25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Tol Medan-Binjai Jadi Prioritas, Sebelum Menteri PU Lengser

JAKARTA- Pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 16,8 km menjadi prioritas Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera dibangun tahun ini. Jalan bebas hambatan ini menjadi bagian Trans Sumatera yang ditargetkan pemerintah selesai sebelum masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II usai Oktober ini. Di Kementerian PU, tol Medan-Binjai menjadi bagian dari empat ruas jalan. Tiga lainnya adalah jalur Pekanbaru-Dumai 135 km, Palembang-Inderalaya 22 km dan Bakauheni Lampung-Terbanggi Besar 150 km. Total investasi yang diperlukan untuk membangun mega proyek itu jumlahnya sekitar Rp330 triliun.

Namun dalam rapat terakhir dengan Menko Perekonomian mengubah prioritas. Pemerintah hanya fokus pada penyelesaian dua ruas saja. Yaitu Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya. Sedangkan dua lainya dibangun setelah dua ruas itu terbangun.  “Putusan di rapat seperti itu. Kami tinggal jalankan,” jelas Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, kemarin (14/8).

Lalu bagaimana jika proyek prioritas itu tidak selesai? Djoko mengatakan pembangunannya akan dilanjutkan kabinet baru. “Otomatis akan dilimpahkan ke pemerintahan baru. Bukan berarti tidak dilanjutkan oleh pemerintah yang mendatang,” ucapnya.

Djoko tidak mau dikatakan gagal dalam memimpin Kementerian PU. Sebab sejumlah program yang ditugaskan oleh presiden berhasil dia selesaikan. Pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan Presiden sudah menugaskan Kementerian PU untuk menyelesaikan program 100 hari SBY sebelum lengser. Diantaranya pembangunan tol JORR W2, pembangunan waduk jatibarang di Semarang dan pembangunan waduk Titab di Buleleng Bali.  “JORR W2 selesai, Jatibarang sudah diisi. Sedangkan bendungan Titab karena tidak bisa tahun ini diganti dengan waduk Pandan Duri,” terangnya. (aph/jpnn)

JAKARTA- Pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 16,8 km menjadi prioritas Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera dibangun tahun ini. Jalan bebas hambatan ini menjadi bagian Trans Sumatera yang ditargetkan pemerintah selesai sebelum masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II usai Oktober ini. Di Kementerian PU, tol Medan-Binjai menjadi bagian dari empat ruas jalan. Tiga lainnya adalah jalur Pekanbaru-Dumai 135 km, Palembang-Inderalaya 22 km dan Bakauheni Lampung-Terbanggi Besar 150 km. Total investasi yang diperlukan untuk membangun mega proyek itu jumlahnya sekitar Rp330 triliun.

Namun dalam rapat terakhir dengan Menko Perekonomian mengubah prioritas. Pemerintah hanya fokus pada penyelesaian dua ruas saja. Yaitu Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya. Sedangkan dua lainya dibangun setelah dua ruas itu terbangun.  “Putusan di rapat seperti itu. Kami tinggal jalankan,” jelas Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, kemarin (14/8).

Lalu bagaimana jika proyek prioritas itu tidak selesai? Djoko mengatakan pembangunannya akan dilanjutkan kabinet baru. “Otomatis akan dilimpahkan ke pemerintahan baru. Bukan berarti tidak dilanjutkan oleh pemerintah yang mendatang,” ucapnya.

Djoko tidak mau dikatakan gagal dalam memimpin Kementerian PU. Sebab sejumlah program yang ditugaskan oleh presiden berhasil dia selesaikan. Pria lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan Presiden sudah menugaskan Kementerian PU untuk menyelesaikan program 100 hari SBY sebelum lengser. Diantaranya pembangunan tol JORR W2, pembangunan waduk jatibarang di Semarang dan pembangunan waduk Titab di Buleleng Bali.  “JORR W2 selesai, Jatibarang sudah diisi. Sedangkan bendungan Titab karena tidak bisa tahun ini diganti dengan waduk Pandan Duri,” terangnya. (aph/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/