DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Banjir bandang membawa material gelondongan kayu dan batu melanda Bendungan Lau Simeme, Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deliserdang, Selasa (14/4) sore. Tiga orang hanyut terbawa arus, satu orang selamat, satu korban meninggal dunia, sementara satu orang lagi belum ditemukan.
Korban tewas adalah Mesias Tarigan Silangit, dan korban hilang dan masih dalam pencarian Roy Saputra Bangun. Korban selamat yakni Riki Renaldo Sembiring, saat ini dia menjalani perawatan di RSU Sembiring Delitua.
Kemarin, Rabu (15/4), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir bersama Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumut Alfi Syahriza dan Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera 2 Roy Pardede.
“Kita turut berduka sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Semoga keluarga korban diberikan kelapangan hati. Saya sudah meminta kepada Kepala BWS Sumatera II Roy Pardede dan pihak kontraktor Bendungan Lau Simeme agar sistem keamanan Sungai Sibiru-biru ditingkatkan lagi, karena sekarang kita memasuki musim penghujan. Jadi kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Edy Rahmayadi.
Edy juga mengatakan pencarian korban yang belum ditemukan akan terus dilakukan oleh tim SAR, Basarnas, Polda Sumut dan TNI. “Untuk korban yang belum ditemukan Tim SAR, Polda Sumut, TNI bahkan masyarakat juga terus melakukan pencarian. Mari kita doakan bersama-sama agar cepat ditemukan,” tambahnya.
Usai meninjau lokasi banjir bandang di Bendungan Lau Simeme, Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumut Alfi Syahriza dan Kepala BWS Sumatera II Roy Pardede langsung menuju RSU Sembiring untuk menjenguk korban selamat, Riki Renaldo Sembiring. Selain menanyakan kronologi kejadian, Edy juga memberikan santunan dan semangat kepada korban selamat tersebut.
Menurut salah satu saksi mata banjir bandang, Join Sembiring, air yang datang dari arah hulu bendungan begitu deras dan membawa material seperti batu dan kayu. “Tinggi airnya kira-kira 3 meter lebih tinggi dari yang normal serta ada kayu dan batu. Air di sini makin kencang karena di bagian hulu sungai ini lebih sempit dari yang di sini (Bendungan Lau Simeme),” kata Join.
Pencarian korban masih terus dilakukan tim gabungan. Tim gabungan menyisir aliran sungai Sibirubiru dari hulu ke hilir menggunakan perahu karet. (rel/prn)