27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Kapolres Pakpak Bharat Janji Tindak Tegas Anggota

Dugaan Pungli dan Penganiayaan Sopir Pertamina di Pos Laeikan

PAKPAK BHARAT- Kapolres Pakpak Bharat AKBP Guiseppe Reinhard Gultom SIk berjanji akan menindak tegas dugaan penganiayan yang dilakukan oleh lima oknum Polres Pakpak Bharat dibantu seorang pemuda setempat terhadap sopir tanki Pertamina, Faisal (33) dan Feri Rahmad (30). Itu menyusul adanya laporan kedua sopir di Bidang Profesi Pengaman (Propam) Polda Sumut yang menjadi korban pungutan liar (pungli) dan penganiayaan terhadap sejumlah oknum polisi saat melintas di salah satu pos di Dusun Laeikan Desa Tanjung Mulia Pakpak Bharat, Rabu (5/9) kemarin. Hal tersebut dikatakan Kapolres didampingi Waka Polres Drs Supriatmono P SD MH MPsi, Jumat (14/9)

Selain mengadu ke Polda Sumut, kata Kapolres, kedua korban yang merupakan warga Dusun Julitambo Tanjung Kecamatan Juli Kebupaten Biruen Nangro Aceh Darussalam (NAD) itu, juga melaporkan kasus tersebut ke Polsek Sukaramai sesuai No Pol LP/34/IX/2012/SU/Res.P.Bharat/Sek.S.Rame pada Rabu itu juga.

Posan Tumanggor, pemuda setempat, salah satu pelaku yang terlibat dalam penganiayaan tersebut sudah diperiksa di Polsek Sukaramai, Pakpak Bharat. Sedangkan lima oknum polisi yang diduga terlibat dalam kasus tersebut, masing-masing Brigadir HP, Briptu IT, Briptu MM, BP dan Bribda AG, kini diperiksa Propam Polres Pakpak Bharat.

“Kita akan menindak tegas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan lima oknum Polres Pakpak Bharat ini, dan kita tidak akan menutup-nutupi permasalahan ini, bila terbukti bersalah kita akan berikan sanksi seberat mungkin,” kata Kapolres .

Ditambahkan Kapolres, terkait dugaan pungli yang dilakukan anggotanya di Pos Laeikan kepada sopir truk itu tidak lah benar, karena Pos Laeikan berada di daerah perbatasan Sumut dan (NAD).

Pos Polisi Laeikan itu berdekatan dengan Provos TNI Kodim  berfungsi meminimalisir peredaran narkoba, senjata api , curanmor dan mempersempit ruang gerak aksi terorisme dari NAD atau sebaliknya.

Jadi, timpal Waka Polres, sebenarnya sopir saat itu diberhentikan hendak menabrak pemuda setempat (Posan) yang ada di sekitar pos. Sopir terus melajukan mobilnya, sehingga Posan dan polisi mengejar mereka, dan terjadilah penganiayaan. (mag-4)

Dugaan Pungli dan Penganiayaan Sopir Pertamina di Pos Laeikan

PAKPAK BHARAT- Kapolres Pakpak Bharat AKBP Guiseppe Reinhard Gultom SIk berjanji akan menindak tegas dugaan penganiayan yang dilakukan oleh lima oknum Polres Pakpak Bharat dibantu seorang pemuda setempat terhadap sopir tanki Pertamina, Faisal (33) dan Feri Rahmad (30). Itu menyusul adanya laporan kedua sopir di Bidang Profesi Pengaman (Propam) Polda Sumut yang menjadi korban pungutan liar (pungli) dan penganiayaan terhadap sejumlah oknum polisi saat melintas di salah satu pos di Dusun Laeikan Desa Tanjung Mulia Pakpak Bharat, Rabu (5/9) kemarin. Hal tersebut dikatakan Kapolres didampingi Waka Polres Drs Supriatmono P SD MH MPsi, Jumat (14/9)

Selain mengadu ke Polda Sumut, kata Kapolres, kedua korban yang merupakan warga Dusun Julitambo Tanjung Kecamatan Juli Kebupaten Biruen Nangro Aceh Darussalam (NAD) itu, juga melaporkan kasus tersebut ke Polsek Sukaramai sesuai No Pol LP/34/IX/2012/SU/Res.P.Bharat/Sek.S.Rame pada Rabu itu juga.

Posan Tumanggor, pemuda setempat, salah satu pelaku yang terlibat dalam penganiayaan tersebut sudah diperiksa di Polsek Sukaramai, Pakpak Bharat. Sedangkan lima oknum polisi yang diduga terlibat dalam kasus tersebut, masing-masing Brigadir HP, Briptu IT, Briptu MM, BP dan Bribda AG, kini diperiksa Propam Polres Pakpak Bharat.

“Kita akan menindak tegas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan lima oknum Polres Pakpak Bharat ini, dan kita tidak akan menutup-nutupi permasalahan ini, bila terbukti bersalah kita akan berikan sanksi seberat mungkin,” kata Kapolres .

Ditambahkan Kapolres, terkait dugaan pungli yang dilakukan anggotanya di Pos Laeikan kepada sopir truk itu tidak lah benar, karena Pos Laeikan berada di daerah perbatasan Sumut dan (NAD).

Pos Polisi Laeikan itu berdekatan dengan Provos TNI Kodim  berfungsi meminimalisir peredaran narkoba, senjata api , curanmor dan mempersempit ruang gerak aksi terorisme dari NAD atau sebaliknya.

Jadi, timpal Waka Polres, sebenarnya sopir saat itu diberhentikan hendak menabrak pemuda setempat (Posan) yang ada di sekitar pos. Sopir terus melajukan mobilnya, sehingga Posan dan polisi mengejar mereka, dan terjadilah penganiayaan. (mag-4)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/