LANGKAT- Pengusaha Abdul Azis bertekad maju ke bursa pemilihan bupati Langkat periode 2013-2018 lewat jalur independen. Selain tak punya ikatan dengan partai politik, langkah itu dinilai paling rasional dari sejumlah pilihan yang ada.
“Sebagai putra asli Langkat, saya yakin akan mendapat peluang maju lewat jalur independen. Selain nihil koneksitas dengan parpol, ada pertimbangan khusus untuk independen. Pokoknya saya siapkan persiapan khusus, dan ini tercetus sejak lima tahun lalu,” kata Abdul Azis di sekretariat ‘Azis Centre’ di Stabat, Rabu (13/3).
Azis tak mau bicara muluk-muluk soal motivasinya maju sebagai kepala daerah. Hanya saja dia yakin, Langkat ke depan akan lebih baik dengan kontrak politik seperti tidak korupsi, pertumbuhan investasi, pembenahan infrastruktur, serta penanggulangan bencana dan banjir.
Dengan latar belakang pengusaha yang disandangnya, lelaki kelahiran Secanggang 32 tahun lalu itu, berjanji menghibahkan gajinya sebagai bupati kepada fakir miskin dan membebaskan fee proyek agar seluruh proyek yang dikerjakan kontraktor sesuai spesifikasi yang ditentukan.
“Dalam praktiknya pasti sulit, tapi bila dijalankan dengan niat membangun daerah tentunya bisa terlaksana. Saya optimistis maju lewat jalur independen,” tegasnya. Sementara itu, DPC PDI Perjuangan Langkat bergerak cepat. Pendaftaran bagi calon bupati/wakil bupati Langkat periode 2013-2018 dibuka untuk umum hingga akhir April mendatang.
Sementara, menyambut Pilkada Langkat, DPC PDIP segera menggelar penjaringan (fit and proper test) untuk diusung sebagai calon bupati dari partai moncong putih tersebut. Tahapan penjaringan lebih dulu dilakukan di tingkat DPC untuk selanjutkan diserhkan keputusannya kepada DPP. Model ini lazim dipraktikkan oleh PDIP seperti saat penjaringan calon gubernur di Pilgubsu tahun ini.
“Secara resmi, pendaftaran bagi calon bupati dan wakil bupati Langkat akan dibuka untuk umum. Siapa saja boleh merapat ke PDIP. Pendaftaran ditutup sampai akhir April dan tidak dikenakan biaya apapun,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Langkat, Syafril.
Terkait kader PDIP Langkat yang ikut mencalonkan diri, Syafril mengakui, belum ada nama yang muncul ke permukaan. Kendati kebijakan DPP meminta kader ikut mabil bagian apakah sebagai bupati atau wakil bupati. “Kalau itu (kader) pasti ada cuma kami persilahkan orang luar dulu,” ujarnya.
Disinggung soal praktik ‘kotor’ PDIP di Pilgubsu lalu yang justru memilih kader yang tak ikut fit and proper test sebagai cagub, Syafril tak bersedia menjawab. ‘’Saya no comment lah kalau itu,’’ katanya sembari meninggalkan wartawan. (jie)