Site icon SumutPos

PAN Belum Putuskan Calon

Waketum DPP PAN , Mulfachri Harahap (kanan) berbincang-bincang dengan anggota PAN di sela-sela rapat di Jakarta, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO –  Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Mulfachri Harahap SH menegaskan, PAN hingga saat ini belum memutuskan, siapa bakal calon Gubernur Sumatera Utara yang akan diusung pada Pilgubsu 2018 mendatang. Hal ini sekaligus mementahkan kabar kalau PAN sudah memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon.

“Sabar dan tunggu tanggal mainnya,” kata Mulfachri kepada wartawan didampingi Ketua DPW PAN Sumut Ir Yahdi Khoir Harahap MBA, Sekretaris H Hendra Cipta SE, Bendahara Osaka Hendra Ginting, Wakil Ketua Agus Salim Ujung dan Ahmad Fauzan Daulay, Senin (13/11).

Mulfachri merasa perlu menegaskan hal itu menyikapi munculnya pemberitaan di media sosial, yang menyebutkan bahwa surat keputusan DPP @Official_PAN akan keluar paling lambat pada akhir Desember 2017. “Kabar dan pemberitaan ini sama sekali tidak mengandung kebenaran,” tegas Mulfachri Harahap, yang juga Ketua Fraksi PAN DPR-RI, seraya sangat menyayangkan munculnya blow up pemberitaan dan klaim sepihak tersebut.

Mufachri pun mengimbau segenap kader dan simpatisan partai berlambang matahari itu di Sumut, hendaknya tidak mudah terprovokasi dan termakan isu munculnya klaim sepihak tersebut. “Insya Allah, dalam waktu tidak lama lagi, DPP PAN akan mengumumkan bakal calon Gubernur Sumatera Utara yang akan kita dukung dan perjuangkan bersama,”ujarnya.

Mulfachri juga menegaskan, Provinsi Sumatera Utara membutuhkan pemimpin yang kuat. Yaitu figur yang memiliki kemampuan leadership di atas rata-rata, bukan sosok yang biasa-biasa saja. “Sumatera Utara memerlukan pemimpin yang memiliki kemampuan melakukan terobosan-terobosan spektakuler yang bisa memberi kemaslahatan (kebaikan dan kemajuan) bagi masyarakat di daerah ini,” ujarnya.

Pentingnya sosok pemimpin yang kuat memimpin Sumatera Utara, sebut Mulfachri, karena faktanya Provinsi Sumatera Utara saat ini sudah jauh tertinggal di berbagai bidang utamanya dalam hal percepatan realisasi pembangunan, dibanding sejumlah provinsi lain di luar Pulau Jawa, seperti Sumatera Utara Selatan, Lampung, Sumatera Barat.

“Bahkan, jika dibandingkan dengan Sumatera Barat pun, Sumut sudah jauh tertinggal,”katanya sembari menekankan, salah satu kriteria Gubernur Sumatera Utara lima tahun mendatang, haruslah memiliki track record yang baik dan sudah selesai dengan urusan pribadinya sendiri, sehingga saat diberi amanah menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara, sudah bisa berkonsentrasi sepenuhnya menuntaskan berbagai visi misi dan program pembangunan yang dicanangkannya.

“Bagi PAN, tidak terlalu penting siapa yang akan menjadi gubernur, asal dia memiliki kemampuan membenahi daerah ini ke arah lebih baik sesuai dengan ekspektasi masyarakat,”tegasnya. Karena itu, kendati hanya memiliki enam kursi di DPRD Sumut, PAN harus mampu memperlihatkan perannya dan turut menentukan siapa yang paling tepat dan layak memimpin Sumatera Utara periode 2018-2023.  “PAN harus bisa menggerakkan seluruh potensi yang dimilikinya dalam memengaruhi supaya dapat memilih pemimpin terbaik, yang diyakini akan mampu membawa Sumatera Utara menjadi provinsi yang lebih baik dibanding saat ini,”harap Mulfachri.

Amien Bantah Anaknya Balon Wagubsu

Sementara, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais angkat bicara soal putranya, Mumtaz Rais yang dikabarkan maju sebagai calon Wagubsu mendampingi Jopinus Ramli (JR) Saragih. Amien menyebut, kabar tersebut tak masuk akal.

“Mana mungkin Mumtaz orang Yogyakarta, besar di Yogyakarta, tiba-tiba mau jadi cawagub, wakil gubernur di Sumatera Utara. Ini adalah kegendengan!” ujar Amien dalam video yang diunggah DPP PAN melalui akun Twitter mereka, @Official_PAN, Senin (13/11).Amien sendiri mengaku telah berbicara dengan putranya soal isu tersebut. Mumtaz, kata Amien, berang akan kabar tersebut. “Dan saya tanyakan pada Mumtaz, dia mencak-mencak. (Dia bilang ke saya) ‘Sejak kapan, Pak? Kalau saya jadi wakil gubernur di Jawa Tengah mungkin masuk akal,'” sebut Amien.

Lagi pula, kata Amien, anaknya tak mengerti soal Sumatera Utara. Jadi, kata Amien, para pembuat isu tersebut hanyalah melontarkan gombalan belaka. “Jadi Sumatera Utara, tahu apa dia tentang Sumatera Utara. Jadi menyalahi prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Yang mengatakan ini betul-betul tidak paham NKRI, mereka adalah gombal saja,” pungkas Amien.(bbs/dik/adz)

Exit mobile version