RANTAUPRAPAT-Nelayan tradisional yang tergabung dalam Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Labuhanbatu meminta Pemkab Labuhanbatu dan instansi berwenang lainnya untuk segera menertibkan beroperasinya pukat trawl dan pukat gandeng dua diperairan pesisir pantai Labuhanbatu.
”Karena sampai sekarang, penggunaan pukat trawl masih marak di wilayah tangkapan nelayan tradisional pesisir pantai labuhanbatu,” ujar Ketua SNI Labuhanbatu Muhyar Hasibuan kepada wartawan, Selasa (12/3).
Katanya, selain telah merusak ekosistem alam, maraknya penggunaan pukat trawl dan pukat gerandong di pesisir pantai Labuhanbatu membuat kehidupan nelayan tradisional di beberapa kecamatan di daerah pesisir labuhanbatu semakin sengsara dan menderita.
“Karena beroperasinya pukat trawl dan pukat gandeng ini jelas mematikan pencarian para nelayan tradisional yang kondisi ekonominya sudah sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Disampaikan Muhyar, pihaknya bersama sejumlah anggota komisi III DPR RI baru-baru ini juga telah melakukan investigasi terkait maraknya penggunaan pukat trawl dan pukat gandeng di pesisir pantai labuhanbatu.(nik/smg)