25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Taksi Terjun ke Sungai, Warga Medan Tewas

MADINA-Taksi plat hitam Daihatsu Grand Max bernomor polisi BK 1380 KO dari Padang, Sumatera Barat, menuju kota Medan, terjun ke Sungai Batang Gadis, tepatnya di Km 52 jalinsum perbatasan Desa Muara Botung-Desa Usor Tolang, Kecamatan Kotanopan, Mandailing Natal (Madina), dari ketinggian 20-25 meter dengan kedalaman air sungai 3 meter, Senin dini hari (14/3) sekira pukul 02.00 WIB. Akibatnya, 8 orang penumpang tewas sedangkan 2 orang penumpang selamat.

Kedelapan penumpang yang tewas yakni Jurmanelis (32), warga Pasar 3 Tembung, Deli Serdang, dua anaknya M. Fadli (8) dan Farel yang masih berusia 8 bulan, Rosdiana (30), warga Desa Padang Koto Gadang, Agam, Sumbar, anaknya Aldi (10), kemudian Darmawati (51), warga Jalan Cemara Pulo Brayan Medan, sedangkan 2 orang lagi belum diketahui identitasnya, tapi keduanya wanita diperkirakan berusia 3 tahun dan satu lagi 42 tahun. Mayat keduanya masih berada di Puskesmas Kotanopan.

Sedangkan yang selamat yakni Afrijal (35), Warga Jalan Denai Medan kemudian Safrija, warga Jalan Pajak Pagi NAD, dan satu orang lagi supir yang diketahui bernama Heri, warga kota Medan dan belum diamankan oleh polisi karena masih melarikan diri.

Kapolres Madina AKBP Hirbak Wahyu Setiawan SIk melalui Kasat Lantas Polres Medina AKP Pranggono saat dikonfirmasi METRO TAPANULI (grup Sumut Pos) menjelaskan, belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan, namun diduga akibat supir mengantuk.

”Kalau pastinya belum kita ketahui karena supirnya belum ditangkap, tetapi dari olah TKP kita tak menemukan bekas rem dan mungkin mobil langsung terjun dan diperkirakan juga supir ngantuk, sehingga tak melihat kalau jalan banyak tikungan,” kata Pranggono

Dijelaskannya lagi, kedepalan mayat ditemukan di tempat yang berbeda dan hanya ada 1 mayat yang ada di dalam mobil. Mayat terdekat ditemukan sekitar 500 meter dari TKP sedangkan jarak terjauh sekitar 2 kilometer dari TKP.
”Jumlah penumpang sebanyak 10 orang ditambah supir dan delapan mayat itu hanya satu saja yang ada di dalam mobil, sedangkan yang tujuh mayat lagi sudah dibawa arus air dan jarak terdekat dari TKP sekitar 500 hingga 2 kilometer,” bebernya

Dia juga menyebutkan polisi telah menghubungi keluarga korban dan sebagian sudah terhubung dan sebagian lagi yakni yang belum diketahui identitasnya masih berada di Puskesmas Kotanopan.

Kepala Puskesmas Kotanopan Dr Wuryandari menuturkan, kedelapan penumpang dibawa ke Puskesmas dalam kondisi tak bernyawa. Dikatakan, 5 mayat telah dijemput oleh keluarga, 2 di antaranya dibawa ke Medan yakni Rosdiana dan Aldi. Sedangkan 3 mayat dibawa ke Desa Padang Koto, Agam yakni Jurmanelis, Fadli dan Farel.

Pulang Menghadiri Pesta

Afrijal (35), korban yang selamat harus kehilangan istri, anak dan keponakannya. Afrijal berangkat Senin (7/3) sore bersama istrinya, Rosdiana (32) dan anaknya Aldi, keponakan kandungnya Jurmanelis dan anaknya M Fadli (7) dan Farel (8) menumpang mobil rental warna hitam untuk menghadiri pesta perkawinan keponakan kandungnya di Bukit Tinggi, Padang.

Rencananya, Minggu (13/3), Afrijal bersama keluarganya akan kembali ke Medan dengan menaiki mobil rental. Saat wartawan koran ini mendatangi rumahnya di Jalan Denai, No 72, Kecamatan Medan Denai, tepatnya di simpang lampu merah Jalan Denai, terlihat keponakannya bernama Zulkifli berdiri di depan rumah sewanya yang dibuat usaha pangkas mantap.

Pihak keluarga yang di Medan mengetahui kabar, Senin (14/3) sekitar pukul 06.00 WIB dari temannya, Daniel.
“Kami mendengar kabar dari temannya Bang Af, yaitu bang Daniel yang diteleponnya langsung saat kejadian menimpanya, “ ujar Zulkifli. (adl/wan/smg)

MADINA-Taksi plat hitam Daihatsu Grand Max bernomor polisi BK 1380 KO dari Padang, Sumatera Barat, menuju kota Medan, terjun ke Sungai Batang Gadis, tepatnya di Km 52 jalinsum perbatasan Desa Muara Botung-Desa Usor Tolang, Kecamatan Kotanopan, Mandailing Natal (Madina), dari ketinggian 20-25 meter dengan kedalaman air sungai 3 meter, Senin dini hari (14/3) sekira pukul 02.00 WIB. Akibatnya, 8 orang penumpang tewas sedangkan 2 orang penumpang selamat.

Kedelapan penumpang yang tewas yakni Jurmanelis (32), warga Pasar 3 Tembung, Deli Serdang, dua anaknya M. Fadli (8) dan Farel yang masih berusia 8 bulan, Rosdiana (30), warga Desa Padang Koto Gadang, Agam, Sumbar, anaknya Aldi (10), kemudian Darmawati (51), warga Jalan Cemara Pulo Brayan Medan, sedangkan 2 orang lagi belum diketahui identitasnya, tapi keduanya wanita diperkirakan berusia 3 tahun dan satu lagi 42 tahun. Mayat keduanya masih berada di Puskesmas Kotanopan.

Sedangkan yang selamat yakni Afrijal (35), Warga Jalan Denai Medan kemudian Safrija, warga Jalan Pajak Pagi NAD, dan satu orang lagi supir yang diketahui bernama Heri, warga kota Medan dan belum diamankan oleh polisi karena masih melarikan diri.

Kapolres Madina AKBP Hirbak Wahyu Setiawan SIk melalui Kasat Lantas Polres Medina AKP Pranggono saat dikonfirmasi METRO TAPANULI (grup Sumut Pos) menjelaskan, belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan, namun diduga akibat supir mengantuk.

”Kalau pastinya belum kita ketahui karena supirnya belum ditangkap, tetapi dari olah TKP kita tak menemukan bekas rem dan mungkin mobil langsung terjun dan diperkirakan juga supir ngantuk, sehingga tak melihat kalau jalan banyak tikungan,” kata Pranggono

Dijelaskannya lagi, kedepalan mayat ditemukan di tempat yang berbeda dan hanya ada 1 mayat yang ada di dalam mobil. Mayat terdekat ditemukan sekitar 500 meter dari TKP sedangkan jarak terjauh sekitar 2 kilometer dari TKP.
”Jumlah penumpang sebanyak 10 orang ditambah supir dan delapan mayat itu hanya satu saja yang ada di dalam mobil, sedangkan yang tujuh mayat lagi sudah dibawa arus air dan jarak terdekat dari TKP sekitar 500 hingga 2 kilometer,” bebernya

Dia juga menyebutkan polisi telah menghubungi keluarga korban dan sebagian sudah terhubung dan sebagian lagi yakni yang belum diketahui identitasnya masih berada di Puskesmas Kotanopan.

Kepala Puskesmas Kotanopan Dr Wuryandari menuturkan, kedelapan penumpang dibawa ke Puskesmas dalam kondisi tak bernyawa. Dikatakan, 5 mayat telah dijemput oleh keluarga, 2 di antaranya dibawa ke Medan yakni Rosdiana dan Aldi. Sedangkan 3 mayat dibawa ke Desa Padang Koto, Agam yakni Jurmanelis, Fadli dan Farel.

Pulang Menghadiri Pesta

Afrijal (35), korban yang selamat harus kehilangan istri, anak dan keponakannya. Afrijal berangkat Senin (7/3) sore bersama istrinya, Rosdiana (32) dan anaknya Aldi, keponakan kandungnya Jurmanelis dan anaknya M Fadli (7) dan Farel (8) menumpang mobil rental warna hitam untuk menghadiri pesta perkawinan keponakan kandungnya di Bukit Tinggi, Padang.

Rencananya, Minggu (13/3), Afrijal bersama keluarganya akan kembali ke Medan dengan menaiki mobil rental. Saat wartawan koran ini mendatangi rumahnya di Jalan Denai, No 72, Kecamatan Medan Denai, tepatnya di simpang lampu merah Jalan Denai, terlihat keponakannya bernama Zulkifli berdiri di depan rumah sewanya yang dibuat usaha pangkas mantap.

Pihak keluarga yang di Medan mengetahui kabar, Senin (14/3) sekitar pukul 06.00 WIB dari temannya, Daniel.
“Kami mendengar kabar dari temannya Bang Af, yaitu bang Daniel yang diteleponnya langsung saat kejadian menimpanya, “ ujar Zulkifli. (adl/wan/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/