30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Soal Ruas Jalan Kembali Rusak di Jalan Amir Hamzah, Kadis PUPR Langkat Sebut Masih Pemeliharaan

SUMUTPOS.CO – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Langkat akhirnya menanggapi soal perbaikan jalan yang belum genap sebulan sudah kembali rusak. Menurut Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi, proyek tersebut masih dalam pemeliharaan.

Diketahui, proyek perbaikan jalan yang sudah kembali berlubang ini berlokasi di perbatasan Kabupaten Langkat-Kota Binjai. Tepatnya di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sendang Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.

Saat dikonfirmasi, Azmi pun mengaku, sudah mengetahui ruas jalan yang diperbaiki belum genap sebulan tersebut, telah kembali rusak. “Masih dalam masa pemeliharaan itu. Kalau ada yang rusak (di lapangan), segera diperbaiki lagi. Perbaikan jalan ini dikerjakan secara bertahap,” ungkap Azmi, Selasa (16/1).

Sebelumnya, kualitas proyek pengaspalan di jalan penghubung Kabupaten Langkat menuju Kota Binjai, dipertanyakan masyarakat, Senin (15/1) lalu. Pasalnya, belum genap sebulan, jalan yang baru saja diaspal tersebut, sudah berlubang kembali.

Sikap mempertanyakan tersebut, disebabkan masyarakat belum lama menikmati ruas jalan yang baru diaspal, namun sudah kembali merasa tidak nyaman, karena sudah kembali rusak dan berlubang.

Diketahui, proyek itu dikerjakan CV Alfira Sari, dengan pagu anggaran fantastis, yakni senilai Rp6,5 miliar. Sumber anggarannya dari P-APBD Kabupaten Langkat.

Safri, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, menjadi seorang warga yang heran melihat hasil pengerjaan proyek pemeliharaan jalan tersebut. Dia menyebut, proyek jalan ini selesai pada akhir Desember 2023 lalu.

“Tapi belum sebulan dikerjakan, sudah berlubang lagi. Janganlah seperti itu hasil pengerjaannya, kalau untuk kepentingan masyarakat banyak,” harap Safri.

Masyarakat pun menduga, pemeliharaan jalan tersebut terkesan asal jadi. Bahkan diduga sarat dengan mark-up. Selain kualitas pengerjaannya yang kurang baik, papan informasi proyek pun tak pernah terlihat di sana. Dengan kondisi jalan yang kembali berlubang, hal tersebut dapat menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan.

“Masyarakat tahunya jalan ini sudah bagus. Tapi karena lubang-lubang itu, bisa saja pengguna jalan mengalami kecelakaan. Kami berharap agar dinas terkait meninjau kembali proyek ini,” tegas warga lainnya.

Dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya masyarakat dapat menikmati ruas jalan yang sudah diperbaiki itu dengan nyaman. Mengingat infrastruktur tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Langkat dengan Kota Binjai, dengan kepadatan pengendara yang melintas cukup tinggi.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi, terkesan enggan memberikan keterangan terkait hal tersebut. Hingga berita ini dimuat, yang bersangkutan tidak membalas pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya.

Diketahui, jalan penghubung Kabupaten Langkat-Kota Binjai itu, pernah diprotes masyarakat dengan menanam batang pisang di tengah jalan. Ini dilakukan sebagai bentuk kekesalan kepada pemerintah setempat, yang seolah tak peduli dengan kondisi ruas jalan tersebut. (ted/saz)

SUMUTPOS.CO – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Langkat akhirnya menanggapi soal perbaikan jalan yang belum genap sebulan sudah kembali rusak. Menurut Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi, proyek tersebut masih dalam pemeliharaan.

Diketahui, proyek perbaikan jalan yang sudah kembali berlubang ini berlokasi di perbatasan Kabupaten Langkat-Kota Binjai. Tepatnya di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sendang Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.

Saat dikonfirmasi, Azmi pun mengaku, sudah mengetahui ruas jalan yang diperbaiki belum genap sebulan tersebut, telah kembali rusak. “Masih dalam masa pemeliharaan itu. Kalau ada yang rusak (di lapangan), segera diperbaiki lagi. Perbaikan jalan ini dikerjakan secara bertahap,” ungkap Azmi, Selasa (16/1).

Sebelumnya, kualitas proyek pengaspalan di jalan penghubung Kabupaten Langkat menuju Kota Binjai, dipertanyakan masyarakat, Senin (15/1) lalu. Pasalnya, belum genap sebulan, jalan yang baru saja diaspal tersebut, sudah berlubang kembali.

Sikap mempertanyakan tersebut, disebabkan masyarakat belum lama menikmati ruas jalan yang baru diaspal, namun sudah kembali merasa tidak nyaman, karena sudah kembali rusak dan berlubang.

Diketahui, proyek itu dikerjakan CV Alfira Sari, dengan pagu anggaran fantastis, yakni senilai Rp6,5 miliar. Sumber anggarannya dari P-APBD Kabupaten Langkat.

Safri, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, menjadi seorang warga yang heran melihat hasil pengerjaan proyek pemeliharaan jalan tersebut. Dia menyebut, proyek jalan ini selesai pada akhir Desember 2023 lalu.

“Tapi belum sebulan dikerjakan, sudah berlubang lagi. Janganlah seperti itu hasil pengerjaannya, kalau untuk kepentingan masyarakat banyak,” harap Safri.

Masyarakat pun menduga, pemeliharaan jalan tersebut terkesan asal jadi. Bahkan diduga sarat dengan mark-up. Selain kualitas pengerjaannya yang kurang baik, papan informasi proyek pun tak pernah terlihat di sana. Dengan kondisi jalan yang kembali berlubang, hal tersebut dapat menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan.

“Masyarakat tahunya jalan ini sudah bagus. Tapi karena lubang-lubang itu, bisa saja pengguna jalan mengalami kecelakaan. Kami berharap agar dinas terkait meninjau kembali proyek ini,” tegas warga lainnya.

Dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya masyarakat dapat menikmati ruas jalan yang sudah diperbaiki itu dengan nyaman. Mengingat infrastruktur tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Langkat dengan Kota Binjai, dengan kepadatan pengendara yang melintas cukup tinggi.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi, terkesan enggan memberikan keterangan terkait hal tersebut. Hingga berita ini dimuat, yang bersangkutan tidak membalas pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya.

Diketahui, jalan penghubung Kabupaten Langkat-Kota Binjai itu, pernah diprotes masyarakat dengan menanam batang pisang di tengah jalan. Ini dilakukan sebagai bentuk kekesalan kepada pemerintah setempat, yang seolah tak peduli dengan kondisi ruas jalan tersebut. (ted/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/