25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Masya Allah, Anak Bunuh Ibu Kandung

TANJUNG BERINGIN-Warga Jalan Keramat Asam, Gang Jawa, Dusun I, Desa Pekan Tanjung Beringin, Sergai gempar. Pasalnya, seorang warga mereka bernama Muhammad Yunus alias Yunus (18), tega membunuh ibu kandungnya sendiri Maizini alias Wak Awo (60), di rumahnya Jalan Keramat Asam, Gang Jawa, Dusun I, Desa Pekan Tanjung Beringin, Sergai, Sabtu (16/4) dini hari. Anehnya, usai menghabisi orangtuanya, Yunus malah berteriak minta tolong sehingga mengundang kerumunan warga. Begitu warga datang melihat tubuh ibunya tergeletak di lantai berlumuran darah di dapur rumah semi permanen berukurang 4×6.  Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolsek Tanjung Beringin yang berjarak 1 km dari rumah korban. Setelah dilakukan oleh tempat kejadian perkara, polisi menemukan pisau dapur yang telah dibuang ke belakang rumah. Polisi kemudian mengamankan pelaku yang saat itu berada di kamarnya bersama barang bukti ke Mapolsek Tanjung Beringin guna penyidikan.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, kejadian itu bermula ketika Yunus ingin makan mie instan. Yunus kemudian menyuruh ibunya memasakkan mie instan. Tapi, ibunya tidak memasakkan. Akibatnya, Yunus kedal dan menghabisi ibu kandungnya sendiri degan pisau dapur.

“Aku minta mamak masakkan mis instan buat aku karena aku lapar. Tapi ibu tidak mau memasakkan. Selama ini ibu selalu masakkan aku mie instan,” kata tersangka kepada polisi saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Tanjung Beringin.

Tetangga korban, Zahara (60) dan Syahrial (33) yang tinggal persis di belakang rumah korban mengatakan, sekira pukul 05.30 WIB WIB mereka mendengar jeritan. Saat itu Yunus berteriak-teriak kalau ibu kandungnya telah meninggal dunia. “Karena tidak berani kemudian kami mengabari tetangga lainnya, setelah itu baru memasuki rumah korban. Setelah memasuki rumah, betapa terkejutnya mereka melihat korban telah meninggal dunia dengan tubuh tergeletak bersimbah darah di dapur, sementara Yunus hanya terdiam.

Menurutnya, korban hanya tinggal berdua dengan pelaku di rumah. Korban sudah puluhan tahun hidup menjanda setelah bercerai dengan sumainya Ilyas. Tersangka bungsu dari tiga bersaudara.

Menurut Zahara, tersangka belakangan ini memang mengalami ganguan jiwa. Tersangka jarang bergaul dengan tetangga. Tersangka juga sering bertengkar dan melawan ibunya. Tapi, ibunya sangat sayang kepada Yunus.
Ayah tersangka, Ilyas mengatakan, dirinya mendapat kabar mantan istrinya meninggal karena dibunuh oleh anaknya. “Aku mendapat kabar sekitar pukul 07.30 WIB, aku bercerai sudah lama dengan korban seingatku Yunus masih umur 13 tahun,” ucapnya.

Menurut keluarga korban, Yunus memang mengidap gangguan saraf sekitar 3 tahun belakangan akibat mengunakan narkoba dan ngelem. “Kalau kumat dia sering merusak isi perabotan yang ada di rumahnya. Kami nggak menyangka dia tega menikam ibu kandungnya. Wak Awo menghidupi anaknya itu dengan cara mencarai nafkah seperti mencari sisa panen di sawah (ngetek) dan mengangsurkan pakaian kepada warga sekitar,” katanya warga.

Kapolsek Tanjung Beringin, AKP Yanto Nurdin Halomoan SH mengatakan, korban mengalami luka tikaman di bagian perut sebelah kanan sedalam 5 cm dan lebar 3 cm. “Kita masih melakukan penyidikan terhadap pelaku. Pelaku diduga mengalami ganguan jiwa dan akan kita lakukan pemeriksaan dipsikiater. Pisau dapur dan pakaian korban yang berlumuran darah telah kita amankan,” katanya.

Rencananya janazah korban akan dikebumikan sore ini menunggu anak pertamanya Ziah yang kini dalam perjalanan dari Malaysia.(lik/smg)

TANJUNG BERINGIN-Warga Jalan Keramat Asam, Gang Jawa, Dusun I, Desa Pekan Tanjung Beringin, Sergai gempar. Pasalnya, seorang warga mereka bernama Muhammad Yunus alias Yunus (18), tega membunuh ibu kandungnya sendiri Maizini alias Wak Awo (60), di rumahnya Jalan Keramat Asam, Gang Jawa, Dusun I, Desa Pekan Tanjung Beringin, Sergai, Sabtu (16/4) dini hari. Anehnya, usai menghabisi orangtuanya, Yunus malah berteriak minta tolong sehingga mengundang kerumunan warga. Begitu warga datang melihat tubuh ibunya tergeletak di lantai berlumuran darah di dapur rumah semi permanen berukurang 4×6.  Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolsek Tanjung Beringin yang berjarak 1 km dari rumah korban. Setelah dilakukan oleh tempat kejadian perkara, polisi menemukan pisau dapur yang telah dibuang ke belakang rumah. Polisi kemudian mengamankan pelaku yang saat itu berada di kamarnya bersama barang bukti ke Mapolsek Tanjung Beringin guna penyidikan.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, kejadian itu bermula ketika Yunus ingin makan mie instan. Yunus kemudian menyuruh ibunya memasakkan mie instan. Tapi, ibunya tidak memasakkan. Akibatnya, Yunus kedal dan menghabisi ibu kandungnya sendiri degan pisau dapur.

“Aku minta mamak masakkan mis instan buat aku karena aku lapar. Tapi ibu tidak mau memasakkan. Selama ini ibu selalu masakkan aku mie instan,” kata tersangka kepada polisi saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Tanjung Beringin.

Tetangga korban, Zahara (60) dan Syahrial (33) yang tinggal persis di belakang rumah korban mengatakan, sekira pukul 05.30 WIB WIB mereka mendengar jeritan. Saat itu Yunus berteriak-teriak kalau ibu kandungnya telah meninggal dunia. “Karena tidak berani kemudian kami mengabari tetangga lainnya, setelah itu baru memasuki rumah korban. Setelah memasuki rumah, betapa terkejutnya mereka melihat korban telah meninggal dunia dengan tubuh tergeletak bersimbah darah di dapur, sementara Yunus hanya terdiam.

Menurutnya, korban hanya tinggal berdua dengan pelaku di rumah. Korban sudah puluhan tahun hidup menjanda setelah bercerai dengan sumainya Ilyas. Tersangka bungsu dari tiga bersaudara.

Menurut Zahara, tersangka belakangan ini memang mengalami ganguan jiwa. Tersangka jarang bergaul dengan tetangga. Tersangka juga sering bertengkar dan melawan ibunya. Tapi, ibunya sangat sayang kepada Yunus.
Ayah tersangka, Ilyas mengatakan, dirinya mendapat kabar mantan istrinya meninggal karena dibunuh oleh anaknya. “Aku mendapat kabar sekitar pukul 07.30 WIB, aku bercerai sudah lama dengan korban seingatku Yunus masih umur 13 tahun,” ucapnya.

Menurut keluarga korban, Yunus memang mengidap gangguan saraf sekitar 3 tahun belakangan akibat mengunakan narkoba dan ngelem. “Kalau kumat dia sering merusak isi perabotan yang ada di rumahnya. Kami nggak menyangka dia tega menikam ibu kandungnya. Wak Awo menghidupi anaknya itu dengan cara mencarai nafkah seperti mencari sisa panen di sawah (ngetek) dan mengangsurkan pakaian kepada warga sekitar,” katanya warga.

Kapolsek Tanjung Beringin, AKP Yanto Nurdin Halomoan SH mengatakan, korban mengalami luka tikaman di bagian perut sebelah kanan sedalam 5 cm dan lebar 3 cm. “Kita masih melakukan penyidikan terhadap pelaku. Pelaku diduga mengalami ganguan jiwa dan akan kita lakukan pemeriksaan dipsikiater. Pisau dapur dan pakaian korban yang berlumuran darah telah kita amankan,” katanya.

Rencananya janazah korban akan dikebumikan sore ini menunggu anak pertamanya Ziah yang kini dalam perjalanan dari Malaysia.(lik/smg)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/