Site icon SumutPos

Astagaa… Otaknya Bidan, Sakit Hati Diputus Paman si Bocah

Foto: Bambang/PM Leoni, bocah yang diculik dua pria  Kamis (11/2) sore lalu. Ternyata penculikan itu didalangi seorang bidan, mantan pacar pamannya.
Foto: Bambang/PM
Leoni, bocah yang diculik dua pria Kamis (11/2) sore lalu. Ternyata penculikan itu didalangi seorang bidan, mantan pacar pamannya.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masih ingat penculikan Leony Arista (4) di Jalan Teratai, Gang Pendidikan, Lingkungan 5, Kelurahan Nangka, Binjai Utara? Ya, kasus itu terungkap. Motifnya, karena pelaku sakit hati kepada paman korban yang telah memutus hubungan cinta mereka.

Otak pelaku adalah Kiki boru Butar-Butar (26) warga Jalan Bunga Terompet, Desa Selayang, Kecamatan Selesai, Langkat. Ironisnya, Kiki merupakan seorang bidan di salah satu klinik di Kabupaten Langkat.

Ceritanya, Kiki dan Richard Siboro (paman Leony) sudah menjalin kasih. Akhirnya, hubungan itu berujung ranjang. Bahkan, keduanya pernah tinggal bersama di rumah kontrakan Kiki di Simalingkar, Medan.

Namun, karena hubungan keduanya kandas, Kiki sakit hati. Kiki sempat berkali-kali meminta Richard untuk balikan. Tapi usahanya sia-sia. Richard tidak mau balikan dengan Kiki.

Kiki kemudian mengupah 2 orang untuk menculik Leony. Kedua orang itu diupah Kiki Rp800 ribu per orang.

Dua orang yang disuruh Kiki menculik yakni, Ariandi Pinem alias Joko (32) warga Jalan Kopi 18, Perumnas Simalingkar, Binjai dan Ricky (29) (DPO). Agar tak salah target, Kiki membekali keduanya foto Leony. Selain itu, Kiki menunjukkan rumah target.

Susi Irawati (31), istri Joko mengatakan usai menculik Leony, Kiki datang dan menitipkan korban untuk dirawat sementara.

Kiki berdalih ibu Leony adalah kakak kandungnya yang sedang sakit keras dan sedang koma di rumah sakit. “Saya kenal dengan Kiki karena pernah tetangga di kontrakan Pak Daud di Simalingkar,” jelas Susi saat ditemui di Mapolres Binjai, Selasa (16/2).

Kasihan, Susi pun menyetujui untuk merawat Leony. “Aku tidak tahu apa-apa. Kiki menitipkan uang Rp 200 ribu, untuk beli susu Leony,” ujarnya.

Selama 5 hari bersama, Leony selalu menangis untuk pulang dan terus memanggil mamanya. Namun, Leony bisa lupa semuanya. Karena Leony asyik bermain dengan 2 anak Susi.

“Kalau manggil mama, aku bilang mamanya akan datang,” serunya.

Hari kelima bersama Leony, tiba-tiba polisi datang ke rumah mereka. Saat itu Kiki ikut bersama petugas.
Dengan mata sembab, Kiki mengaku Leony adalah anak yang mereka culik bersama suaminya. Saat itu, Joko sedang tidur kemudian dibanguni polisi.

“Suami saya sedang tidur. Waktu Kiki datang sama polisi, mereka membangunkan suami saya. Disitu saya tahu, kalau suami saya ikut menculik Leony. Darisitu, kami dibawa ke kantor polisi,” ujarnya.

Menurut Joko saat diperiksa polisi menyebutkan, dirinya hanya disuruh oleh Kiki untuk mengambil Leony. Kiki juga memberikan foto dan memberitahukan alamat tempat tinggal Leony. “Sebelum menculik Leony, kami juga sudah pernah melakukan survey ke rumah itu dan menandai Leony,” jelas pria keriting itu.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Bambang Herianto SH yang menyebutkan, mereka masih mengejar pelaku penculikan yang belum tertangkap. “Anggota masih melakukan pengejaran ke tempat persembunyian pelaku,” kata Bambang sembari menyebut pihaknya masih memeriksa 2 pelaku.

Diberitakan sebelumya, Leony diculik saat sedang bermain di depan rumah mereka bersama 2 anak lain, yang merupakan tetangga mereka, Kamis (11/2) sekira pukul 17.30 Wib. Kasus terungkap usai Leni br Siboro, ibu korban membuat laporan dengan No : LP/86/II/Reskrim, tanggal 13 Februari 2016.(bam/gib/ala)

Exit mobile version