29.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Nelayan Minta Perketat Pemasaran

AMINOER RASYID/SUMUT POS MELINTAS: Satu unit kapal bermotor melintas di muara laut Kampung Kurnia, Kecamatan Medan Belawan.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
MELINTAS: Satu unit kapal bermotor melintas di muara laut Kampung Kurnia, Kecamatan Medan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Kalangan nelayan di Belawan meminta pemerintah memperketat pemasaran ikan impor. Pasalnya, selama ini ikan yang sengaja diimpor untuk kebutuhan pemindangan banyak beredar di pasaran. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu harga pasar ikan lokal.

“Harga ikan impor itu lebih murah dari ikan lokal. Padahal, dalam aturannya ikan itu kan tidak boleh dijual ke masyarakat umum. Namun kenyataannya, ikan impor masih banyak dijual pedagang terutama pasar tradisional. Akibatnya, ikan kami (lokal) kurang laku,” tutur Yusrizal (43) seorang nelayan di Belawan, Sabtu (14/2).

Yusrizal menduga, banyaknya ikan impor masuk pasar tradisional akibat lemahnya pengawasan pemerintah, dalam hal ini petugas Pengawas Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Belawan, yang dituding menjadi biang keladi permasalahan tersebut.

Sementara Wakil Ketua DPC HNSI Kota Medan, Abdul Rahman, membenarkan ikan impor banyak masuk ke pasar tradisional. Dan hal ini berdampak langsung terhadap nelayan kecil. “Karena pengawasan distribusi dari PSDKP tidak ketat, maka ikan impor diduga beredar di pasaran,” jelasnya.

“Kami juga mengingatkan Dinas Perikanan Kelautan (DKP) Sumut, agar benar-benar mengeluarkan regulasi terhadap ikan impor,” tandasnya. (rul/saz)

AMINOER RASYID/SUMUT POS MELINTAS: Satu unit kapal bermotor melintas di muara laut Kampung Kurnia, Kecamatan Medan Belawan.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
MELINTAS: Satu unit kapal bermotor melintas di muara laut Kampung Kurnia, Kecamatan Medan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Kalangan nelayan di Belawan meminta pemerintah memperketat pemasaran ikan impor. Pasalnya, selama ini ikan yang sengaja diimpor untuk kebutuhan pemindangan banyak beredar di pasaran. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu harga pasar ikan lokal.

“Harga ikan impor itu lebih murah dari ikan lokal. Padahal, dalam aturannya ikan itu kan tidak boleh dijual ke masyarakat umum. Namun kenyataannya, ikan impor masih banyak dijual pedagang terutama pasar tradisional. Akibatnya, ikan kami (lokal) kurang laku,” tutur Yusrizal (43) seorang nelayan di Belawan, Sabtu (14/2).

Yusrizal menduga, banyaknya ikan impor masuk pasar tradisional akibat lemahnya pengawasan pemerintah, dalam hal ini petugas Pengawas Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Belawan, yang dituding menjadi biang keladi permasalahan tersebut.

Sementara Wakil Ketua DPC HNSI Kota Medan, Abdul Rahman, membenarkan ikan impor banyak masuk ke pasar tradisional. Dan hal ini berdampak langsung terhadap nelayan kecil. “Karena pengawasan distribusi dari PSDKP tidak ketat, maka ikan impor diduga beredar di pasaran,” jelasnya.

“Kami juga mengingatkan Dinas Perikanan Kelautan (DKP) Sumut, agar benar-benar mengeluarkan regulasi terhadap ikan impor,” tandasnya. (rul/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/