27 C
Medan
Wednesday, August 21, 2024

Terkait Jamaah Umroh Gagal Berangkat, Kadisdik Langkat Sarankan Kasek dan Guru Melapor ke Polres Binjai

BINJAI, SUMUTPOS.CO- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Langkat, Saiful Abdi buka suara terkait dugaan penipuan dan penggelapan jamaah umroh yang diduga dilakukan PT Anugerah Makkah Tour and Travel.

Bahkan, dia menyarankan agar para korban yang diduga didominasi guru dan kepala sekolah (Kasek) untuk melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan PT Anugerah Makkah Tour and Travel ke Polres Binjai.

“Saya sudah perintahkan kepala sekolah dan guru untuk melaporkan ke Polres Binjai,” ujar Saiful, Rabu (14/8/2024).

Langkah laporan ke Polres Binjai merupakan cara akhir jika memang PT Anugerah Makkah Tour and Travel tidak memiliki itikad baik. Disoal MoU atau kerjasama antara PT Anugerah Makkah Tour and Travel dengan Dinas Pendidikan Langkat, Saiful menepisnya.

“Gak ada MoU, siapapun yang datang ke dinas mengajak beribadah, kita gak pernah halangi, apalagi diajak umroh. Janjinya berangkat dulu, baru dicicil. Itu tentunya janjinya sangat meringankan,” bebernya.

Dia menegaskan, pihaknya masih menunggu itikad baik dari PT Anugerah Makkah Tour and Travel. “Secara pribadi dan kedinasan, saya gak ada diuntungkan itu,” serunya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Zuhatta Mahadi mengakui, adanya laporan masuk dari korban calon jemaah umroh. Menurut dia, saat ini masih dalam proses penyelidikan.

“Proses (penyelidikan), kita panggil dulu saksi-saksinya. Belum ada yang diamankan,” tukasnya.

Sebelumnya, puluhan calon jamaah umroh asal Kota Binjai gagal diterbangkan PT Anugerah Makkah Tour and Travel. Karenanya, puluhan calon jamaah tersebut menggeruduk kantor travel yang berlokasi di Jalan Sudirman, Binjai, Senin (12/8/2024) malam.

Salah satu keluarga korban, Nanda Robby menjelaskan, istrinya atas nama Srimurni gagal berangkat umroh oleh PT Anugerah Makkah Tour and Travel. Istrinya yang menjadi korban gagal terbang umroh bermula dari adanya kesepakatan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat.

“Ceritanya ini travel MoU dengan dinas pendidikan, yang jadi salesnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat. Kebanyakan korban dari guru dan kepala sekolah, sistem marketingnya datang ke dinas-dinas,” ujarnya saat diwawancarai.

“Istri saya mau umroh karena ada wacana dari kadis pendidikan ingin sama-sama umroh. Jadi karena berpikiran kadis ikut, tak ada terbesit di pikiran kalau travel ini mau menipu,” sambung dia.

Dia menjelaskan, kerjasama antara travel dengan Disdik Langkat terjalin atas peran dari seorang pria bernama Rasyid. Kata dia, Rasyid merupakan pensiunan ASN pada Disdik Langkat.

“Dia (Rasyid) ini salesnya dari dinas ke dinas, kaki tangan si Azmi. Ini informasi dari istri saya, Rasyid ini tinggal di polres tadi malam,” urainya.

Dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan PT Anugerah Makkah Tour and Travel menguat karena calon jamaah umroh gagal diberangkatkan. Bahkan, menurut dia, jadwal keberangkatannya selalu ditunda.

“Jadwal keberangkatannya selalu ditunda-tunda sampai kemarin, dan paspor serta buku vaksin ditahan oleh si Azmi, owner travel,” bebernya.

Informasi diperoleh, Azmi Syahputra disebut-sebut sebagai pemilik travel Anugerah Makkah. Azmi diduga sebagai penipu ulung.

Buktinya, kasus serupa juga terjadi saat Azmi Syahputra memiliki PT Al Maqbul Travel. Laporan dugaan penipuan dan penggelapan PT Al Maqbul Travel juga sudah mendarat di Polres Binjai dengan kerugian mencapai Rp5 miliar.

“Ini owner pernah bermasalah dengan kasus yang sama pada tahun 2018. Saya baca berita mencapai Rp5 miliar (kerugian). Kasihan korban, uang buat umroh ada pinjaman dari koperasi, ada pinjaman dari bank,” bebernya.

“Istri saya sudah 4 kali ditunda keberangkatannya. Dari tanggal 4 Juli 2024 ke 7 Juli 2024. Lalu tanggal 8 Agustus 2024 diundur lagi ke 13 Agustus 2024. Bahkan ada juga yang dari Februari 2024 sampai sekarang belum diberangkatkan,” sambungnya.

Sedikitnya ada 26 jamaah umroh gagal diberangkatkan travel Anugerah Makkah. Setiap calon jamaah diinformasikan sudah membayar uang tunai untuk berangkat umroh senilai Rp30 juta.

Kantor travel yang digeruduk calon jamaah menyita perhatian masyarakat. Bahkan, aparat kepolisian dari Polsek Binjai Kota juga meluncur ke lokasi. (ted/han)

BINJAI, SUMUTPOS.CO- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Langkat, Saiful Abdi buka suara terkait dugaan penipuan dan penggelapan jamaah umroh yang diduga dilakukan PT Anugerah Makkah Tour and Travel.

Bahkan, dia menyarankan agar para korban yang diduga didominasi guru dan kepala sekolah (Kasek) untuk melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan PT Anugerah Makkah Tour and Travel ke Polres Binjai.

“Saya sudah perintahkan kepala sekolah dan guru untuk melaporkan ke Polres Binjai,” ujar Saiful, Rabu (14/8/2024).

Langkah laporan ke Polres Binjai merupakan cara akhir jika memang PT Anugerah Makkah Tour and Travel tidak memiliki itikad baik. Disoal MoU atau kerjasama antara PT Anugerah Makkah Tour and Travel dengan Dinas Pendidikan Langkat, Saiful menepisnya.

“Gak ada MoU, siapapun yang datang ke dinas mengajak beribadah, kita gak pernah halangi, apalagi diajak umroh. Janjinya berangkat dulu, baru dicicil. Itu tentunya janjinya sangat meringankan,” bebernya.

Dia menegaskan, pihaknya masih menunggu itikad baik dari PT Anugerah Makkah Tour and Travel. “Secara pribadi dan kedinasan, saya gak ada diuntungkan itu,” serunya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Zuhatta Mahadi mengakui, adanya laporan masuk dari korban calon jemaah umroh. Menurut dia, saat ini masih dalam proses penyelidikan.

“Proses (penyelidikan), kita panggil dulu saksi-saksinya. Belum ada yang diamankan,” tukasnya.

Sebelumnya, puluhan calon jamaah umroh asal Kota Binjai gagal diterbangkan PT Anugerah Makkah Tour and Travel. Karenanya, puluhan calon jamaah tersebut menggeruduk kantor travel yang berlokasi di Jalan Sudirman, Binjai, Senin (12/8/2024) malam.

Salah satu keluarga korban, Nanda Robby menjelaskan, istrinya atas nama Srimurni gagal berangkat umroh oleh PT Anugerah Makkah Tour and Travel. Istrinya yang menjadi korban gagal terbang umroh bermula dari adanya kesepakatan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat.

“Ceritanya ini travel MoU dengan dinas pendidikan, yang jadi salesnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat. Kebanyakan korban dari guru dan kepala sekolah, sistem marketingnya datang ke dinas-dinas,” ujarnya saat diwawancarai.

“Istri saya mau umroh karena ada wacana dari kadis pendidikan ingin sama-sama umroh. Jadi karena berpikiran kadis ikut, tak ada terbesit di pikiran kalau travel ini mau menipu,” sambung dia.

Dia menjelaskan, kerjasama antara travel dengan Disdik Langkat terjalin atas peran dari seorang pria bernama Rasyid. Kata dia, Rasyid merupakan pensiunan ASN pada Disdik Langkat.

“Dia (Rasyid) ini salesnya dari dinas ke dinas, kaki tangan si Azmi. Ini informasi dari istri saya, Rasyid ini tinggal di polres tadi malam,” urainya.

Dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan PT Anugerah Makkah Tour and Travel menguat karena calon jamaah umroh gagal diberangkatkan. Bahkan, menurut dia, jadwal keberangkatannya selalu ditunda.

“Jadwal keberangkatannya selalu ditunda-tunda sampai kemarin, dan paspor serta buku vaksin ditahan oleh si Azmi, owner travel,” bebernya.

Informasi diperoleh, Azmi Syahputra disebut-sebut sebagai pemilik travel Anugerah Makkah. Azmi diduga sebagai penipu ulung.

Buktinya, kasus serupa juga terjadi saat Azmi Syahputra memiliki PT Al Maqbul Travel. Laporan dugaan penipuan dan penggelapan PT Al Maqbul Travel juga sudah mendarat di Polres Binjai dengan kerugian mencapai Rp5 miliar.

“Ini owner pernah bermasalah dengan kasus yang sama pada tahun 2018. Saya baca berita mencapai Rp5 miliar (kerugian). Kasihan korban, uang buat umroh ada pinjaman dari koperasi, ada pinjaman dari bank,” bebernya.

“Istri saya sudah 4 kali ditunda keberangkatannya. Dari tanggal 4 Juli 2024 ke 7 Juli 2024. Lalu tanggal 8 Agustus 2024 diundur lagi ke 13 Agustus 2024. Bahkan ada juga yang dari Februari 2024 sampai sekarang belum diberangkatkan,” sambungnya.

Sedikitnya ada 26 jamaah umroh gagal diberangkatkan travel Anugerah Makkah. Setiap calon jamaah diinformasikan sudah membayar uang tunai untuk berangkat umroh senilai Rp30 juta.

Kantor travel yang digeruduk calon jamaah menyita perhatian masyarakat. Bahkan, aparat kepolisian dari Polsek Binjai Kota juga meluncur ke lokasi. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/