25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Warga Sidikalang Keluhkan Kelangkaan BBM

Ilustrasi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Sidikalang dan Sitinjo Kabupaten Dairi sering kehabisan bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis Pertalite dan Solar. Akibatnya, para pengendara angkutan umum dan mobil pribadi, ataupun pengendara sepedamotor membeli BBM kepada pedagang eceran dengan harga mahal.

Hal itu diungkapkan beberapa sopir angkot, Badia Silalahi (40) dan Sahat Sinaga (46) kepada wartawan, Kamis (16/1), di Sidikalang.

Kedua sopir itu mengatakan, dalam 2 minggu terakhir sangat kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite. Dan terpaksa membeli BBM di pedagang eceran dengan harga Rp10.000 per liter.

Meskipun BBM ada di SPBU, mereka harus rela antri hingga berjam-jam. Kondisi itu dikarenakan, SPBU diserbu warga karena susah mendapatkan BBM.

Terkait kondisi tersebut, warga mendesak PT Pertamina dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi segera mengatasi kelangkaan BBM dimaksud, supaya tidak merugikan masyarakat.

Terpisah, Kepala Dinas Infokom juga Plt Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Rahmatsyah Munthe dikonfirmasi, mengatakan penyebab BBM cepat habis di SPBU di Jalan Pakpak dan di SPBU Sitinjo, dampak tutupnya SPBU di Jalan Sisingamangaraja tidak beroperasi.

Rahmat mengatakan, SPBU di Jalan Sisingamangaraja tidak beroperasi karena kontrak habis.

“Mereka sedang mengurus kontrak baru,”ungkap Rahmatsyah. Ditanya soal kuota BBM ke Dairi tahun 2020, Rahmat menyebut, keputusan BPH migas tentang pendistribusian kuota volume BBM tertentu per Kabupaten/Kota belum bisa diakses. (rud/han)

Ilustrasi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Sidikalang dan Sitinjo Kabupaten Dairi sering kehabisan bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis Pertalite dan Solar. Akibatnya, para pengendara angkutan umum dan mobil pribadi, ataupun pengendara sepedamotor membeli BBM kepada pedagang eceran dengan harga mahal.

Hal itu diungkapkan beberapa sopir angkot, Badia Silalahi (40) dan Sahat Sinaga (46) kepada wartawan, Kamis (16/1), di Sidikalang.

Kedua sopir itu mengatakan, dalam 2 minggu terakhir sangat kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite. Dan terpaksa membeli BBM di pedagang eceran dengan harga Rp10.000 per liter.

Meskipun BBM ada di SPBU, mereka harus rela antri hingga berjam-jam. Kondisi itu dikarenakan, SPBU diserbu warga karena susah mendapatkan BBM.

Terkait kondisi tersebut, warga mendesak PT Pertamina dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi segera mengatasi kelangkaan BBM dimaksud, supaya tidak merugikan masyarakat.

Terpisah, Kepala Dinas Infokom juga Plt Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Rahmatsyah Munthe dikonfirmasi, mengatakan penyebab BBM cepat habis di SPBU di Jalan Pakpak dan di SPBU Sitinjo, dampak tutupnya SPBU di Jalan Sisingamangaraja tidak beroperasi.

Rahmat mengatakan, SPBU di Jalan Sisingamangaraja tidak beroperasi karena kontrak habis.

“Mereka sedang mengurus kontrak baru,”ungkap Rahmatsyah. Ditanya soal kuota BBM ke Dairi tahun 2020, Rahmat menyebut, keputusan BPH migas tentang pendistribusian kuota volume BBM tertentu per Kabupaten/Kota belum bisa diakses. (rud/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/