BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Binjai Irwansyah Nasution, mengingatkan pentingnya meningkatkan kompetensi di pasar kerja. Hal ini disampaikannya saat jadi pembina dalam apel gabungan yang digelar di Balai Kota Binjai, Senin (13/2) lalu.
“Pengangguran masih jadi masalah prioritas yang perlu mendapatkan perhatian ekstra. Karena dapat berdampak pada instabilitas di bidang sosial, ekonomi, dan keamanan,” ungkap Irwansyah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Kota Binjai sebanyak 10.718 orang, atau 7,86 persen dari jumlah angkatan kerja. Hal ini juga yang menjadi masalah bersama di Kota Binjai. Karena itu, Irwansyah mengingatkan, hal tersebut menjadi tugas bersama semua pihak untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi tenaga kerja.
Dia menjelaskan, Pemko Binjai telah menandatangani MoU dengan Direktorat Jenderal Bina Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan pada 17 Mei 2021. Hal tersebut untuk mempersiapkan sekaligus mengurangi pengangguran di Kota Binjai. Pemko Binjai juga memberi pelatihan yang dilakukan oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kota Medan.
“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pencari kerja kita sudah memiliki sertifikat kompetensi, sehingga mampu bersaing di pasar kerja,” harap Irwansyah.
Pada 2023 ini, lanjut Irwansyah, Pemko Binjai mendapat bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk revitalisasi Pasar Tavip Binjai. Tak lupa, dia mengajak semua pihak untuk dapat mengawal dan mengawasi pelaksanaan revitalisasi pasar tersebut.
“Keberadaan pasar sebagai satu pusat transaksi ekonomi masyarakat, akan semakin bertambah dan berkembang, jika masyarakat merasa nyaman bertransaksi. Sehingga pada akhirnya, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita,” pungkasnya. (ted/saz)