HAMPARAN PERAK, SUMUTPOS.CO – Ratusan rumah di kawasan Desa Hamparan Perak, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, terdampak musibah banjir sedalam hampir satu meter, Senin (16/9/2024). Banjir disebabkan akibat curah hujan yang tinggi selama sepekan di kawasan tersebut.
Banjir juga membuat warga mulai terserang penyakit hingga harus dievakuasi menggunakan alat seadanya.
Dilokasi banjir di kawasan perumahan Yuki, Kecamatan Hamparan Perak terlihat jumlah warga yang hendak melakukan aktivasi keluar rumah harus berjalan kaki takut kendaraan roda dua mereka rusak akibat melintasi banjir yang merendam perkampungan mereka.
Sebagai warga terlihat lebih memilih berdiam diri di rumah sambil menunggu air banjir di permukiman mereka surut. Ketinggian air yang masuk ke permukiman warga bervariasi mulai dari tiga puluh centimeter hingga mencapai hampir satu meter.
Nila, salah satu warga sekitar lokasi banjir mengatakan, banjir mulai masuk ke rumah warga sejak pukul 22.00 WIB Sabtu malam kemarin disaat hujan deras mengguyur kawasan Kecamatan Hamparan Perak.
Menurutnya, lima hari sebelumnya banjir juga sudah menggenangi permukiman mereka dan banjir tersebut merusak perabotan rumah tangga dan alat elektronik miliknya.
“Kemarin banjir juga tapi sudah suruh, na tadi malam hujan deras lagi banjir lagi sampai 50 centimeter tingginya. Kulkas, mesin cuci sama tempat tidur terendam, rusak semua, “kata Nila.
Selain merendam ratusan rumah warga dan merusak perabotan rumah tangga serta barang-barang elektronik milik warga, sejumlah warga yang terdampak banjir pun mulai terserang penyakit. Warga sekitar dibantu oleh pemerintah Desa setempat terpaksa mengevakuasi warga yang sakit menggunakan perahu buatan untuk dibawa menuju klinik.
Kepala Desa Hamparan Perak Muhammad Helmi mengatakan total ada dua ratus tujuh belas kepala keluarga, delapan ratus tujuh belas jiwa yang terdampak korban banjir. Menurut Helmi, banjir di kawasan komplek Yuki ini sudah terjadi sejak lima hari lalu yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi yang membuat banjir kembali menggenangi permukiman warga.
“Kalau banjir ini sebenarnya sudah lima hari lalu dan sudah surut dan ini tadi malam dengan curah hujan yang begitu besar menjadi banjir kembali dan meluap ke permukiman warga, “ujarnya.
Helmi menyebut, salah satu faktor penyebab air hujan membanjiri perkampungan warga dikarenakan muara sungai kecil yang dangkal tidak dapat menampung air hujan sehingga masuk ke permukiman warga dan kini tengah dilakukan upaya pengorekan muara.
“Semenjak ini untuk yang dapat kami Terima untuk permintaan desa dari Dinsos untuk penanggulangan banjir kepada masyarakat seperti makan, tempat pengungsian. Sementara untuk penanggulangan banjir sudah kita upayakan dari tim PU SDA untuk melakukan pengorekan muara,”sebutnya.
Helmi juga mengungkap, banjir yang menggenangi permukiman warga selama sepakan ini membuat warga mulai mengalami sakit, sehingga perangkat desa dan warga mulai berjaga-jaga dilokasi banjir untuk melakukan evakuasi apabila disuruh oleh warga.
“Kalau korban jiwa tidak ada, cuman penyakit seperti gatal- gatal, diare, demam ini sudah mulai dialami oleh sebagian masyarakat saya,”ungkapnya.
Selain merendam permukiman warga, banjir yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi juga merendam lahan pertanian palawija dan tanaman padi milik warga. (san/han)