30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Petani Buru Tikus, 14 Ribu Ekor Mati di Tapsel

TAPANULI SELATAN, SUMUTPOS.CO – Petani di Desa Pasir Matogu, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan memburu tikus yang menjadi musuh para petani. Sedikitnya 14 ribu hama tikus mati dalam kegiatan pemburuan tersebut.

TIKUS: Para petani menunjukkan puluhan tikus yang dibunuh karena merusak sawah di Tapanuli Selatan.ist/SUMUT POS.

“Per ekor hama tikus oleh Kepala Desa Pasir Matogu Iswandi Siregar dibayar Rp1.000. Jadi total dari 14 ribu tikus itu dibayar Rp14 juta,” kata Petugas POPT-PHP Batang Angkola – Muaratais, Ali Husni, Selasa (14/9).

Sebanyak 14 ribu ekor hama tikus hasil perburuan/gropyokan dilakukan masyarakat Pasir Matogu (5-12 September 2021)memiliki luas baku sawah 127 hektare dengan kondisi pertanaman kosong. 

“Sedang gropyokan hama tikus pada Selasa (14/9) di Desa Tahalak Ujung Gading, Batang Angkola dengan luas baku sawah sekitar 64 hektare cuma berhasil menangkap mati 56 ekor tikus, dan tidak di bayar,” tambahnya.

Dikatakan, perburuan dilakukan mengantisipasi hama tikus, karena petani Batang Angkola akan segera musim tanam, agar tidak terulang seperti yang dialami tetangga yakni petani di Angkola Muaratais. 

“Sejak musim hama tikus lebih kurang sebulan lalu kita sudah laporkan ke Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara kurang lebih 75 hektare padi sawah petani Angkola Muaratais mengalami rusak ringan, rusak berat bahkan puso atau gagal panen,” jelasnya. 

Selama gropyokan hama tikus di dua kecamatan yakni Batang Angkola – Muaratais, POPT-PHP berkolaborasi dengan BPP, Kepala dan Perangkat Desa masyarakat petani, KTNA, PPL, dan KWT setempat, hasilnya 56 ekor hama ttikus. (ant/ram)

TAPANULI SELATAN, SUMUTPOS.CO – Petani di Desa Pasir Matogu, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan memburu tikus yang menjadi musuh para petani. Sedikitnya 14 ribu hama tikus mati dalam kegiatan pemburuan tersebut.

TIKUS: Para petani menunjukkan puluhan tikus yang dibunuh karena merusak sawah di Tapanuli Selatan.ist/SUMUT POS.

“Per ekor hama tikus oleh Kepala Desa Pasir Matogu Iswandi Siregar dibayar Rp1.000. Jadi total dari 14 ribu tikus itu dibayar Rp14 juta,” kata Petugas POPT-PHP Batang Angkola – Muaratais, Ali Husni, Selasa (14/9).

Sebanyak 14 ribu ekor hama tikus hasil perburuan/gropyokan dilakukan masyarakat Pasir Matogu (5-12 September 2021)memiliki luas baku sawah 127 hektare dengan kondisi pertanaman kosong. 

“Sedang gropyokan hama tikus pada Selasa (14/9) di Desa Tahalak Ujung Gading, Batang Angkola dengan luas baku sawah sekitar 64 hektare cuma berhasil menangkap mati 56 ekor tikus, dan tidak di bayar,” tambahnya.

Dikatakan, perburuan dilakukan mengantisipasi hama tikus, karena petani Batang Angkola akan segera musim tanam, agar tidak terulang seperti yang dialami tetangga yakni petani di Angkola Muaratais. 

“Sejak musim hama tikus lebih kurang sebulan lalu kita sudah laporkan ke Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara kurang lebih 75 hektare padi sawah petani Angkola Muaratais mengalami rusak ringan, rusak berat bahkan puso atau gagal panen,” jelasnya. 

Selama gropyokan hama tikus di dua kecamatan yakni Batang Angkola – Muaratais, POPT-PHP berkolaborasi dengan BPP, Kepala dan Perangkat Desa masyarakat petani, KTNA, PPL, dan KWT setempat, hasilnya 56 ekor hama ttikus. (ant/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/