30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Sumut Dilanda Hujan Beberapa Hari, Belasan Ribu Rumah Teredam Banjir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hujan melanda di sejumlah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, beberapa belakangan ini, membuat belasan ribu rumah warga terendam banjir. Di mana, Kabupaten Serdang Begadai (Sergei) mengalami banjir terparah.

Selain, Kabupaten Serdang Begadai, berdasarkan data dihimpun Sumut Pos, Senin (12/12), Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deliserdang juga terparah.

Di Kabupaten Serdang Begadai, terdapat 10.462 Kepala Keluarga di 7 Kecamatan dan 36.027 jiwa terdampak banjir. Ketujuh Kecamatan terendam banjir, yakni Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Tanjung Beringin, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Dolok Masihul, Kecamatan Sei Bamban dan Kecamatan Teluk Mengkudu.

Wilayah paling terdampak parah karena banjir di Kabupaten Serdang Begadai yakni Tanjung Beringin, sebanyak 5.125 KK dan 19.352 jiwa. Kecamatan Kecamatan Sei Rampah sebanyak 4.683 dan 16.675 jiwa.

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Zulham Efendi Siregar menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Serdang Begadai melakukan penanganan dan penanggulangan banjir.

“Melaksanakan Pemasangan tenda posko atau pengungsi di lokasi. Memberikan Bantuan perahu utk evakuasi dan mobilisasi warga di lokasi yg membutuhkan,” ungkap Zulham saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (12/12) sore.

Zulham mengatakan, untuk ketinggian air merendam rumah warga di Kabupaten Serdang Bedagai, 10 hingga 70 cm. “Korban luka nihil, korban meninggal nihil dan pengungsi nihil,” kata Zulham.

Di Kabupaten Langkat, lanjutnya, banjir melanda Kecamatan Tanjung Pura dan Kecamatan Hinai. Saat ini air masih menggenangi pemukiman masyarakat yang tergenang air di rumah sebanyak 264 KK, ketinggian air bervariasi antara 10-30 cm. Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa.

“Kecamatan Hinai, di Desa Cempa rumah warga yang terdampak genangan air sebanyak 94 KK. Tinggi air di pemukiman warga mulai berkurang, karena beberapa hari tidak ada hujan dan bila ada, hujan dengan intensitas ringan sedang dan durasi waktu singkat. Ada warga yang mengungsi di Dusun 7 tempat mushollah sebanyak 2 KK,” beber Zulham.

Zulham menjelaskan, debit air sungai di Kabupaten Langkat, sudah mulai surut, sehingga air yang menggenangi rumah masyarakat juga mulai surut. “Air masih menggenangi pemukiman dan masyarakat masih dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari terbatas,” kata Zulham.

Zulham mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan desa, berkoordinasi dengan TNI dan POLRI untuk keamanan dan kenyamanan warga, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk pelayanan kesehatan bagi warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan obat obatan.

“Memonitor prakiraan cuaca dan Peringatan Dini dari website BMKG dan menyampaikan kepada pihak kecamatan atau pihak desa. Melaksanakan posko siaga bencana di kantor BPBD Langkat,” kata Zulham.

Di Kabupaten Deliserdang, hujan melanda daerah sejak 8 hingga 10 Desember 2022, menyebabkan sejumlah rumah warga terendam dan kondisi rumah warga masih terendam air.

Zulham menjelaskan, ada 6 Kecamatan terendam air, yakni Kecamatan Lubuk Pakam, Kecamatan Beringin, Kecamatan Galang, Kecamatan Batang Kuis, Kecamatan Hamparan Perak, dan Pantai Labu, dengan ketinggian air, 20 hingga 30 cm. ”Total keseluruhan terdampak banjir di Kabupaten Deliserdang sebanyak 1.985 kk/7.837 jiwa,” kata Zulham.

Zulham mengatakan, upaya dilakukan yakni berkoordinasi dengan Lurah, Desa, Camat Dinas Sosial dan OPD terkait. Melakukan mitigasi penyebab terjadinya banjir, mendirikan posko bencana,posko pengungsian, posko kesehatan,dan posko dapur umum. “Mengimbau kepada warga untuk waspada terhadap kemungkinan naiknya ketinggian air banjir. Sedangkan, kebutuhan, yakni  logistik untuk kebutuhan pengungsi,” pungkas Zulham.

Yusuf Tinjau Banjir di

Kecamatan Beringin

Wakil Bupati (Wabup) Deliserdang, HM Ali Yusuf Siregar meninjau kondisi banjir di Dusun Mesjid, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Senin (12/12).

Yusuf menyebutkan, tingginya curah hujan, serta belum selesainya pengerjaan banjir kanal Kualanamu di sekitar lokasi menyebabkan banjir. “Di sekitar Dusun Masjid, Desa Beringin, ada pengerjaan kanal yang belum selesai. Sejauh ini, kanal yang dikerjakan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, sudah dilakukan ganti rugi untuk sebagian warga. Diharapkan supaya secepatnya bisa selesi, sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” kata Wabup.

Terkait kondisi banjir, Wabup mengimbau aparat Pemerintah Kecamatan Beringin dan Desa Beringin, serta kepala dusun (Kadus) untuk selalu waspada dan tanggap terhadap cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

Kepada para korban banjir, kata Wabup lagi, Dinas Kesehatan Deliserdang melalui Puskesmas Beringin, juga sudah mendirikan Posko Kesehatan. Sedangkan Pemerintah Kecamatan Beringin dan Desa Beringin, juga sudah membuat dapur umum.

Tak Ada Banjir di Medan

Pemko Medan mengklaim, intensitas hujan yang terjadi di Kota Medan dalam beberapa hari terakhir, tidak menimbulkan banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Husni mengatakan, pihaknya terus mengawasi kondisi setiap wilayah di Kota Medan atas hujan yang terjadi. Hasilnya, BPBD tidak menemukan adanya luapan sungai maupun lokasi yang terendam banjir.

Husni pun memastikan, walaupun intensitas hujan di Kota Medan meningkat dalam beberapa hari terakhir, namun Kota Medan masih aman dan terkendali dari banjir.”Sampai saat ini belum ada titik banjir yang ditemukan. Masih aman dan terkendali,” ungkap Husni.

Husni juga mengatakan, pihaknya terus memantau daerah rawan banjir dan sungai setiap saat, terkhusus dalam situasi intensitas hujan tinggi seperti saat ini.

”Terutama sungai-sungai dan kawasan permukiman yang rawan banjir. Kami pantau dan menyiapkan TRC (tim reaksi cepat) di titik rawan banjir. TRC terus siaga untuk siap bergerak melakukan tindakan bila terjadi kenaikan air,” tuturnya. Seperti halnya Sungai Deli, lanjutnya, pada Minggu (11/12) sore, ketinggian muka air memang mengalami kenaikan, namun hanya sekitar 10-20 centimeter. Hal itu dipantau Tim BPBD dari jembatan Jalan Perdana Medan.

“Sementara untuk Sungai Sikambing yang dipantau dari Jembatan Gatot Subroto (sebelah Universitas Panca Budi) Medan, tinggi air muka juga naik 10 sampai 20 centimeter. Sungai aman dan terkendali,” jelas Husni. Tak hanya sungai, menurut Husni, BPBD Kota Medan juga memantau kondisi sejumlah jalan yang rawan tergenang air. Di antaranya Jalan Perjuangan Kecamatan Medan Sunggal.

Husni memastikan, Jalan Perjuangan dalam kondisi aman dan tidak ditemukan adanya genangan air. “Begitu juga dengan Jalan dr Mansyur, kami pantau kondisinya aman terkendali, negatif genangan,” ujarnya. Pun begitu, dia memastikan, sesuai instruksi Wali Kota Medan Bobby Nasution, BPBD Kota Medan tetap bersiaga. “Kami terus memantau daerah rawan banjir dan sungai setiap saat. Kami juga menyiapkan posko banjir,” pungkas Husni. (gus/btr/map)

 

teks foto: Banjir di Kabupaten Serdang Begadai.(ist/SUMUT POS)

 

 

 

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hujan melanda di sejumlah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, beberapa belakangan ini, membuat belasan ribu rumah warga terendam banjir. Di mana, Kabupaten Serdang Begadai (Sergei) mengalami banjir terparah.

Selain, Kabupaten Serdang Begadai, berdasarkan data dihimpun Sumut Pos, Senin (12/12), Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deliserdang juga terparah.

Di Kabupaten Serdang Begadai, terdapat 10.462 Kepala Keluarga di 7 Kecamatan dan 36.027 jiwa terdampak banjir. Ketujuh Kecamatan terendam banjir, yakni Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Tanjung Beringin, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Dolok Masihul, Kecamatan Sei Bamban dan Kecamatan Teluk Mengkudu.

Wilayah paling terdampak parah karena banjir di Kabupaten Serdang Begadai yakni Tanjung Beringin, sebanyak 5.125 KK dan 19.352 jiwa. Kecamatan Kecamatan Sei Rampah sebanyak 4.683 dan 16.675 jiwa.

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Zulham Efendi Siregar menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Serdang Begadai melakukan penanganan dan penanggulangan banjir.

“Melaksanakan Pemasangan tenda posko atau pengungsi di lokasi. Memberikan Bantuan perahu utk evakuasi dan mobilisasi warga di lokasi yg membutuhkan,” ungkap Zulham saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (12/12) sore.

Zulham mengatakan, untuk ketinggian air merendam rumah warga di Kabupaten Serdang Bedagai, 10 hingga 70 cm. “Korban luka nihil, korban meninggal nihil dan pengungsi nihil,” kata Zulham.

Di Kabupaten Langkat, lanjutnya, banjir melanda Kecamatan Tanjung Pura dan Kecamatan Hinai. Saat ini air masih menggenangi pemukiman masyarakat yang tergenang air di rumah sebanyak 264 KK, ketinggian air bervariasi antara 10-30 cm. Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa.

“Kecamatan Hinai, di Desa Cempa rumah warga yang terdampak genangan air sebanyak 94 KK. Tinggi air di pemukiman warga mulai berkurang, karena beberapa hari tidak ada hujan dan bila ada, hujan dengan intensitas ringan sedang dan durasi waktu singkat. Ada warga yang mengungsi di Dusun 7 tempat mushollah sebanyak 2 KK,” beber Zulham.

Zulham menjelaskan, debit air sungai di Kabupaten Langkat, sudah mulai surut, sehingga air yang menggenangi rumah masyarakat juga mulai surut. “Air masih menggenangi pemukiman dan masyarakat masih dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari terbatas,” kata Zulham.

Zulham mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan desa, berkoordinasi dengan TNI dan POLRI untuk keamanan dan kenyamanan warga, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk pelayanan kesehatan bagi warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan obat obatan.

“Memonitor prakiraan cuaca dan Peringatan Dini dari website BMKG dan menyampaikan kepada pihak kecamatan atau pihak desa. Melaksanakan posko siaga bencana di kantor BPBD Langkat,” kata Zulham.

Di Kabupaten Deliserdang, hujan melanda daerah sejak 8 hingga 10 Desember 2022, menyebabkan sejumlah rumah warga terendam dan kondisi rumah warga masih terendam air.

Zulham menjelaskan, ada 6 Kecamatan terendam air, yakni Kecamatan Lubuk Pakam, Kecamatan Beringin, Kecamatan Galang, Kecamatan Batang Kuis, Kecamatan Hamparan Perak, dan Pantai Labu, dengan ketinggian air, 20 hingga 30 cm. ”Total keseluruhan terdampak banjir di Kabupaten Deliserdang sebanyak 1.985 kk/7.837 jiwa,” kata Zulham.

Zulham mengatakan, upaya dilakukan yakni berkoordinasi dengan Lurah, Desa, Camat Dinas Sosial dan OPD terkait. Melakukan mitigasi penyebab terjadinya banjir, mendirikan posko bencana,posko pengungsian, posko kesehatan,dan posko dapur umum. “Mengimbau kepada warga untuk waspada terhadap kemungkinan naiknya ketinggian air banjir. Sedangkan, kebutuhan, yakni  logistik untuk kebutuhan pengungsi,” pungkas Zulham.

Yusuf Tinjau Banjir di

Kecamatan Beringin

Wakil Bupati (Wabup) Deliserdang, HM Ali Yusuf Siregar meninjau kondisi banjir di Dusun Mesjid, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Senin (12/12).

Yusuf menyebutkan, tingginya curah hujan, serta belum selesainya pengerjaan banjir kanal Kualanamu di sekitar lokasi menyebabkan banjir. “Di sekitar Dusun Masjid, Desa Beringin, ada pengerjaan kanal yang belum selesai. Sejauh ini, kanal yang dikerjakan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, sudah dilakukan ganti rugi untuk sebagian warga. Diharapkan supaya secepatnya bisa selesi, sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” kata Wabup.

Terkait kondisi banjir, Wabup mengimbau aparat Pemerintah Kecamatan Beringin dan Desa Beringin, serta kepala dusun (Kadus) untuk selalu waspada dan tanggap terhadap cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

Kepada para korban banjir, kata Wabup lagi, Dinas Kesehatan Deliserdang melalui Puskesmas Beringin, juga sudah mendirikan Posko Kesehatan. Sedangkan Pemerintah Kecamatan Beringin dan Desa Beringin, juga sudah membuat dapur umum.

Tak Ada Banjir di Medan

Pemko Medan mengklaim, intensitas hujan yang terjadi di Kota Medan dalam beberapa hari terakhir, tidak menimbulkan banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Husni mengatakan, pihaknya terus mengawasi kondisi setiap wilayah di Kota Medan atas hujan yang terjadi. Hasilnya, BPBD tidak menemukan adanya luapan sungai maupun lokasi yang terendam banjir.

Husni pun memastikan, walaupun intensitas hujan di Kota Medan meningkat dalam beberapa hari terakhir, namun Kota Medan masih aman dan terkendali dari banjir.”Sampai saat ini belum ada titik banjir yang ditemukan. Masih aman dan terkendali,” ungkap Husni.

Husni juga mengatakan, pihaknya terus memantau daerah rawan banjir dan sungai setiap saat, terkhusus dalam situasi intensitas hujan tinggi seperti saat ini.

”Terutama sungai-sungai dan kawasan permukiman yang rawan banjir. Kami pantau dan menyiapkan TRC (tim reaksi cepat) di titik rawan banjir. TRC terus siaga untuk siap bergerak melakukan tindakan bila terjadi kenaikan air,” tuturnya. Seperti halnya Sungai Deli, lanjutnya, pada Minggu (11/12) sore, ketinggian muka air memang mengalami kenaikan, namun hanya sekitar 10-20 centimeter. Hal itu dipantau Tim BPBD dari jembatan Jalan Perdana Medan.

“Sementara untuk Sungai Sikambing yang dipantau dari Jembatan Gatot Subroto (sebelah Universitas Panca Budi) Medan, tinggi air muka juga naik 10 sampai 20 centimeter. Sungai aman dan terkendali,” jelas Husni. Tak hanya sungai, menurut Husni, BPBD Kota Medan juga memantau kondisi sejumlah jalan yang rawan tergenang air. Di antaranya Jalan Perjuangan Kecamatan Medan Sunggal.

Husni memastikan, Jalan Perjuangan dalam kondisi aman dan tidak ditemukan adanya genangan air. “Begitu juga dengan Jalan dr Mansyur, kami pantau kondisinya aman terkendali, negatif genangan,” ujarnya. Pun begitu, dia memastikan, sesuai instruksi Wali Kota Medan Bobby Nasution, BPBD Kota Medan tetap bersiaga. “Kami terus memantau daerah rawan banjir dan sungai setiap saat. Kami juga menyiapkan posko banjir,” pungkas Husni. (gus/btr/map)

 

teks foto: Banjir di Kabupaten Serdang Begadai.(ist/SUMUT POS)

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/