25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pembangunan Jembatan Sungai Oyo Prioritas UPTJJ Gunungsitoli

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Pembangunan Jembatan Sungai Oyo di Desa Tuwuna Kecamatan Mandehe Kabupaten Nias, menjadi prioritas Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan (UPTJJ) Gunungsitoli Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara.

Hal itu diungkapkan oleh kepala UPTJJ Gunungsitoli Rizak Taruna Zega ST MT menjawab keresahan masyarakat Nias Barat belum dimulainya pekerjaan proyek Jembatan Sungai Oyo yang berstatus jalan provinsi itu.

“Masyarakat tidak perlu resah, Jembatan Sungai Oyo sudah menjadi prioritas kami. Saat ini kami masih menunggu perintah kerja. Yang kami tau, sampai saat ini kontrak belum diteken. Jika perintah sudah turun maka yang duluan kami ,” Ungkap Rizak kepada Sumut Pos di ruang kerjanya, Jumat (10/6).

Rizak menyebutkan anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan yang berstatus jalan Provinsi di wilayah kepulauan Nias termasuk dalam satu paket proyek infrastruktur jalan dan jembatan di Sumut senilai Rp2,7 triliun.

Diketahui pemenang tender mega proyek itu adalah PT Waskita Karya dengan metode multi years contract atau kontrak tahun jamak selama 2022-2023. “Untuk wilayah kepulauan Nias anggarannya mencapai Rp250 miliar, dikerjakan selama dua tahun anggaran 2022-2023 atau multiyears.

“Di setiap rapat saya sudah sampaikan kepada rekan-rekan disini, jika kontrak sudah diteken maka Jembatan Sungai Oyo langsung kami eksekusi,” sambungnya.

Ia menjelaskan tehnik pembangunan Jembatan Sungai Oyo nantinya akan digeser kesebelah atas mulut sungai. Sementara Jembatan yang lama akan digunakan sebagai akses sementara (darurat). Rizak pun berharap dukungan dari semua pihak agar pekerjaan proyek ini dapat berjalan sesuai harapan masyarakat.

“Kami butuh dukungan dari semua pihak, agar pekerjaan proyek ini dapat berjalan sesuai harapan kita semua. Kami sudah diingatkan pimpinan supaya mutu dan kualitas dapat tercapai,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Nias Barat berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi agar pembangunan Jembatan Sungai Oyo segera dimulai.

Menurut Bupati Khenoki, Jembatan Sungai Oyo tersebut sangat penting bagi masyarakat Nias Barat sebagai penunjang peningkatan perekonomian.

“Jembatan ini vital, sangat berpengaruh terhadap perputaran ekonomi msyarakat. Kondisi jembatan itu saat ini sangat memprihatinkan makanya kita minta Pemerintah Provinsi Sumut mempercepat pembangunannya,” kata Bupati Khenoki.

Informasi yang didapat, sambungnya, proyek pembangunan Jembatan Sungai oyo sudah ditenderkan. “Pernah kami dengar bahwa pengerjaan jembatan itu sudah ditenderkan, tetapi kenapa masih belum dimulai pembangunannya,” pungkasnya. Ia berharap, Pemprov Sumut segera menindaklanjuti janji GubSu, Edy Rahmayadi untuk membangun jembatannya. (adl/azw)

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Pembangunan Jembatan Sungai Oyo di Desa Tuwuna Kecamatan Mandehe Kabupaten Nias, menjadi prioritas Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan (UPTJJ) Gunungsitoli Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara.

Hal itu diungkapkan oleh kepala UPTJJ Gunungsitoli Rizak Taruna Zega ST MT menjawab keresahan masyarakat Nias Barat belum dimulainya pekerjaan proyek Jembatan Sungai Oyo yang berstatus jalan provinsi itu.

“Masyarakat tidak perlu resah, Jembatan Sungai Oyo sudah menjadi prioritas kami. Saat ini kami masih menunggu perintah kerja. Yang kami tau, sampai saat ini kontrak belum diteken. Jika perintah sudah turun maka yang duluan kami ,” Ungkap Rizak kepada Sumut Pos di ruang kerjanya, Jumat (10/6).

Rizak menyebutkan anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan yang berstatus jalan Provinsi di wilayah kepulauan Nias termasuk dalam satu paket proyek infrastruktur jalan dan jembatan di Sumut senilai Rp2,7 triliun.

Diketahui pemenang tender mega proyek itu adalah PT Waskita Karya dengan metode multi years contract atau kontrak tahun jamak selama 2022-2023. “Untuk wilayah kepulauan Nias anggarannya mencapai Rp250 miliar, dikerjakan selama dua tahun anggaran 2022-2023 atau multiyears.

“Di setiap rapat saya sudah sampaikan kepada rekan-rekan disini, jika kontrak sudah diteken maka Jembatan Sungai Oyo langsung kami eksekusi,” sambungnya.

Ia menjelaskan tehnik pembangunan Jembatan Sungai Oyo nantinya akan digeser kesebelah atas mulut sungai. Sementara Jembatan yang lama akan digunakan sebagai akses sementara (darurat). Rizak pun berharap dukungan dari semua pihak agar pekerjaan proyek ini dapat berjalan sesuai harapan masyarakat.

“Kami butuh dukungan dari semua pihak, agar pekerjaan proyek ini dapat berjalan sesuai harapan kita semua. Kami sudah diingatkan pimpinan supaya mutu dan kualitas dapat tercapai,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Nias Barat berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi agar pembangunan Jembatan Sungai Oyo segera dimulai.

Menurut Bupati Khenoki, Jembatan Sungai Oyo tersebut sangat penting bagi masyarakat Nias Barat sebagai penunjang peningkatan perekonomian.

“Jembatan ini vital, sangat berpengaruh terhadap perputaran ekonomi msyarakat. Kondisi jembatan itu saat ini sangat memprihatinkan makanya kita minta Pemerintah Provinsi Sumut mempercepat pembangunannya,” kata Bupati Khenoki.

Informasi yang didapat, sambungnya, proyek pembangunan Jembatan Sungai oyo sudah ditenderkan. “Pernah kami dengar bahwa pengerjaan jembatan itu sudah ditenderkan, tetapi kenapa masih belum dimulai pembangunannya,” pungkasnya. Ia berharap, Pemprov Sumut segera menindaklanjuti janji GubSu, Edy Rahmayadi untuk membangun jembatannya. (adl/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/