PANCURBATU-Hujan deras yang terus mengguyur selama 5 jam, membuat Jembatan Merah Tuntungan Golf, Dusun III Desa Durin Jangak Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang nyaris putus. Hal ini disebabkan sisi kiri badan jembatan longsor akibat terkikis air sungai yang meluap, pada Selasa (13/11) dini hari pukul 01.00 WIB.
Saat itu, jembatan yang panjangnya sekitar 75 meter mulai digenangi air sungai. Akibatnya, pondasi jembatan yang lebarnya 8 meter tersebut longsor. Bahkan akibat derasnya curah hujan, mengakibatkan pondasi di ujung jembatan tersebut longsor. Hal ini berdampak bagi pengguna jalan menjadi terganggu.
Ginting (32) masyarakat Desa Durin Jangak mengatakan, sisi jembatan mulai jebol dan ambruk ke dasar sungai sekira jam 05.00 pagi. “Kejadian ini mengakibatkan kendaraan tidak bisa melintas,” ujarnya. Warga yang melihat kejadian itu langsung tanggap dan memasang tanda yang terbuat dari bambu dan pasangi kain merah agar pengguna jalan mengetahui kalau di ujung sisi kiri jembatan longsor.
Bahkan warga meletakkan papan agar jalan tersebut bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Sementara itu kendaraan diatas roda enam atau lebih dialihkan melalui Tanjungselamat, agar kondisi pondasi jembatan tidak makin parah.
Tarigan, salah seorang warga sekitar mengatakan, kalau kondisi pondasi jembatan tersebut sudah lebih dari sebulan mengalami longsor. Namun, dinas PU maupun pihak kecamatan terkesan tutup mata. (mag-12)
PANCURBATU-Hujan deras yang terus mengguyur selama 5 jam, membuat Jembatan Merah Tuntungan Golf, Dusun III Desa Durin Jangak Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang nyaris putus. Hal ini disebabkan sisi kiri badan jembatan longsor akibat terkikis air sungai yang meluap, pada Selasa (13/11) dini hari pukul 01.00 WIB.
Saat itu, jembatan yang panjangnya sekitar 75 meter mulai digenangi air sungai. Akibatnya, pondasi jembatan yang lebarnya 8 meter tersebut longsor. Bahkan akibat derasnya curah hujan, mengakibatkan pondasi di ujung jembatan tersebut longsor. Hal ini berdampak bagi pengguna jalan menjadi terganggu.
Ginting (32) masyarakat Desa Durin Jangak mengatakan, sisi jembatan mulai jebol dan ambruk ke dasar sungai sekira jam 05.00 pagi. “Kejadian ini mengakibatkan kendaraan tidak bisa melintas,” ujarnya. Warga yang melihat kejadian itu langsung tanggap dan memasang tanda yang terbuat dari bambu dan pasangi kain merah agar pengguna jalan mengetahui kalau di ujung sisi kiri jembatan longsor.
Bahkan warga meletakkan papan agar jalan tersebut bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Sementara itu kendaraan diatas roda enam atau lebih dialihkan melalui Tanjungselamat, agar kondisi pondasi jembatan tidak makin parah.
Tarigan, salah seorang warga sekitar mengatakan, kalau kondisi pondasi jembatan tersebut sudah lebih dari sebulan mengalami longsor. Namun, dinas PU maupun pihak kecamatan terkesan tutup mata. (mag-12)