SUMUTPOS.CO- Stres merupakan silent killer yang bisa membunuh kita pelan-pelan. Stres juga dapat mempercepat proses penuaan dan mempengaruhi kecantikan kulit maupun rambut.
Yang terburuk adalah Anda bahkan tidak menyadari efeknya. Rambut rontok bukan satu-satunya efek dari stres.
Stres dapat mempengaruhi kesehatan anda, seperti adanya resiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Tapi apa yang Anda mungkin tidak sadari adalah bahwa penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres mempengaruhi hampir setiap sistem dalam tubuh, sering kali dalam cara yang tak terduga.
Berikut dampat negatif stres yang perlu anda perhatikan:
1. Otak menyusut
“Stres dapat mengubah otak anda dengan cara yang membuat anda lebih rentan terhadap depresi dan kecanduan,” kata neuroscientist Tracy Bale, PhD, seperti dilansir laman Yahoo Health, Selasa (11/11).
2. Merugikan bakteri usus
Usus anda penuh dengan bakteri menguntungkan yang memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh anda dan membantu anda memetabolisme nutrisi. Jumlah bakteri dalam usus Anda adalah 10 kali lebih besar dari jumlah sel-sel dalam tubuh anda.
“Jika anda stres, saraf-saraf di usus anda langsung melepaskan neurotransmitter ke dalam lingkungan itu,” kata Bale.
“Hal itu tentunya akan mengubah lingkungan dalam usus dan keragaman bakteri yang ada, sehingga spesies yang berbeda dapat datang dan menguras bakteri menguntungkan,” jelas Bale.
Stres juga diyakini mempengaruhi fungsi penghalang dari dinding usus. Kondisi usus bocor disebut dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dengan mendorong pembentukan plak di pembuluh darah.
3. Memicu peradangan di seluruh tubuh
Peradangan adalah reaksi normal sistem kekebalan tubuh anda untuk ancaman bagi tubuh, seperti infeksi. Tetapi stres juga memicu peradangan pada tingkat rendah di seluruh tubuh anda. Satu studi bahkan menemukan bahwa stres sehari-hari seperti perhitungan matematika dan berbicara di depan umum dapat menaikkan tanda peradangan dalam darah. Stres berkepanjangan melepaskan zat kimia inflamasi yang dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri anda dan resistensi insulin (faktor risiko untuk diabetes). Bahkan, tingkat rendah kronis peradangan telah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit metabolik lainnya.
4. Menurunkan jumlah sperma
Dibandingkan dengan laki-laki yang memiliki tingkat stres terendah, orang-orang yang memiliki tingkat stres tinggi memiliki jumlah sperma lebih rendah dan konsentrasi berkurang sperma dalam air mani mereka. Sperma laki-laki yang stres juga lebih mungkin untuk menjadi cacat atau kurang bergerak. Stres juga menurunkan kadar hormon seks testosteron dan hormon luteinizing, yang dapat menyebabkan perubahan sperma. (fny/jpnn)