lagi akan berakhir. Sebentar lagi, masyarakat di belahan dunia yang beragama muslim akan menuju ke hari kemenangan.

Seiring dengan hal itu, arus mudik yang terjadi di Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Kabupaten Deliserdang sudah mulai terasa peningkatannya. Pasalnya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri akan landing di KNIA untuk kembali ke kampung halamannya masing-masing.

Namun, TKI yang tiba di KNIA itu sayangnya tidak seluruhnya mau mendaftar diri ke Pos Kedatangan BNP2TKI. Ketua Posko Kedatangan BNP2TKI KNIA, Syukur Hariadi mengatakan, hingga H-6 Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, sekitar 70 TKI sudah melapor kepulangannya. Menurut dia, TKI yang mendaftarkan diri itu didominasi wanita dengan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga.

Ketua Posko Kedatangan BNP2TKI ini menyesalkan sikap TKI formal yang bekerja di perusahaan-perusahaan ataupun kilang di luar negeri. Pasalnya, kata dia, para TKI Formal itu enggan melaporkan kedatangannya ketika menginjakkan kakinya di KNIA.

“Ada TKI Formal yang malu mengakui dirinya TKI waktu petugas mendatanginya. Contohnya tadi, petugas mendatangi salah seorang TKI, rambutnya sudah dipirang yang memakai sepatu boots tinggi. Waktu diminta datang ke pos untuk didata, malah malu dia (TKI) dan enggak mau didata. Padahal, kami lakukan ini (pendataan) kegunaannya untuk TKI itu sendiri,” ungkap Syukur, Sabtu (11/7).

Dikatakan Syukur, sejauh ini para TKI yang melaporkan dirinya ke Pos Kedatangan BNP2TKI KNIA, belum menyampaikan keluhannya masing-masing. Kepada Syukur, para TKI tersebut mengaku sudah mendapatkan kebutuhan yang layak.

Bahkan, salah seorang diantara TKI itu juga diberikan tiket pulang pergi saat arus mudik seperti sekarang ini oleh majikannya.

Salah seorang TKI, Hamida (36) mengatakan, sudah 4 tahun bekerja di Malaysia. TKI asal Pematangsiantar ini juga mengaku sudah sangat merindukan keluarga di kampung halamannya.

Sementara, berdasarkan data yang dihimpun Officer In Charge (OIC) KNIA, hingga pukul 12.00 WIB, sebanyak 3.021 penumpang telah menginjakkan kakinya di bandara berkode internasional KNO tersebut dengan 21 penerbangan untuk terminal kedatangan domestik. Sedangkan kedatangan internasional, tercatat 6 pesawat dengan 785 penumpang.. (ted/btr)

DANIL SIREGAR/SUMUT POS  PADAT: Terlihat penumpang memadati Stasiun Besar Kereta Api Medan, Sabtu (11/7). Disebutkan titik puncak arus mudik diperkirakan H-5 sebelum lebaran.
DANIL SIREGAR/SUMUT POS
PADAT: Terlihat penumpang memadati Stasiun Besar Kereta Api Medan, Sabtu (11/7). Disebutkan titik puncak arus mudik diperkirakan H-5 sebelum lebaran.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO- Bulan Suci Ramadan tinggal hitungan hari lagi akan berakhir. Sebentar lagi, masyarakat di belahan dunia yang beragama muslim akan menuju ke hari kemenangan.

Seiring dengan hal itu, arus mudik yang terjadi di Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Kabupaten Deliserdang sudah mulai terasa peningkatannya. Pasalnya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri akan landing di KNIA untuk kembali ke kampung halamannya masing-masing.

Namun, TKI yang tiba di KNIA itu sayangnya tidak seluruhnya mau mendaftar diri ke Pos Kedatangan BNP2TKI. Ketua Posko Kedatangan BNP2TKI KNIA, Syukur Hariadi mengatakan, hingga H-6 Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, sekitar 70 TKI sudah melapor kepulangannya. Menurut dia, TKI yang mendaftarkan diri itu didominasi wanita dengan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga.

Ketua Posko Kedatangan BNP2TKI ini menyesalkan sikap TKI formal yang bekerja di perusahaan-perusahaan ataupun kilang di luar negeri. Pasalnya, kata dia, para TKI Formal itu enggan melaporkan kedatangannya ketika menginjakkan kakinya di KNIA.

“Ada TKI Formal yang malu mengakui dirinya TKI waktu petugas mendatanginya. Contohnya tadi, petugas mendatangi salah seorang TKI, rambutnya sudah dipirang yang memakai sepatu boots tinggi. Waktu diminta datang ke pos untuk didata, malah malu dia (TKI) dan enggak mau didata. Padahal, kami lakukan ini (pendataan) kegunaannya untuk TKI itu sendiri,” ungkap Syukur, Sabtu (11/7).

Dikatakan Syukur, sejauh ini para TKI yang melaporkan dirinya ke Pos Kedatangan BNP2TKI KNIA, belum menyampaikan keluhannya masing-masing. Kepada Syukur, para TKI tersebut mengaku sudah mendapatkan kebutuhan yang layak.

Bahkan, salah seorang diantara TKI itu juga diberikan tiket pulang pergi saat arus mudik seperti sekarang ini oleh majikannya.

Salah seorang TKI, Hamida (36) mengatakan, sudah 4 tahun bekerja di Malaysia. TKI asal Pematangsiantar ini juga mengaku sudah sangat merindukan keluarga di kampung halamannya.

Sementara, berdasarkan data yang dihimpun Officer In Charge (OIC) KNIA, hingga pukul 12.00 WIB, sebanyak 3.021 penumpang telah menginjakkan kakinya di bandara berkode internasional KNO tersebut dengan 21 penerbangan untuk terminal kedatangan domestik. Sedangkan kedatangan internasional, tercatat 6 pesawat dengan 785 penumpang.. (ted/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/