Site icon SumutPos

Gepeng dan Pengamen Tebingtinggi Dirazia

DIDATA: Tujuh pengamen yang berhasil dirazia gabungan  Dinas Sosial  Tenaga Kerja dan Satpol PP Kota Tebingtinggi saat didata//sopian/sumut pos
DIDATA: Tujuh pengamen yang berhasil dirazia gabungan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Satpol PP Kota Tebingtinggi saat didata//sopian/sumut pos
TEBINGTINGGI- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tebingtinggi bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Tebingtinggi menertibkan gelandangan, pengemis (gepeng), dan pengamen, Jumat (13/7) pagi. Operasi ini berkaitan dalam menyambut bulan suci Ramadan, selain itu banyak laporan masyarakat yang mengeluhkan aksi gepeng, dan pengamen di Kota Tebingtinggi.

Seperti razia yang dilakukan di Jalan KH Ahmad Dahlan (cong Api), Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman. Di lokasi itu sering dijadikan mangkal dan lokasi tidur para gepeng.

Sempat terjadi kejar-kajeran antara pengamen dan Satpol PP. Banyak dari mereka yang berhasil kabur dari kejaran petugas.

Razia itu berhasil menangkap 7 pengemis dan pengamen. Rata-rata yang tertangkap berusia di bawah umur sekitar 10 hingga 15 tahun. Tujuh pengamen dan pengemis yang diamankan langsung di bawah ke Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Sosnaker) Di Jalan Gunung Lauser, Kota Tebingtinggi untuk didata, setelah itu mereka dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Ke 7 pengamen dan pengemis yang diamankan adalah Dandi (11) warga Kabupaten Batubara, Saut Dozainal (14) warga Balige, Agus Ambarita (14) warga Pematangsiantar, Adi Sembiring (12) warga Kabupaten Karo, Markus (15) warga Balige, dan Muhammad Bagus (11) warga Kota Tebingtinggi.
Kadis Sosnaker melalui Kabid Pemberdayaan Sosial Khadijah SH mengatakan razia itu terkait instruksi Wali Kota Tebingtinggi daslam menyambut datangnya Ramadan. Wali Kota ingin Kota Tebingtinggi bersih dari para pengemis, gelandangan, dan pengamen.

“Mereka yang terkena razia akan didata dan kemudian dipulangkan langsung kedaerah mana mereka berasal,razia ini akan berkelanjutan lagi kedepan dan apabila tidak memiliki keluarga, akan dititipkan di panti asuhan di Kota Tebingtinggi,” kata Khadijah. (mag-3)

Exit mobile version