26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Banjir Kiriman Sei Padang Rendam Ratusan Rumah di Tebingtinggi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Banjir kiriman Sei Padang merendam ratusan rumah di Kota Tebingtinggi, Minggu pagi (16/5), hal ini menyebabkan warga harus mengungsi ketempat lebih tinggi di hari libur Lebaran 1442 hijriah, bahkan sejumlah pasar tradisional seperti pasar Impres Kota Tebingtinggi harus menutup pasarnya karena air menggenangi lokasi lapak jualan mereka dengan kedalaman hampir mencapai pinggang orang dewasa.

BANJIR: Banjar kiriman Sei Padang kembali merendam wilayah Kota Tebingtinggi.

Kepala BPBD Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus membenarkan bahwa sebagian wilayah Kota Tebingtinggi di tiga kecamatan yang dilalui Sei Padang kondisi terendam banjir dengan kedalaman bervariasi mulai dari 50 centimeter hingga 100 centimeter. Penyebab banjir kiriman Sei Padang ini disebabkan karena diwilayah hulu Sei Pasang tepatnya di wilayah Simalungun dan sekitarnya diguyur oleh hujan deras, jadi di perkirakan air mulai masuk kedalam rumah warga pagi hari.

“Banjir kiriman sudah biasa. Rumah yang terendam banjir diperkirakan ada ratusan jumlahnya, tapi air diperkirakan sore hari akan surut dan warga bisa beraktivitas kembali. Terkait jumlah rumah yang terendam banjir kiriman, kita masih melakukan pendataan,” jelasnya.

Banjir terparah terjadi di Kelurahan Bandar Utama yaitu Kampung Semut yang berbatasan langsung dengan bantaran Sei Padang dengan kedalaman satu pinggang orang dewasa, tercatat sebanyak 97 KK di Kelurahan Bandar Utama, 45 KK di Kelurahan Badak Berjuang dan 65 KK di Kelurahan Satria. Sedangkan di Kelurahan Bulian ada 45 KK dan wilayah Kecamatan Rambutan seperti Kelurahan Sri Padang ada 66 KK, Kelurahan Tanjung Marulak ada 34 KK dan Kelurahan Tanjung Marulak Hilir ada 32 KK.

Salah Seorang Kepala Lingkungan 1 Kelurahan Sri Padang, Muhammad Erwan mengatakan benar banjir mulai memasuki perumahan rumah warga sekitar pukul 07.00 WIB, penyebab banjir karena wilayah hulu diguyur hujan dan Sei Padang tidak mampu menampung debit air yang besar, sehingga air memasuki komplek perumahan warga.

“Memang sudah biasa banjir disini. Tetapi warga disini berharap Pemko Tebingtinggi melakukan pengorekan pendalaman Sei Padang sehingga bisa menampung debit air dalam jumlah jumlah besar,” jelasnya.

Terkait bantuan kepada warga, Erwan menjelaskan belum menerima bantuan dari Pemko Tebingtinggi, hanya beberapa donatur yang datang menyerahkan bantuan sembako kepada korban banjir. (ian)

Pengirim berita
Sopian

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Banjir kiriman Sei Padang merendam ratusan rumah di Kota Tebingtinggi, Minggu pagi (16/5), hal ini menyebabkan warga harus mengungsi ketempat lebih tinggi di hari libur Lebaran 1442 hijriah, bahkan sejumlah pasar tradisional seperti pasar Impres Kota Tebingtinggi harus menutup pasarnya karena air menggenangi lokasi lapak jualan mereka dengan kedalaman hampir mencapai pinggang orang dewasa.

BANJIR: Banjar kiriman Sei Padang kembali merendam wilayah Kota Tebingtinggi.

Kepala BPBD Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus membenarkan bahwa sebagian wilayah Kota Tebingtinggi di tiga kecamatan yang dilalui Sei Padang kondisi terendam banjir dengan kedalaman bervariasi mulai dari 50 centimeter hingga 100 centimeter. Penyebab banjir kiriman Sei Padang ini disebabkan karena diwilayah hulu Sei Pasang tepatnya di wilayah Simalungun dan sekitarnya diguyur oleh hujan deras, jadi di perkirakan air mulai masuk kedalam rumah warga pagi hari.

“Banjir kiriman sudah biasa. Rumah yang terendam banjir diperkirakan ada ratusan jumlahnya, tapi air diperkirakan sore hari akan surut dan warga bisa beraktivitas kembali. Terkait jumlah rumah yang terendam banjir kiriman, kita masih melakukan pendataan,” jelasnya.

Banjir terparah terjadi di Kelurahan Bandar Utama yaitu Kampung Semut yang berbatasan langsung dengan bantaran Sei Padang dengan kedalaman satu pinggang orang dewasa, tercatat sebanyak 97 KK di Kelurahan Bandar Utama, 45 KK di Kelurahan Badak Berjuang dan 65 KK di Kelurahan Satria. Sedangkan di Kelurahan Bulian ada 45 KK dan wilayah Kecamatan Rambutan seperti Kelurahan Sri Padang ada 66 KK, Kelurahan Tanjung Marulak ada 34 KK dan Kelurahan Tanjung Marulak Hilir ada 32 KK.

Salah Seorang Kepala Lingkungan 1 Kelurahan Sri Padang, Muhammad Erwan mengatakan benar banjir mulai memasuki perumahan rumah warga sekitar pukul 07.00 WIB, penyebab banjir karena wilayah hulu diguyur hujan dan Sei Padang tidak mampu menampung debit air yang besar, sehingga air memasuki komplek perumahan warga.

“Memang sudah biasa banjir disini. Tetapi warga disini berharap Pemko Tebingtinggi melakukan pengorekan pendalaman Sei Padang sehingga bisa menampung debit air dalam jumlah jumlah besar,” jelasnya.

Terkait bantuan kepada warga, Erwan menjelaskan belum menerima bantuan dari Pemko Tebingtinggi, hanya beberapa donatur yang datang menyerahkan bantuan sembako kepada korban banjir. (ian)

Pengirim berita
Sopian

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/