BINJAI- Setelah sempat ditahan lebih kurang 7 hari terkait kasus kerusuhan di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Binjai Kota, akhirnnya empat pelajar dibawah umur ditangguhkan penahanannya oleh Polres Binjai, Rabu (12/9) sekitar pukul 16.00 WIB.
Proses penangguhan penahanan ini sendiri berjalan alot. Sebelumnya, orangtua para pelajar sempat mengajukan surat permohonan, Jumat (7/9), karena mereka takut anak-anaknya trauma. Dan selanjutnnya DPRD serta Wali kota Binjai, menyurati pihak kepolisian agar menangguhkan penahanan mereka.
Setelah surat permohonan dari orangtua, DPRD serta Wali kota, mejamin penangguhan kepada pihak kepolisian, barulah Polisi melakukan penangguhan terhadap para tersangka. Penangguhan kali ini juga dihadiri oleh pihak Komisi C DPRD Binjai Zulkarnain dan wali kota diwakili Sekda Iqbal Pulungan.
Rasa haru dan canda tawa dari para orangtua para tersangka melihat anak-anaknya ditangguhkan. Mereka sontak mengucap syukur atas penangguhan mereka, meski proses hukum terhadap keempat pelajar ini masih tetap berjalan. Sebelum dipulangkan ke rumah mereka masing-masing, mereka dikumpulkan di ruang Kapolres Binjai. Selanjutnnya, terjadi dialog antara orangtua, anggota DPRD dan Sekdako Binjai.
Beberapa menit berdialog, para pelajar ini pun dibebaskan dengan menandatangani surat perjanjian, pukul 17.00 WIB barulah keempat pelajar ini dikeluarkan. Begitu keluar ruangan Kapolres, orangtua keempat pelajar langsung memeluk anak mereka. Suasana haru pun menyelimuti penangguhan keempat pelajar ini di Mapolres Binjai.
“Kita sangat berterima kasih kepada Kapolres, karena mau menangguhkan anak kami. Kami, para orangtua sangat bersyukur karena anak kami bisa keluar dari penjara dan dapat sekolah kembali,” kata Munjiarti, ibu dari salah seorang empat pelajar yang ditangguhkan itu.
Mereka juga sangat berterima kasi kepada seluruh instansi terkait karena sudah mau membantu mereka. Karena, tanpa bantuan semua pihak, mungkin mereka tidak dapat berbuat banyak.
“Kepada yang sudah berjasa dalam menangguhkan anak-anak kami. Kami juga sangat mengucapkan ribuan terima kasih. Mungkin saat itu anak kami khilaf, hingga ikut-ikutan dalam kejadian malam itu. Yang pasti, kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang berjasa dalam penangguhan ini,” kata perempuan itu. (ndi)