25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ricuh Antar-Pelajar di Tapteng, Mobil Bawaslu Jadi Korban

BERJAGA: Personel Polres Pandan berjaga usai kericuhan antarpelajar di Jalan Hazairin, Tapteng. (Tapteng), Sumatra Utara, Jumat siang (14/2).
BERJAGA: Personel Polres Pandan berjaga usai kericuhan antarpelajar di Jalan Hazairin, Tapteng. (Tapteng), Sumatra Utara, Jumat siang (14/2).

PANDAN, SUMUTPOS.CO – Kericuhan terjadi antar pelajar di Jalan Hazairin, Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, Jumat siang (14/2).

Sekelompok pelajar dari sekolah SMK Negeri 3 Sibolga mendatangi sekolah SMK Swasta Maduma berjarak ratus an meter dari sekolah mereka, hingga kemudian terjadi sa ling lempar batu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kepala Sekolah SMK Swasta Maduma, Diego Sitanggang, mengatakan, kejadian itu di saat jam pelajaran usai sekitar pukul 12.00 WB.

Dia menduga, peristiwa itu dilatarbelakangi akibat adanya seorang pelajar SMK Negeri 3 Sibolga yang mengaku dikeroyok pada Minggu (9/2/2020) di Hajoran. Pelakunya diduga oknum pelajar SMK Swasta Maduma.

“Pelajar yang diduga korban pengeroyokan itu siang tadi bersama teman-temannya mendatangi sekolah kita ini. Kemudian sekolah kita ini mereka lempari dengan batu,” kata Diego kepada wartawan saat ditemui di sekolahnya.

Menurut Diego, kedatangan sekelompok pelajar dari SMK Negeri 3 Sibolga itu diduga untuk mencari pelaku pengeroyokan.

Dia mengatakan, bahwa oknum pelajar yang dicurigai melakukan pengeroyokan itu sudah diinterogasi, namun tidak mengakuinya.

“Tadi siswa kita yang dituding melakukan pengeroyokan itu sudah kita tanyai, dan dia mengatakan tidak ada melakukannya (pengeroyokan),” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Sibolga, Amiruddin Manik.

Peristiwa itu katanya, diduga berawal dari seorang siswanya yang menjadi korban pengeroyokan di Hajoran, Minggu lalu yang diduga dilakukan oknum pelajar SMK Swasta Maduma.

Kapolsek Pandan, Iptu Zulkarnaen Pohan bersama anggota yang langsung turun ke lokasi berhasil meredam emosi pelajar yang terlibat kericuhan dibantu para guru dari kedua belah pihak sekolah.

Dampak dari kejadian tersebut, Mobil operasional Bawaslu Kota Sibolga, Sumatra Utara, No Pol BB 1137 GF ikut menjadi sasaran batu saat terjadi aksi kericuhan tersebut.

Darwis Sibarani Anggota Bawaslu Kota Sibolga saat ditemui wartawan mengatakan mobil itu awalnya ia parkir di teras rumahnya tepat berada di seberang jalan depan sekolah SMK Swasta Maduma, lokasi terjadinya saling lempar batu tersebut. Tetapi, karena kerusakannya hanya kecil, dia menolak untuk melapor pada polisi. (bbs/ram)

BERJAGA: Personel Polres Pandan berjaga usai kericuhan antarpelajar di Jalan Hazairin, Tapteng. (Tapteng), Sumatra Utara, Jumat siang (14/2).
BERJAGA: Personel Polres Pandan berjaga usai kericuhan antarpelajar di Jalan Hazairin, Tapteng. (Tapteng), Sumatra Utara, Jumat siang (14/2).

PANDAN, SUMUTPOS.CO – Kericuhan terjadi antar pelajar di Jalan Hazairin, Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, Jumat siang (14/2).

Sekelompok pelajar dari sekolah SMK Negeri 3 Sibolga mendatangi sekolah SMK Swasta Maduma berjarak ratus an meter dari sekolah mereka, hingga kemudian terjadi sa ling lempar batu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kepala Sekolah SMK Swasta Maduma, Diego Sitanggang, mengatakan, kejadian itu di saat jam pelajaran usai sekitar pukul 12.00 WB.

Dia menduga, peristiwa itu dilatarbelakangi akibat adanya seorang pelajar SMK Negeri 3 Sibolga yang mengaku dikeroyok pada Minggu (9/2/2020) di Hajoran. Pelakunya diduga oknum pelajar SMK Swasta Maduma.

“Pelajar yang diduga korban pengeroyokan itu siang tadi bersama teman-temannya mendatangi sekolah kita ini. Kemudian sekolah kita ini mereka lempari dengan batu,” kata Diego kepada wartawan saat ditemui di sekolahnya.

Menurut Diego, kedatangan sekelompok pelajar dari SMK Negeri 3 Sibolga itu diduga untuk mencari pelaku pengeroyokan.

Dia mengatakan, bahwa oknum pelajar yang dicurigai melakukan pengeroyokan itu sudah diinterogasi, namun tidak mengakuinya.

“Tadi siswa kita yang dituding melakukan pengeroyokan itu sudah kita tanyai, dan dia mengatakan tidak ada melakukannya (pengeroyokan),” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Sibolga, Amiruddin Manik.

Peristiwa itu katanya, diduga berawal dari seorang siswanya yang menjadi korban pengeroyokan di Hajoran, Minggu lalu yang diduga dilakukan oknum pelajar SMK Swasta Maduma.

Kapolsek Pandan, Iptu Zulkarnaen Pohan bersama anggota yang langsung turun ke lokasi berhasil meredam emosi pelajar yang terlibat kericuhan dibantu para guru dari kedua belah pihak sekolah.

Dampak dari kejadian tersebut, Mobil operasional Bawaslu Kota Sibolga, Sumatra Utara, No Pol BB 1137 GF ikut menjadi sasaran batu saat terjadi aksi kericuhan tersebut.

Darwis Sibarani Anggota Bawaslu Kota Sibolga saat ditemui wartawan mengatakan mobil itu awalnya ia parkir di teras rumahnya tepat berada di seberang jalan depan sekolah SMK Swasta Maduma, lokasi terjadinya saling lempar batu tersebut. Tetapi, karena kerusakannya hanya kecil, dia menolak untuk melapor pada polisi. (bbs/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/