25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Anggota DPRD Tebingtinggi Mengamuk

Uang Pembinaan Partai tak Cair di Kesbanglinmas

TEBINGTINGGI- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tebingtinggi Cristhop Munthe mengamuk. Anggota dewan dari Partai Barisan Nasional (Barnas) itu emosi karena tidak dapat mencairkan uang pembinaan partai sebesar Rp17 juta di Kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat (Kesbanglimas) di Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi, Jumat (14/12). Akibatnya, meja kaca di kantor tersebut pecah akibat ditendang Cristhop.

Kesbanglimas beralasan tidak mencairkan uang pembinaan Partai Barnas Tebingtinggi karena adanya dualisme kepemimpinan Barnas Tebingtingi.
“Memang besok terakhir, Sabtu (15/12)  pencairan dana pembinaan partai, karena belum adanya surat keputusan dari Makamah Agung (MA) yang menunjukan ketua yang sah di Barnas Tebingtinggi, makanya pihak Kesbanglinmas tidak bisa mengeluarkan anggaran tersebut,” aku Kasubdid Kesbanglinmas bagian pembinaan Parpol, Sarijak Atmaza kepada Sumut Pos.

Kata Sarijak, sebelumnya mereka menyarankan agar kedua belah pihak yang sama-sama mengaku sebagai  Ketua DPC Partai Barnas di Kota Tebingtinggi melakukan mediasi berdamai agar uang tersebut bisa dicairkan. Tetapi pihak Cristop Munthe mengaku dirinya sebagai ketua yang sah dan marah-marah menantang semua pegawai. Di langsung menendang kaca meja hingga pecah dan mengenai pegawai Kesbanglinmas. “Apa lihat-lihat, ada apa, saya keluar dari anggota dewan tidak apa-apa karena siap membunuh,”jelas Sarijak menceritakan kemarahan Cristop.

Menurut Sarijak, Wali Kota Tebingtinggi pernah menyurati Gubernur Sumatera Utara terkait keabsahan Partai Barnas Kota Tebingtinggi dan kedua kepemimpinan Barnas ini mengajukan surat terkait uang pembinaan parpol ke Kesbanglinmas untuk melakukan pencairan. Sementara seteru dualisme Partai Barnas sekarang ini menurut keterangan kepemimpinan DPP Partai Barnas versi Cristop Munthe dipimpin Muhammad Arvan, sedangkan versi Safta Nugraha adalah Wiliam Khulie.

Cristop Munthe ketika dikonfirmasi melalui via telepon selulernya mengatakan meminta maaf karena kilaf. Cristhop Munthe mengaku saat itu emosi karena dibola-bola seperti anak kecil karena uang yang seharusnya bisa cair jadi tidak bisa diambil. (mag-3)

Uang Pembinaan Partai tak Cair di Kesbanglinmas

TEBINGTINGGI- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tebingtinggi Cristhop Munthe mengamuk. Anggota dewan dari Partai Barisan Nasional (Barnas) itu emosi karena tidak dapat mencairkan uang pembinaan partai sebesar Rp17 juta di Kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat (Kesbanglimas) di Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi, Jumat (14/12). Akibatnya, meja kaca di kantor tersebut pecah akibat ditendang Cristhop.

Kesbanglimas beralasan tidak mencairkan uang pembinaan Partai Barnas Tebingtinggi karena adanya dualisme kepemimpinan Barnas Tebingtingi.
“Memang besok terakhir, Sabtu (15/12)  pencairan dana pembinaan partai, karena belum adanya surat keputusan dari Makamah Agung (MA) yang menunjukan ketua yang sah di Barnas Tebingtinggi, makanya pihak Kesbanglinmas tidak bisa mengeluarkan anggaran tersebut,” aku Kasubdid Kesbanglinmas bagian pembinaan Parpol, Sarijak Atmaza kepada Sumut Pos.

Kata Sarijak, sebelumnya mereka menyarankan agar kedua belah pihak yang sama-sama mengaku sebagai  Ketua DPC Partai Barnas di Kota Tebingtinggi melakukan mediasi berdamai agar uang tersebut bisa dicairkan. Tetapi pihak Cristop Munthe mengaku dirinya sebagai ketua yang sah dan marah-marah menantang semua pegawai. Di langsung menendang kaca meja hingga pecah dan mengenai pegawai Kesbanglinmas. “Apa lihat-lihat, ada apa, saya keluar dari anggota dewan tidak apa-apa karena siap membunuh,”jelas Sarijak menceritakan kemarahan Cristop.

Menurut Sarijak, Wali Kota Tebingtinggi pernah menyurati Gubernur Sumatera Utara terkait keabsahan Partai Barnas Kota Tebingtinggi dan kedua kepemimpinan Barnas ini mengajukan surat terkait uang pembinaan parpol ke Kesbanglinmas untuk melakukan pencairan. Sementara seteru dualisme Partai Barnas sekarang ini menurut keterangan kepemimpinan DPP Partai Barnas versi Cristop Munthe dipimpin Muhammad Arvan, sedangkan versi Safta Nugraha adalah Wiliam Khulie.

Cristop Munthe ketika dikonfirmasi melalui via telepon selulernya mengatakan meminta maaf karena kilaf. Cristhop Munthe mengaku saat itu emosi karena dibola-bola seperti anak kecil karena uang yang seharusnya bisa cair jadi tidak bisa diambil. (mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/