25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Massa AMPK Unjukrasa di Kantor Bupati Deliserdang

Usut Pengusaha Ternak Ayam Pantailabu Gunakan Gas 3 Kg

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Ratusan massa Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (AMPK) Deliserdang menuding banyak pengusaha ternak ayam di Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang, menggunakan gas LPG ukuran 3 Kg dalam menjalankan bisnisnya. Padahal menurut mereka, gas 3 Kg diperuntukkan bagi masyakarat kurang mampu, bukan bagi kalangan pengusaha menengah ke atas.

“Kami minta mafia gas di Deliserdang ini diusut. Banyak pengusaha ternak ayam di Pantailabu menggunakan gas 3 Kg, padahal itu untuk warga kecil. Mohon usut Pak Polisi dan Pemkab Deliserdang, jangan makin disengsarakan masyarakat akibat kelangkaan gas ini,” kata Ketua AMPK Deliserdang, Rahman JP Hutabarat saat berunjukrasa bersama ratusan anggotanya di depan Kantor Bupati Deliserdang, Lubukpakam, Selasa (15/8).
Rahman mengaku heran, mengapa menjelang HUT ke-78 RI, keberadaan gas masih langka. Menurutnya, kelangkaan itu terjadi dikarenakan banyak pengusaha mempergunakan gas subsidi ukuran 3 Kg.
“Kami sudah melakukan investigasi ke kandang-kandang ayam di Pantailabu dan pengusaha lainnya. Sekali lagi saya sampaikan gas subsidi untuk masyarakat kecil, bukan untuk pengusaha menengah ke atas. Mohon ditertibkan itu pak polisi,” minta Hutabarat diamini para pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa diikuti ketua DPC AMPK dari Kecamatan Tanjungmorawa, Hamparanperak, Batangkuis dan Kecamatan Lainnya. Mereka secara bergantian menyampaikan orasinya untuk menuntut kesejahteraan rakyat.

Salah satunya tuntutan mereka jalan belum diperbaiki di Desa Lau Barus Baru, Kecamatan STM Hilir dan Jalan Darsono Kecamatan Hamparanperak Mereka mengaku sudah 2 tahun mengusulkan pengaspalan namun belum terealisasi.

Hutabarat dalam orasinya kembali mengatakan, adanya persoalan pagar sekolah yang belum lengkap dibangun yang mengakibatkan anak didik sekolah digigit. Dan kondisi tersebut menimbulkan keresahan kepada orangtua dari anak-anak yang bersekolah.
Perwakilan pengunjukrasa diterima beberapa perwakilan OPD untuk dilakukan mediasi di ruang rapat Bagian Perekonomian Setdakab Deliserdang. Mereka dikawal langsung Kasatpol PP Deliserdang Marjuki, Kapolsek Lubukpakam AKP Hendri Sihotang dan puluhan puluhan personil Satpo PP dan kepolisian.

Namun hingga pukul 16.30 WIB, massa tersebut belum membubarkan diri dari gerbang Halaman Kantor Bupati Deliserdang. Diduga tuntutan dalam mediasi bersama perwakilan OPD yang sebelumnya dilakukan kurang memuaskan para pengunjuk rasa. Aksi bertahan massa itu mendapat pengawalan ketat dari Satpol PP Deliserdang dan kepolisian.(btr/han)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Ratusan massa Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (AMPK) Deliserdang menuding banyak pengusaha ternak ayam di Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang, menggunakan gas LPG ukuran 3 Kg dalam menjalankan bisnisnya. Padahal menurut mereka, gas 3 Kg diperuntukkan bagi masyakarat kurang mampu, bukan bagi kalangan pengusaha menengah ke atas.

“Kami minta mafia gas di Deliserdang ini diusut. Banyak pengusaha ternak ayam di Pantailabu menggunakan gas 3 Kg, padahal itu untuk warga kecil. Mohon usut Pak Polisi dan Pemkab Deliserdang, jangan makin disengsarakan masyarakat akibat kelangkaan gas ini,” kata Ketua AMPK Deliserdang, Rahman JP Hutabarat saat berunjukrasa bersama ratusan anggotanya di depan Kantor Bupati Deliserdang, Lubukpakam, Selasa (15/8).
Rahman mengaku heran, mengapa menjelang HUT ke-78 RI, keberadaan gas masih langka. Menurutnya, kelangkaan itu terjadi dikarenakan banyak pengusaha mempergunakan gas subsidi ukuran 3 Kg.
“Kami sudah melakukan investigasi ke kandang-kandang ayam di Pantailabu dan pengusaha lainnya. Sekali lagi saya sampaikan gas subsidi untuk masyarakat kecil, bukan untuk pengusaha menengah ke atas. Mohon ditertibkan itu pak polisi,” minta Hutabarat diamini para pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa diikuti ketua DPC AMPK dari Kecamatan Tanjungmorawa, Hamparanperak, Batangkuis dan Kecamatan Lainnya. Mereka secara bergantian menyampaikan orasinya untuk menuntut kesejahteraan rakyat.

Salah satunya tuntutan mereka jalan belum diperbaiki di Desa Lau Barus Baru, Kecamatan STM Hilir dan Jalan Darsono Kecamatan Hamparanperak Mereka mengaku sudah 2 tahun mengusulkan pengaspalan namun belum terealisasi.

Hutabarat dalam orasinya kembali mengatakan, adanya persoalan pagar sekolah yang belum lengkap dibangun yang mengakibatkan anak didik sekolah digigit. Dan kondisi tersebut menimbulkan keresahan kepada orangtua dari anak-anak yang bersekolah.
Perwakilan pengunjukrasa diterima beberapa perwakilan OPD untuk dilakukan mediasi di ruang rapat Bagian Perekonomian Setdakab Deliserdang. Mereka dikawal langsung Kasatpol PP Deliserdang Marjuki, Kapolsek Lubukpakam AKP Hendri Sihotang dan puluhan puluhan personil Satpo PP dan kepolisian.

Namun hingga pukul 16.30 WIB, massa tersebut belum membubarkan diri dari gerbang Halaman Kantor Bupati Deliserdang. Diduga tuntutan dalam mediasi bersama perwakilan OPD yang sebelumnya dilakukan kurang memuaskan para pengunjuk rasa. Aksi bertahan massa itu mendapat pengawalan ketat dari Satpol PP Deliserdang dan kepolisian.(btr/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/