26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Begini Dampak Hujan Es dan Puting Beliung di Laguboti, Warga Harapkan Perhatian Pemkab

RUSAK: Atap rumah warga rusak karena diterjang Hujan Es dan Puting Beliung pada Minggu (11/4) kemarin.
RUSAK: Atap rumah warga rusak karena diterjang Hujan Es dan Puting Beliung pada Minggu (11/4) kemarin.

LAGUBOTI, SUMUTPOS.CO – Hujan es dan puting beliung yang terjadi di Laguboti pada Minggu (11/4) kemarin mengakibatkan beberapa rumah dan sekolah rusak. Bahkan, saluran pembuangan air di sekitar pemukiman menjadi tersumbat.

Kepala Sekolah SMAN 1 Laguboti, Jelarwin Sidabutar mengatakan akibat kejadian tersebut, sekolah yang dipimpinnya tergenang air setinggi setengah meter, hingga mengakibatkan buku-buku siswa kelas XII terendam.

“Kami para staf pengajar yang ada di sekolah bergotong royong untuk menjemur buku pelajaran yang basah. Karena siswa kelas XII sudah selesai. Jadi, kami hanya tinggal periksa hasil pekerjaan mereka,” ujarnya.

Jelarwin mengatakan saluran pembuangan air juga sudah tidak mampu lagi menampung air hujan karena sudah tersumbat. Sehingga, bau tidak sedap mulai terasa. Dan ditakutkan, bila hujan deras kembali datang akan mengakibatkan banjir karena saluran pembuangan air yang tidak baik.

“Harapan saya, pemerintah segera mengecek keadaan di sini, untuk membantu warga yang rumahnya rusak sekaligus memperbaiki drainase,” tutupnya. (mag-7/ram)

RUSAK: Atap rumah warga rusak karena diterjang Hujan Es dan Puting Beliung pada Minggu (11/4) kemarin.
RUSAK: Atap rumah warga rusak karena diterjang Hujan Es dan Puting Beliung pada Minggu (11/4) kemarin.

LAGUBOTI, SUMUTPOS.CO – Hujan es dan puting beliung yang terjadi di Laguboti pada Minggu (11/4) kemarin mengakibatkan beberapa rumah dan sekolah rusak. Bahkan, saluran pembuangan air di sekitar pemukiman menjadi tersumbat.

Kepala Sekolah SMAN 1 Laguboti, Jelarwin Sidabutar mengatakan akibat kejadian tersebut, sekolah yang dipimpinnya tergenang air setinggi setengah meter, hingga mengakibatkan buku-buku siswa kelas XII terendam.

“Kami para staf pengajar yang ada di sekolah bergotong royong untuk menjemur buku pelajaran yang basah. Karena siswa kelas XII sudah selesai. Jadi, kami hanya tinggal periksa hasil pekerjaan mereka,” ujarnya.

Jelarwin mengatakan saluran pembuangan air juga sudah tidak mampu lagi menampung air hujan karena sudah tersumbat. Sehingga, bau tidak sedap mulai terasa. Dan ditakutkan, bila hujan deras kembali datang akan mengakibatkan banjir karena saluran pembuangan air yang tidak baik.

“Harapan saya, pemerintah segera mengecek keadaan di sini, untuk membantu warga yang rumahnya rusak sekaligus memperbaiki drainase,” tutupnya. (mag-7/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/