28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Menuju Lebanon, KRI Diponegoro Isi BBM di Belawan

BELAWAN-KRI Diponegoro 365, kapal perang pengawal misi perdamaian PBB singgah ke Pelabuhan Belawan. Kapal perang jenis korvet SIGMA merapat guna mengisi persediaan bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan logistik lainnya, sebelum melanjutkan perjalanan ke Lebanon bergabung dengan Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga)
XXVIII-E/United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL), Rabu (13/3) kemarin.

Kedatangan KRI Diponegoro dengan membawa 100 personil prajurit itu disambut oleh Wakil Komandan Pangkapal Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal I), Kolonel (Mar) Dedi Suhendra dan pada Kepala Satuan Kerja (Kasatker) maupun jajaran prajurit TNI AL di Belawan.

Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-E/UNIFIL, Letkol Laut (P) Hersan mengatakan, dalam perjalanan pelayarannya, kapal perang yang kembali dipercaya mengemban misi perdamaian di Lebanon nantinya akan singgah ke beberapa pelabuhan laut di delapan negara antaranya, Port Said Mesir, Sri Langka, Jeddah Arab Saudi, India, Oman dan Beirut (Lebanon) dengan keseluruhan jarak tempuh diperkirakan mencapai 6.555 mil laut.

“Ini merupakan penugasan kedua kalinya. Di Lebanon KRI Diponegoro akan bergabung dalam Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) UNIFIL di bawah Comander Task Force (CTF). Disana kita bergabung dengan beberapa negara Prancis, Turki, Italia, Belgia, Spanyol, dan Jerman,” katanya.

Dia menambahkan, KRI Diponegoro akan bertugas di zona 1 dari empat zona wilayah perairan Lebanon yang menjadi tanggung jawab MTF/UNIFIL.”Di zona 1 kita bersama dengan Kontingen Satgas Maritim dari Belgia, Brazil dan ada beberapa negara lagi,” ujar, Hersan.

Persyaratan minimal untuk kapal perang yang akan bergabung dalam MTF UNIFIL antara lain mampu mengoperasikan atau mengendalikan heli, mampu melaksanakan SAR, mampu melaksanakan RAS (Pengisian BBM di laut), memiliki fasilitas kesehatan kelas satu, dan memiliki combat management system secara real time.

“KRI Diponegoro 365 juga dilengkapi helikopter BO-105 NV-414. Selain itu harus mampu melaksanakan self protection, memiliki kemampuanmengidentifikasi kawan atau lawan (IFF) memiliki berbagai jenis persenjataan serta mampu memberikan bantuan kepada Angkatan Laut Lebanon,” katanya.(rul)

BELAWAN-KRI Diponegoro 365, kapal perang pengawal misi perdamaian PBB singgah ke Pelabuhan Belawan. Kapal perang jenis korvet SIGMA merapat guna mengisi persediaan bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan logistik lainnya, sebelum melanjutkan perjalanan ke Lebanon bergabung dengan Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga)
XXVIII-E/United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL), Rabu (13/3) kemarin.

Kedatangan KRI Diponegoro dengan membawa 100 personil prajurit itu disambut oleh Wakil Komandan Pangkapal Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal I), Kolonel (Mar) Dedi Suhendra dan pada Kepala Satuan Kerja (Kasatker) maupun jajaran prajurit TNI AL di Belawan.

Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-E/UNIFIL, Letkol Laut (P) Hersan mengatakan, dalam perjalanan pelayarannya, kapal perang yang kembali dipercaya mengemban misi perdamaian di Lebanon nantinya akan singgah ke beberapa pelabuhan laut di delapan negara antaranya, Port Said Mesir, Sri Langka, Jeddah Arab Saudi, India, Oman dan Beirut (Lebanon) dengan keseluruhan jarak tempuh diperkirakan mencapai 6.555 mil laut.

“Ini merupakan penugasan kedua kalinya. Di Lebanon KRI Diponegoro akan bergabung dalam Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) UNIFIL di bawah Comander Task Force (CTF). Disana kita bergabung dengan beberapa negara Prancis, Turki, Italia, Belgia, Spanyol, dan Jerman,” katanya.

Dia menambahkan, KRI Diponegoro akan bertugas di zona 1 dari empat zona wilayah perairan Lebanon yang menjadi tanggung jawab MTF/UNIFIL.”Di zona 1 kita bersama dengan Kontingen Satgas Maritim dari Belgia, Brazil dan ada beberapa negara lagi,” ujar, Hersan.

Persyaratan minimal untuk kapal perang yang akan bergabung dalam MTF UNIFIL antara lain mampu mengoperasikan atau mengendalikan heli, mampu melaksanakan SAR, mampu melaksanakan RAS (Pengisian BBM di laut), memiliki fasilitas kesehatan kelas satu, dan memiliki combat management system secara real time.

“KRI Diponegoro 365 juga dilengkapi helikopter BO-105 NV-414. Selain itu harus mampu melaksanakan self protection, memiliki kemampuanmengidentifikasi kawan atau lawan (IFF) memiliki berbagai jenis persenjataan serta mampu memberikan bantuan kepada Angkatan Laut Lebanon,” katanya.(rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/