25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Setubuhi Perawat, Oknum Polisi Dipolisikan

Mendengar Cerita Perawan Gagal Menikah

Janji sehidup semati menjadi suami-istri membuat Itanawati (23) rela disetubuhi seorang oknum polisi berpangkat Bripda berinitial FLS. Tapi, janji itu hanya tinggal janji diakibatkan Bripda FLS berpaling ke lain hati.

Ditemui Sumut Pos, wanita berrambut lurus dan berkulit putih, sambil bersalaman mengaku bernama Itanawati. Dia mengaku, baru saja menyelesaikan pendidikan Diploma-3 di Akademi Keperawatan (Akper) di Tanah Karo. Ketika itulah, niatannya sudah bulat akan melangsungkan pernikahan dengan pria idamannya, Bripda FLS. Harapannya menyisahkan cerita pahit.

Dia menuturkan, pertemuannya dengan Bripda FLS terjadi di depan Mapolres Tanah Karo, Jalan Veteran, Kabanjahe. Ketika itu, secara tak sengaja dia beristirahat usai menyiapkan berkas- berkas foto copy untuk kepentingan wisudanya di Juli 2011 lalu.

“Kami berkenalan dan saling bertukar nomor Hp. Setelah berhubungan via selular,  empat hari pasca perkenalan, keduanya lantas bertemu. Bripda FLS lalu membawa Itanawati ke rumah kostnya, Jalan Veteran, Gang Bakti, Kabanjahe,” kenangnya.

Di rumah kos Bripda FLS yang berada di sekitar Mapolres Tanah Karo, Ita sapaan akrabnya dikenalkan dengan seorang pria yang katanya adik FLS. Lantas, seusai keduanya terlibat pembicaraan. Waktu telah menujukkan Pukul 15.30 WIB, dan Ita meminta agar Bripda FLS mengantarkannya pulang ke asrama.

Tapi permohonan itu ditolak FLS, dengan alasan kalau sepeda motor miliknya sedang dipakai adiknya. FLS balik memohon agar Ita tetap berada di rumah kosnya sampai beberapa  saat. Tanpa menaruh curiga Ita menyepakati hal tersebut. Tidak lama berselang Ita hendak buang air kecil ke kamar mandi.

Namun, tanpa disadari Bripda FLS telah mengikuti dari belakang dan langsung menyergap tubuh Ita.  Tanpa mampu berbuat banyak akhirnya Ita pasrah menghadapi keadaan. Usai dari kamar mandi, Ita meminta FLS bertanggungjawab atas perbuatannya.

“Saat itu Bripda FLS memberikan jawaban meyakinkan, hubungan kami berlanjut. Persetubuhan dengan FLS kembali terjadi tiga hari setelahnya, dan beberapa pekan berikutnya, kami sepakat tinggal serumah di komplek Merga Silima, Kabanjahe bersama keluarga FLS (bukan keluarga kandung, red),” sebutnya.

Ternyata, janji Bripda FLS untuk menikahi Ita hanya sebatas janji di bibir saja. Pasalnya, hingga Ita resmi diwisuda dari satu Akper di Tanah Karo tersebut. Bripda FLS tak kunjung melamarnya untuk dijadikan sebagai istri. Yang ada, Ita sering mendapatkan perlakuan kasar.

Bahkan, ketika Bripda FLS pindah ke Polsek Tiga Binanga pertemuan keduanya semakin jarang. Akibatnya kemesraan antara keduanya pupus.

Melihat gelagat Bripda FLS hendak meninggalkan Ita akibat telah memiliki pacar baru, akhirnya Ita membuat laporan ke Mapolres Tanah Karo sesuai dengan No STLP/05/XII/2011/SI Propam tentang kedisplinan Kepolisian RI Tahun 2002.

“Saya sepertinya akan ditinggalkan dan Bripda FLS saya ketahui sudah punya wanita lain, sedangkan saat ditanya mengenai pernikahan selalu saja kasar ke saya,” ucapnya.

Menanggapi itu, Kapolres Tanah Karo AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH mengatakan tidak akan pilih bulu dalam melakukan tindakan, bila ditemui adanya pelanggaran baik itu etik maupun pidana pihaknya tetap menanganinya sesuai prosedur, termasuk membawa ke peradilan umum. “Kami akan periksa terlapor sesuai prosedur, jika ditemukan pelanggaran kami akan tindak lanjutnya ke peradilan umum,” katanya.   (wan)

Mendengar Cerita Perawan Gagal Menikah

Janji sehidup semati menjadi suami-istri membuat Itanawati (23) rela disetubuhi seorang oknum polisi berpangkat Bripda berinitial FLS. Tapi, janji itu hanya tinggal janji diakibatkan Bripda FLS berpaling ke lain hati.

Ditemui Sumut Pos, wanita berrambut lurus dan berkulit putih, sambil bersalaman mengaku bernama Itanawati. Dia mengaku, baru saja menyelesaikan pendidikan Diploma-3 di Akademi Keperawatan (Akper) di Tanah Karo. Ketika itulah, niatannya sudah bulat akan melangsungkan pernikahan dengan pria idamannya, Bripda FLS. Harapannya menyisahkan cerita pahit.

Dia menuturkan, pertemuannya dengan Bripda FLS terjadi di depan Mapolres Tanah Karo, Jalan Veteran, Kabanjahe. Ketika itu, secara tak sengaja dia beristirahat usai menyiapkan berkas- berkas foto copy untuk kepentingan wisudanya di Juli 2011 lalu.

“Kami berkenalan dan saling bertukar nomor Hp. Setelah berhubungan via selular,  empat hari pasca perkenalan, keduanya lantas bertemu. Bripda FLS lalu membawa Itanawati ke rumah kostnya, Jalan Veteran, Gang Bakti, Kabanjahe,” kenangnya.

Di rumah kos Bripda FLS yang berada di sekitar Mapolres Tanah Karo, Ita sapaan akrabnya dikenalkan dengan seorang pria yang katanya adik FLS. Lantas, seusai keduanya terlibat pembicaraan. Waktu telah menujukkan Pukul 15.30 WIB, dan Ita meminta agar Bripda FLS mengantarkannya pulang ke asrama.

Tapi permohonan itu ditolak FLS, dengan alasan kalau sepeda motor miliknya sedang dipakai adiknya. FLS balik memohon agar Ita tetap berada di rumah kosnya sampai beberapa  saat. Tanpa menaruh curiga Ita menyepakati hal tersebut. Tidak lama berselang Ita hendak buang air kecil ke kamar mandi.

Namun, tanpa disadari Bripda FLS telah mengikuti dari belakang dan langsung menyergap tubuh Ita.  Tanpa mampu berbuat banyak akhirnya Ita pasrah menghadapi keadaan. Usai dari kamar mandi, Ita meminta FLS bertanggungjawab atas perbuatannya.

“Saat itu Bripda FLS memberikan jawaban meyakinkan, hubungan kami berlanjut. Persetubuhan dengan FLS kembali terjadi tiga hari setelahnya, dan beberapa pekan berikutnya, kami sepakat tinggal serumah di komplek Merga Silima, Kabanjahe bersama keluarga FLS (bukan keluarga kandung, red),” sebutnya.

Ternyata, janji Bripda FLS untuk menikahi Ita hanya sebatas janji di bibir saja. Pasalnya, hingga Ita resmi diwisuda dari satu Akper di Tanah Karo tersebut. Bripda FLS tak kunjung melamarnya untuk dijadikan sebagai istri. Yang ada, Ita sering mendapatkan perlakuan kasar.

Bahkan, ketika Bripda FLS pindah ke Polsek Tiga Binanga pertemuan keduanya semakin jarang. Akibatnya kemesraan antara keduanya pupus.

Melihat gelagat Bripda FLS hendak meninggalkan Ita akibat telah memiliki pacar baru, akhirnya Ita membuat laporan ke Mapolres Tanah Karo sesuai dengan No STLP/05/XII/2011/SI Propam tentang kedisplinan Kepolisian RI Tahun 2002.

“Saya sepertinya akan ditinggalkan dan Bripda FLS saya ketahui sudah punya wanita lain, sedangkan saat ditanya mengenai pernikahan selalu saja kasar ke saya,” ucapnya.

Menanggapi itu, Kapolres Tanah Karo AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH mengatakan tidak akan pilih bulu dalam melakukan tindakan, bila ditemui adanya pelanggaran baik itu etik maupun pidana pihaknya tetap menanganinya sesuai prosedur, termasuk membawa ke peradilan umum. “Kami akan periksa terlapor sesuai prosedur, jika ditemukan pelanggaran kami akan tindak lanjutnya ke peradilan umum,” katanya.   (wan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/