MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sejumlah tokoh masyarakat Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) menyatakan mendukung, sekaligus menginginkan kiranya pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara, bisa segera diwujudkan. Hal itu mengemuka dalam ‘Silaturahmi Akbar Tokoh Tabagsel untuk Percepatan Persiapan Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara’ sekaligus buka puasa bersama di Le Polonia Hotel, Jalan Sudirman Medan, Sabtu (17/4/2022).
Dalam pertemuan yang dihadiri Ketua Komisi II DPR-RI lewat virtual itu, juga hadir banyak tokoh Tabagsel dan perwakilan dari Pemkab/ Pemko serta pimpinan dewan se-Tabagsel. Ketua Panitia Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara Harry Lontung Siregar didampingi Sekretaris Usman Hasibuan mengungkapkan, berbagai tahapan untuk mendukung terealiasinya pemekaran Sumatera Tenggara, sudah mereka lakukan.
Di antaranya dengan bersilaturahmi dengan pimpinan Komisi II DPR-RI, dan juga melengkapi persyaratan diperlukan untuk mewujudkan pemekaran tersebut. “Semoga tahun depan, pemekaran ini sudah bisa terwujud,” kata Harry Lontung.
Dalam hal ini, Harry Lontung kembali mengimbau semua pihak yang memiliki visi yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tabagsel, supaya bersatu dan kompak dalam menyukseskan terwujudnya cita-cita bersama ini.
Sementara, Tokoh Tabagsel yang juga Ketua Fraksi Hanura DPRD Sumut, H Rusdi Lubis SH MMA menegaskan dukungannya agar pemekaran Tapanuli Bagian Selatan menjadi Provinsi Sumatera Tenggara bisa disegerakan. Menurut Rusdi, pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara sangat layak didukung, karena keberadaan Provinsi Sumatera Utara sangat luas, sehingga pengelolaannya memerlukan banyak pembenahan.
“Selain itu potensi sumber daya alam juga sangat luar bisa dan tidak kalah dengan daerah lainnya, sehingga sangat layak dimekarkan,” kata Rusdi, yang juga Ketua Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sumut.
Hal senada dikemukakan mantan Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu yang menyatakan, potensi dimiliki daerah Tabagsel memang sangat kaya potensi SDA-nya dan kualitas SDMnya juga bisa diandalkan, sehingga sangat layak dimekarkan.
“Tanpa bermaksud mengecilkan Tapanuli, sesungguhnya Tabagsel lebih kaya potensinya, karena kita punya laut, energi baru dan terbarukan, emas, pembangkit listrik ramah lingkungan, panas bumi, CPO sawit dan lainnya,” kata Syahrul.
Karena itu, kata Syahrul, pemekaran Sumatera Tenggara harus didukung, agar rentang kendali ke Medan bisa lebih efisien. Sebab selama ini, masyarakat Tabagsel harus menempuh perjalanan sangat jauh, jika hendak berurusan ke ibukota provinsi di Medan.
Syahrul menambahkan, kalau pembentukan daerah otonomi baru ini bisa segera diwujudkan, dipastikan tidak akan ada yang dirugikan. “Karena itu, kita semua harus kompdan dan mendukung,” harapnya.
Sementara Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Prof Syahrin Harahap menekankan, pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara bisa disegerakan, jika telah didukung adanya kesiapan riil di daerah-daerah yang hendak dimekarkan itu.
“Dengan kata lain, pemerintah akan memberikan persetujuan dilakukan pemekaran, jika daerah yang hendak dimekarkan itu, tidak hanya memiliki kesiapan dari segi potensi, tapi juga memiliki kesiapan dari segi sosial, ekonomi dan pembangunan infrastruktur,” ujarnya. (adz)