25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Banjir Baru Surut, Sei Rampah Terendam Lagi

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Belum lagi selesai warga di Dusun I dan III, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Serdangbedagai, mengemasi barang-barangnya, rumah mereka sudah kebanjiran lagi, Senin (14/11) dini hari. Luapan Sungai Bedagai kembali membanjiri rumah warga, setelah sempat surut pada dua hari lalu.

Menurut warga, banjir mulai memasuki rumah mereka sejak subuh. “Sejak subuh air sudah mulai masuk rumah, kira-kira semata kaki. Namun air terus naik sampai siang tadi,” kata Tuti Hartati, warga Dusun III, Kecamatan Sei Rampahn

Tuti menduga, ini merupakan banjir kiriman karena air datang secara tiba tiba. Sebab, pagi kemarin tidak ada turun hujan. Dia pun harus bergegas untuk membereskan rumah agar perabotan tak terendam air. “Memang tidak ada hujan malam itu, cuman pas pagi tiba-tiba banjir karena sungai meluap. Ya kita siap-siap jadinya langsung beres-beres rumah,” jelasnya.

Luapan Sungai Bedagai memang kerap membanjiri sejumlah rumah warga. Yusnawati warga lainnya mengatakan, pada akhir Oktober lalu, selama sepekan banjir melanda rumahnya. Dia mengatakan, baru Sabtu (12/11) lalu banjir baru surut. Belum lagi warga membersihkan rumah dan perabotan rumah yang terkena lumpur, namun banjir datang lagi. “Sekarang ini air di rumah tingginya kira-kira sedengkul. Itu masuknya pas aku lagi tidur, tiba tiba tilam basah, rupanya sudah banjir,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sergai Fritz Damanik saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (14/11) mengatakan, untuk beberapa minggu ini pihaknya belum mengeluarkan status siaga dalam beberapa bencana alam di Sergai.

Contohnya seperti banjir di Sei Rampah yang airnya sudah sampai tingginya lutut orang dewasa, dikarenakan tidak waktu lama air sudah surut demikian halnya di tempat lain. Dijelaskan Fritz, pihaknya tetap melakukan antisipasi akan adanya potensi bencana alam dengan mengerahkan staf di kecamatan untuk memonitoring dan mengecek langsung ke lokasi yang rawan bencana alam.

Menurutnya, rata rata apabila terjadi banjir di Sergai diakibatkan adanya banjir kiriman dari daerah lain, terkecuali ada kebocoran bendungan dari sungai. Ia pun menekankan kepada personelnya untuk rutin melakukan kegiatan patroli dan terus waspada, khususnya antisipasi potensi bencana yang disebabkan faktor cuaca.

 

Gubsu Warning Bupati dan Wali Kota

Sementara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara sudah menyiapkan langkah-langkah dan memberi warning atau peringatan melalui surat edaran kepada bupati dan wali kota agar mewaspadai bencana alam yang berpotensi terjadi. “Kita sudah menyiapkan dari segi administrasi dan dana. Kita selalu mewarning, mengantisipasi tempat-tempat yang mungkin terjadinya bencana,” kata Gubernur Sumut Edy Rahyamadi kepada wartawan di depan Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Senin (14/11) pagi.

Edy juga mengaku memantau perkembangan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang menewaskan seorang ibu dan kedua anaknya, Jumat (11/11) pekan lalu. Dimana ketiga ditemukan dan evakuasi tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia.

Ketiga korban itu, masing-masing bernama Kristina Simamora dan kedua anaknya masing-masing bernama Mikael Simbolon (9) dan Taskia Simbolon (5). Mereka korban tertimbun tanah longsor di Desa Siherbangan, Kecamatan Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Seluruh korban berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Sabtu pagi, 12 November 2022, sekitar pukul 06.06 WIB.

Proses pencarian dilakukan dengan medan yang terjal di lokasi ketiga korban tertimbun tanah longsor tersebut. “Dalam 3 hari yang lalu terjadi longsor di daerah Barus Utara dan itu sudah di selesaikan sudah dirapikan dan sudah diberikan santunan ada 3 korban,” kata Edy.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu mengaku, dalam waktu dekat ini ia akan turun dan langsung meninjau perkembangan bencana alam di Kabupaten Tapteng untuk melakukan tindakan dan langkah ke depan terhadap masyarakat menjadi korban bencana alam tersebut. “Belasungkawa dari forkopimda dan dalam waktu dekat saya akan tinjau ke tempat itu,” ucap Edy.

Kepada Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Elfin Iliyas Nainggolan yang baru dilantik, Edy berpesan untuk segara melakukan langkah-langkah antisipasi bencana alam di daerahnya dan menginstruksikan Elfin untuk meninjau lokasi longsor tersebut. “Sepulang dari disini, segara tinjau tiga korban, rakyat kita yang meninggalkan. Secara fisik karena longsor sudah dilakukan pembersihan dan tetap waspadai cuaca (ekstrim) seperti ini. Dengan keahlian dan kemampuan kalian melindungi masyarakat, yang sama-sama kita cintai,” pungkas Edy.

Sementara, Pj Bupati Tapteng Elfin Iliyas Nainggolan mengaku akan menjalankan instruksi Gubsu untuk meninjau dan menyiapkan langkah-langkah mengatasi bencana alam di Kabupaten Tapteng. Elfin mengaku, hari pertama menjadi Pj Bupati Tapteng ia akan melakukan tindakan dalam mengantisipasi bencana alam seperti banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Tapteng. “Saya akan ke lokasi bencana Barus Utara untuk meninjau lokasi bencana. Itu menjadi tanggung jawab utama saya,” kata Elfin. (mag-4/gus/adz)

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Belum lagi selesai warga di Dusun I dan III, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Serdangbedagai, mengemasi barang-barangnya, rumah mereka sudah kebanjiran lagi, Senin (14/11) dini hari. Luapan Sungai Bedagai kembali membanjiri rumah warga, setelah sempat surut pada dua hari lalu.

Menurut warga, banjir mulai memasuki rumah mereka sejak subuh. “Sejak subuh air sudah mulai masuk rumah, kira-kira semata kaki. Namun air terus naik sampai siang tadi,” kata Tuti Hartati, warga Dusun III, Kecamatan Sei Rampahn

Tuti menduga, ini merupakan banjir kiriman karena air datang secara tiba tiba. Sebab, pagi kemarin tidak ada turun hujan. Dia pun harus bergegas untuk membereskan rumah agar perabotan tak terendam air. “Memang tidak ada hujan malam itu, cuman pas pagi tiba-tiba banjir karena sungai meluap. Ya kita siap-siap jadinya langsung beres-beres rumah,” jelasnya.

Luapan Sungai Bedagai memang kerap membanjiri sejumlah rumah warga. Yusnawati warga lainnya mengatakan, pada akhir Oktober lalu, selama sepekan banjir melanda rumahnya. Dia mengatakan, baru Sabtu (12/11) lalu banjir baru surut. Belum lagi warga membersihkan rumah dan perabotan rumah yang terkena lumpur, namun banjir datang lagi. “Sekarang ini air di rumah tingginya kira-kira sedengkul. Itu masuknya pas aku lagi tidur, tiba tiba tilam basah, rupanya sudah banjir,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sergai Fritz Damanik saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (14/11) mengatakan, untuk beberapa minggu ini pihaknya belum mengeluarkan status siaga dalam beberapa bencana alam di Sergai.

Contohnya seperti banjir di Sei Rampah yang airnya sudah sampai tingginya lutut orang dewasa, dikarenakan tidak waktu lama air sudah surut demikian halnya di tempat lain. Dijelaskan Fritz, pihaknya tetap melakukan antisipasi akan adanya potensi bencana alam dengan mengerahkan staf di kecamatan untuk memonitoring dan mengecek langsung ke lokasi yang rawan bencana alam.

Menurutnya, rata rata apabila terjadi banjir di Sergai diakibatkan adanya banjir kiriman dari daerah lain, terkecuali ada kebocoran bendungan dari sungai. Ia pun menekankan kepada personelnya untuk rutin melakukan kegiatan patroli dan terus waspada, khususnya antisipasi potensi bencana yang disebabkan faktor cuaca.

 

Gubsu Warning Bupati dan Wali Kota

Sementara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara sudah menyiapkan langkah-langkah dan memberi warning atau peringatan melalui surat edaran kepada bupati dan wali kota agar mewaspadai bencana alam yang berpotensi terjadi. “Kita sudah menyiapkan dari segi administrasi dan dana. Kita selalu mewarning, mengantisipasi tempat-tempat yang mungkin terjadinya bencana,” kata Gubernur Sumut Edy Rahyamadi kepada wartawan di depan Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Senin (14/11) pagi.

Edy juga mengaku memantau perkembangan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang menewaskan seorang ibu dan kedua anaknya, Jumat (11/11) pekan lalu. Dimana ketiga ditemukan dan evakuasi tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia.

Ketiga korban itu, masing-masing bernama Kristina Simamora dan kedua anaknya masing-masing bernama Mikael Simbolon (9) dan Taskia Simbolon (5). Mereka korban tertimbun tanah longsor di Desa Siherbangan, Kecamatan Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Seluruh korban berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Sabtu pagi, 12 November 2022, sekitar pukul 06.06 WIB.

Proses pencarian dilakukan dengan medan yang terjal di lokasi ketiga korban tertimbun tanah longsor tersebut. “Dalam 3 hari yang lalu terjadi longsor di daerah Barus Utara dan itu sudah di selesaikan sudah dirapikan dan sudah diberikan santunan ada 3 korban,” kata Edy.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu mengaku, dalam waktu dekat ini ia akan turun dan langsung meninjau perkembangan bencana alam di Kabupaten Tapteng untuk melakukan tindakan dan langkah ke depan terhadap masyarakat menjadi korban bencana alam tersebut. “Belasungkawa dari forkopimda dan dalam waktu dekat saya akan tinjau ke tempat itu,” ucap Edy.

Kepada Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Elfin Iliyas Nainggolan yang baru dilantik, Edy berpesan untuk segara melakukan langkah-langkah antisipasi bencana alam di daerahnya dan menginstruksikan Elfin untuk meninjau lokasi longsor tersebut. “Sepulang dari disini, segara tinjau tiga korban, rakyat kita yang meninggalkan. Secara fisik karena longsor sudah dilakukan pembersihan dan tetap waspadai cuaca (ekstrim) seperti ini. Dengan keahlian dan kemampuan kalian melindungi masyarakat, yang sama-sama kita cintai,” pungkas Edy.

Sementara, Pj Bupati Tapteng Elfin Iliyas Nainggolan mengaku akan menjalankan instruksi Gubsu untuk meninjau dan menyiapkan langkah-langkah mengatasi bencana alam di Kabupaten Tapteng. Elfin mengaku, hari pertama menjadi Pj Bupati Tapteng ia akan melakukan tindakan dalam mengantisipasi bencana alam seperti banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Tapteng. “Saya akan ke lokasi bencana Barus Utara untuk meninjau lokasi bencana. Itu menjadi tanggung jawab utama saya,” kata Elfin. (mag-4/gus/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/