SIMALUNGUN – Akibat kurang hati-hati saat mengisi bensin dari jeriken ke ember, sehingga disambar api lilin warung Efendi Damanik (54) warga Dusun 3 Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar hangus terbakar, Selasa (12/3) sekira pukul 16.15 WIB. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil mencapai ratusan juta rupiah.
Dari keterangan anak korban Yongki (21) kepada Metro Siantar menceritakan peristiwa tersebut bermula saat itu ia sedang menjaga warung dan melihat bensin jualannya telah habis. Lalu ia pun pergi ke dapur untuk mengisi yang bensin didalam jerigen. Pada saat bersamaan, Tuginem ibunya sedang membungkus kerupuk dengang menggunakan api lilin.
Untuk mempermudah mengisi kedalam botol air mineral, Yongki terlebih dahulu menuangkannya kedalam ember. Karena api lilin tersebut terlampau dekat ke bensin membuatkan api menyulut bensin tersebut.
Akibatnya, hitungan detik api pun langsung besar membuat seisi rumah langsung dengan sigap menyelamatkan diri dan menhindari api yang sudah berkobar. “Memang kami tidak sempat terkena api. Tapi kami sudah binggung saat itu,” ujar Yongki yang merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara ini. (pra)
SIMALUNGUN – Akibat kurang hati-hati saat mengisi bensin dari jeriken ke ember, sehingga disambar api lilin warung Efendi Damanik (54) warga Dusun 3 Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar hangus terbakar, Selasa (12/3) sekira pukul 16.15 WIB. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil mencapai ratusan juta rupiah.
Dari keterangan anak korban Yongki (21) kepada Metro Siantar menceritakan peristiwa tersebut bermula saat itu ia sedang menjaga warung dan melihat bensin jualannya telah habis. Lalu ia pun pergi ke dapur untuk mengisi yang bensin didalam jerigen. Pada saat bersamaan, Tuginem ibunya sedang membungkus kerupuk dengang menggunakan api lilin.
Untuk mempermudah mengisi kedalam botol air mineral, Yongki terlebih dahulu menuangkannya kedalam ember. Karena api lilin tersebut terlampau dekat ke bensin membuatkan api menyulut bensin tersebut.
Akibatnya, hitungan detik api pun langsung besar membuat seisi rumah langsung dengan sigap menyelamatkan diri dan menhindari api yang sudah berkobar. “Memang kami tidak sempat terkena api. Tapi kami sudah binggung saat itu,” ujar Yongki yang merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara ini. (pra)
