25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Developer Perumahan Helvetia Siagakan Puluhan Pria

LABUHAN DELI- Suasana di lahan sengketa seluas 74 hektar di Pasar IV Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli, Kamis (12/4) kemarin, kembali memanas. Meski bentrokan tak sempat terjadi, namun puluhan oknum pria diduga suruhan pihak developer perumahan tampak berjaga di area lahan yang masih dalam proses persidangan tersebut.

Puluhan pria ini sebelumnya datang menumpangi angkot dan langsung berjaga di sekitar lahan. “Kami disini hanya berjaga-jaga, kabarnya dari kelompok penggerap akan datang lagi menyerang ke lokasi ini,” kata, seorang pria yang tak mau dikorankan namanya.

Tak jauh dari lokasi lahan sengketa, sekolah SMA Negeri 1 Labuhan Deli yang tengah melakukan aktivitas belajar-mengajar mulai terganggu. Pasalnya, para guru merasa khawatir bakal menjadi imbas dari sasaran penyerangan antar kedua kelompok tersebut.

“Kami takut jadi sasaran. Apalagi jaraknya tak jauh dari sekolah kami. Orang-orang bayaran itu sejak kemarin sudah di sana,” kata M br Manurung (39), guru di sekolah itu.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Labuhan, AKP Oktavianus ketika ditanyai mengatakan, sejumlah aparat kepolisian telah disiagakan untuk melakukan pengamanan.(mag-17)

LABUHAN DELI- Suasana di lahan sengketa seluas 74 hektar di Pasar IV Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli, Kamis (12/4) kemarin, kembali memanas. Meski bentrokan tak sempat terjadi, namun puluhan oknum pria diduga suruhan pihak developer perumahan tampak berjaga di area lahan yang masih dalam proses persidangan tersebut.

Puluhan pria ini sebelumnya datang menumpangi angkot dan langsung berjaga di sekitar lahan. “Kami disini hanya berjaga-jaga, kabarnya dari kelompok penggerap akan datang lagi menyerang ke lokasi ini,” kata, seorang pria yang tak mau dikorankan namanya.

Tak jauh dari lokasi lahan sengketa, sekolah SMA Negeri 1 Labuhan Deli yang tengah melakukan aktivitas belajar-mengajar mulai terganggu. Pasalnya, para guru merasa khawatir bakal menjadi imbas dari sasaran penyerangan antar kedua kelompok tersebut.

“Kami takut jadi sasaran. Apalagi jaraknya tak jauh dari sekolah kami. Orang-orang bayaran itu sejak kemarin sudah di sana,” kata M br Manurung (39), guru di sekolah itu.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Labuhan, AKP Oktavianus ketika ditanyai mengatakan, sejumlah aparat kepolisian telah disiagakan untuk melakukan pengamanan.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/