28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Masyarakat Pertanyakan Kualitas Aspal Jalan Penghubung Binjai-Langkat

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kualitas proyek pengaspalan di jalan penghubung Kabupaten Langkat menuju Kota Binjai, dipertanyakan masyarakat, Senin (15/1). Pasalnya, belum genap sebulan, jalan yang baru saja diaspal tersebut, sudah berlubang kembali.

Sikap mempertanyakan tersebut, disebabkan masyarakat belum lama menikmati ruas jalan yang baru diaspal, namun sudah kembali merasa tidak nyaman, karena sudah kembali rusak dan berlubang.

Diketahui, proyek itu dikerjakan CV Alfira Sari, dengan pagu anggaran fantastis, yakni senilai Rp6,5 miliar. Sumber anggarannya dari P-APBD Kabupaten Langkat.

Safri, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, menjadi seorang warga yang heran melihat hasil pengerjaan proyek pemeliharaan jalan tersebut. Dia menyebut, proyek jalan ini selesai pada akhir Desember 2023 lalu.

“Tapi belum sebulan dikerjakan, sudah berlubang lagi. Janganlah seperti itu hasil pengerjaannya, kalau untuk kepentingan masyarakat banyak,” harap Safri.

Masyarakat pun menduga, pemeliharaan jalan tersebut terkesan asal jadi. Bahkan diduga sarat dengan mark-up.

Selain kualitas pengerjaannya yang kurang baik, papan informasi proyek pun tak pernah terlihat di sana. Dengan kondisi jalan yang kembali berlubang, hal tersebut dapat menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan.

“Masyarakat tahunya jalan ini sudah bagus. Tapi karena lubang-lubang itu, bisa saja pengguna jalan mengalami kecelakaan. Kami berharap agar dinas terkait meninjau kembali proyek ini,” tegas warga lainnya.

Dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya masyarakat dapat menikmati ruas jalan yang sudah diperbaiki itu dengan nyaman. Mengingat infrastruktur tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Langkat dengan Kota Binjai, dengan kepadatan pengendara yang melintas cukup tinggi.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi, terkesan enggan memberikan keterangan terkait hal tersebut.

Hingga berita ini dimuat, yang bersangkutan tidak membalas pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya.

Diketahui, jalan penghubung Kabupaten Langkat-Kota Binjai itu, pernah diprotes masyarakat dengan menanam batang pisang di tengah jalan.

Ini dilakukan sebagai bentuk kekesalan kepada pemerintah setempat, yang seolah tak peduli dengan kondisi ruas jalan tersebut. (ted/saz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kualitas proyek pengaspalan di jalan penghubung Kabupaten Langkat menuju Kota Binjai, dipertanyakan masyarakat, Senin (15/1). Pasalnya, belum genap sebulan, jalan yang baru saja diaspal tersebut, sudah berlubang kembali.

Sikap mempertanyakan tersebut, disebabkan masyarakat belum lama menikmati ruas jalan yang baru diaspal, namun sudah kembali merasa tidak nyaman, karena sudah kembali rusak dan berlubang.

Diketahui, proyek itu dikerjakan CV Alfira Sari, dengan pagu anggaran fantastis, yakni senilai Rp6,5 miliar. Sumber anggarannya dari P-APBD Kabupaten Langkat.

Safri, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, menjadi seorang warga yang heran melihat hasil pengerjaan proyek pemeliharaan jalan tersebut. Dia menyebut, proyek jalan ini selesai pada akhir Desember 2023 lalu.

“Tapi belum sebulan dikerjakan, sudah berlubang lagi. Janganlah seperti itu hasil pengerjaannya, kalau untuk kepentingan masyarakat banyak,” harap Safri.

Masyarakat pun menduga, pemeliharaan jalan tersebut terkesan asal jadi. Bahkan diduga sarat dengan mark-up.

Selain kualitas pengerjaannya yang kurang baik, papan informasi proyek pun tak pernah terlihat di sana. Dengan kondisi jalan yang kembali berlubang, hal tersebut dapat menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan.

“Masyarakat tahunya jalan ini sudah bagus. Tapi karena lubang-lubang itu, bisa saja pengguna jalan mengalami kecelakaan. Kami berharap agar dinas terkait meninjau kembali proyek ini,” tegas warga lainnya.

Dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya masyarakat dapat menikmati ruas jalan yang sudah diperbaiki itu dengan nyaman. Mengingat infrastruktur tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Langkat dengan Kota Binjai, dengan kepadatan pengendara yang melintas cukup tinggi.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi, terkesan enggan memberikan keterangan terkait hal tersebut.

Hingga berita ini dimuat, yang bersangkutan tidak membalas pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya.

Diketahui, jalan penghubung Kabupaten Langkat-Kota Binjai itu, pernah diprotes masyarakat dengan menanam batang pisang di tengah jalan.

Ini dilakukan sebagai bentuk kekesalan kepada pemerintah setempat, yang seolah tak peduli dengan kondisi ruas jalan tersebut. (ted/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/