25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Sopir Takut Dites Kesehatan

Ojie Nasution/sumutpos TES URINE: Kasat Lantas Polres Langkat, AKP Ikhwan, bersama personel Dishub saksikan tes urine sopir. mensaksikan pengemudi jalani tes urine
Ojie Nasution/sumutpos
TES URINE: Kasat Lantas Polres Langkat, AKP Ikhwan, bersama personel Dishub saksikan tes urine sopir.
mensaksikan pengemudi jalani tes urine

SUMUTPOS.CO- Satlantas Polres Langkat bersama Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) memberikan pelayanan kesehatan sekaligus tes urine pengemudi bus lintas Sumatera di terminal Pasar X Desa Baru Pasar VIII Kecamatan Hinai-Langkat, Senin (13/7).

Kasat Lantas Polres Langkat, AKP M Ikhwan, memimpin kegiatan didampingi Kanit Reg Ident Iptu Eridal Fitria, Kaur Mintu Ipda Joko Supeno, Kabid Angkutan Darat Dishub Arsad Husain Siregar, Kabid Yankes Dinkes Ansyari, dan Kasi Rehabilitasi BNK Nona Afrianti.

Berdasarkan pemeriksaan awal, dari 10 supir di tes urine, dua di antaranya teridentifikasi di bawah pengaruh obat-obatan jenis benzo namun bukan tergolong jenis obat terlarang atau (narkotika). Keduanya diketahui sedang mengkonsumsi obat hipertensi dan obat anti alergi.

Mendapati hal itu, AKP Ikhwan meminta pengemudi tidak melakukan perjalanan terlebih dahulu, namun menganjurkan beristirahat hingga kondisinya kembali normal demi keselamatan serta kenyamanan dalam berkendara.

“Jika hasil tes urine terbukti positif menggunakan obat-obatan terlarang, kita akan bawa ke Polres Langkat guna tindak lanjut dengan mengkoordinasikannya ke BNK, apakah akan dilakukan rehabilitasi atau tindakan lainnya,” tuntas Ikhwan.

Begitu juga dilakukan Polres Tebingtinggi melalui Satuan Lalulintas bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, dan PT Jasa Raharja mendadak melakukan cek kesehatan kepada para sopir bus Angkutan Dalam Kota dan Provinsi (AKDP) di Terminal Bandar Kajum Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, Senin (13/7).  Hal ini dilakukan untuk meminalisir tingginya angka kecelakaan lalu-lintas disebabkan sopir yang kurang sehat.

Termasuk juga untuk mengetahui apakah sopir mengkomsumsi minuman keras dan obat-obatan berbahaya yang bisa berdampak terjadi kecelakaan.

Para sopir angkutan kota dalam provinsi (AKDP) banyak mengaku ketakutan saat dicek kesehatannya. Demikian juga dengan para penumpang karena menunggu terlalu lama.

“Pemko Tebingtinggi, Polres dan Jasa Raharja melakukan cek kesehatan sopir untuk memberikan kenyaman kepada para penumpang, ini dikarenakan tingginya angka kecelakaan yang disebabkan kelalaian sopir,” kata Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan di dampingi Kapolres AKBP Slamet Loesiono ketika meninjau pelaksanaan cek kesehatan.

Dengan kegiatan cek kesehatan sopir, kata Umar, angka kecelakaan bisa diturunkan, dan kepada sopir yang mengalami gangguan kesehatan setelah hasil pemeriksaan diberikan obat dan suntikan nerebion agar kondisi badanya fit, dan bagi supir yang kelelahan agar beristirahat setiap empat jam sekali perjalanan. “Cek kesehatan supir ini akan berlanjut tiga bulan sekali,”cetusnya.

Bukan pemeriksaan cek kesehatan saja dilakukan terhadap para sopir, tetapi pihak Satlantas dan Dinas Perhubungan melakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan. Apabila ada yang melanggar aturan, petugas hanya memberikan tilang teguran. Kondisi bus seperti rem dan ban juga tidak luput dari pemeriksaan petugas.

Salah seorang sopir, R Manulang (54) warga Medan mengaku kaget ketika bus yang membawa penumpang masuk ke dalam Terminal Bandarkajum langsung diberhentikan oleh petugas gabungan Satlantas dan Dishub. Setelah diberikan penjelasan oleh petugas, R Manulang yang semula takut mau memeriksakan kondisi kesehatannya. “Saya tidak sakit pak, saya sehat,”ujarnya kepada petugas Tim Medis dari RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi.

Setelah menjalani cek pemeriksaan kesehatan dengan melakukan tes tekanan darah dan memang benar kondisi R Manulang sehat, lansung petugas memperbolehkan untuk melanjutkan perjalanannya menuju Medan. (jie/ian/azw)

Ojie Nasution/sumutpos TES URINE: Kasat Lantas Polres Langkat, AKP Ikhwan, bersama personel Dishub saksikan tes urine sopir. mensaksikan pengemudi jalani tes urine
Ojie Nasution/sumutpos
TES URINE: Kasat Lantas Polres Langkat, AKP Ikhwan, bersama personel Dishub saksikan tes urine sopir.
mensaksikan pengemudi jalani tes urine

SUMUTPOS.CO- Satlantas Polres Langkat bersama Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) memberikan pelayanan kesehatan sekaligus tes urine pengemudi bus lintas Sumatera di terminal Pasar X Desa Baru Pasar VIII Kecamatan Hinai-Langkat, Senin (13/7).

Kasat Lantas Polres Langkat, AKP M Ikhwan, memimpin kegiatan didampingi Kanit Reg Ident Iptu Eridal Fitria, Kaur Mintu Ipda Joko Supeno, Kabid Angkutan Darat Dishub Arsad Husain Siregar, Kabid Yankes Dinkes Ansyari, dan Kasi Rehabilitasi BNK Nona Afrianti.

Berdasarkan pemeriksaan awal, dari 10 supir di tes urine, dua di antaranya teridentifikasi di bawah pengaruh obat-obatan jenis benzo namun bukan tergolong jenis obat terlarang atau (narkotika). Keduanya diketahui sedang mengkonsumsi obat hipertensi dan obat anti alergi.

Mendapati hal itu, AKP Ikhwan meminta pengemudi tidak melakukan perjalanan terlebih dahulu, namun menganjurkan beristirahat hingga kondisinya kembali normal demi keselamatan serta kenyamanan dalam berkendara.

“Jika hasil tes urine terbukti positif menggunakan obat-obatan terlarang, kita akan bawa ke Polres Langkat guna tindak lanjut dengan mengkoordinasikannya ke BNK, apakah akan dilakukan rehabilitasi atau tindakan lainnya,” tuntas Ikhwan.

Begitu juga dilakukan Polres Tebingtinggi melalui Satuan Lalulintas bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, dan PT Jasa Raharja mendadak melakukan cek kesehatan kepada para sopir bus Angkutan Dalam Kota dan Provinsi (AKDP) di Terminal Bandar Kajum Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, Senin (13/7).  Hal ini dilakukan untuk meminalisir tingginya angka kecelakaan lalu-lintas disebabkan sopir yang kurang sehat.

Termasuk juga untuk mengetahui apakah sopir mengkomsumsi minuman keras dan obat-obatan berbahaya yang bisa berdampak terjadi kecelakaan.

Para sopir angkutan kota dalam provinsi (AKDP) banyak mengaku ketakutan saat dicek kesehatannya. Demikian juga dengan para penumpang karena menunggu terlalu lama.

“Pemko Tebingtinggi, Polres dan Jasa Raharja melakukan cek kesehatan sopir untuk memberikan kenyaman kepada para penumpang, ini dikarenakan tingginya angka kecelakaan yang disebabkan kelalaian sopir,” kata Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan di dampingi Kapolres AKBP Slamet Loesiono ketika meninjau pelaksanaan cek kesehatan.

Dengan kegiatan cek kesehatan sopir, kata Umar, angka kecelakaan bisa diturunkan, dan kepada sopir yang mengalami gangguan kesehatan setelah hasil pemeriksaan diberikan obat dan suntikan nerebion agar kondisi badanya fit, dan bagi supir yang kelelahan agar beristirahat setiap empat jam sekali perjalanan. “Cek kesehatan supir ini akan berlanjut tiga bulan sekali,”cetusnya.

Bukan pemeriksaan cek kesehatan saja dilakukan terhadap para sopir, tetapi pihak Satlantas dan Dinas Perhubungan melakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan. Apabila ada yang melanggar aturan, petugas hanya memberikan tilang teguran. Kondisi bus seperti rem dan ban juga tidak luput dari pemeriksaan petugas.

Salah seorang sopir, R Manulang (54) warga Medan mengaku kaget ketika bus yang membawa penumpang masuk ke dalam Terminal Bandarkajum langsung diberhentikan oleh petugas gabungan Satlantas dan Dishub. Setelah diberikan penjelasan oleh petugas, R Manulang yang semula takut mau memeriksakan kondisi kesehatannya. “Saya tidak sakit pak, saya sehat,”ujarnya kepada petugas Tim Medis dari RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi.

Setelah menjalani cek pemeriksaan kesehatan dengan melakukan tes tekanan darah dan memang benar kondisi R Manulang sehat, lansung petugas memperbolehkan untuk melanjutkan perjalanannya menuju Medan. (jie/ian/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/