26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pengunduran Pesta Danau Toba 2012 Diprotes

PARAPAT– Ketikdakpastian pelaksanaan Pesta Danau Toba (PDT) 2012 menuai pro dan kontra.  Ketua Umum ( Ketum ) Pesta Danau Toba (PDT) 2012, JR Saragih mengklaim pelaksanaan PDT  telah diundur ke bulan Oktober 2012. Sementara Pelaksana tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujonugoroho  menegaskan bahwa pelaksanaan PDT tetap pada bulan Juni-Juli.

Pimpinan Yayasan Pusik Buhit Sakti, Prof Dr. Sorimangaraja Sitanggang sempat terkejut dengan digagalkannya pelaksanaan PDT 2012 yang sebelumnya direncanakan tanggal 30 Juni–14 Juli.  “ Padahal ketika kami tampil di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta  pada April yang lalu salah satu yang kami promosikan adalah pelaksanaan PDT 2012. “ ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Elehar Perdan yang dihubungi melalui telepon genggam di Jakarta mengatakan terpaksa menunda liburan ke Bonapasogit setelah mendengar pelaksanaan PDT diundurkaan. “Bah, padahal kita sudah buat rencana yang matang, untung tiket pesawat dan akomodasi di  Parapat dan Ajibata belum di pesan.” katanya.

Senada disampaikan Rismon Raja Mangatur yang turut mepromosikan pariwisata Danau Toba di Taman Ismail Marzuki belum lama ini. Menurutnya penundaan itu menunjukkan panitia yang tidak konsiten dan tidak memiliki prinsip untuk membangun pariwisata Danau Toba.

“Tahun lalu juga demikian,  tahun ini terulang lagi, kalau alasannya tidak di agendakan di APBD provinsi berarti ini kesalahan DPRD TK I dan Panitia,” katanya
Berbeda dengan Ketua Yayasan Taman Eden 100 di Lumban Julu Marandus S menanggapinya dengan positif. Menurut Penegelola Agrowisata Rohani Lumban Rang ini, jika diundur berarti panitia ingin mempersiapkan pelaksanaannya lebih matang dan berbobot.

“Ada baiknya diundur, kalau dipaksakan bulan Juni–Juli dampak pelaksanaannya bisa asal jadi seperti tahun lalu,” katanya.
Peraih Kalpataru bidang Perintis Lingkungan Hidup ini juga mengkritisi pelaksanan PDT tahun lalu. Dia berpendapat PDT 2011 yang diselenggarakan pada Desember itu terlalu dipaksakan sehingga pelaku wisata, budaya dan masyarakat kawasan danau toba kurang meresponinya.

Berkaitan dengan penyelenggaran PDT, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pempropsu) meminta tidak membenturkan persoalan yang belum ditampung anggaran penyelenggaraan PDT 2012 dengan pihak panitia yaitu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun. Karena ada persoalan mekanisme penganggaran yang tidak memungkinkan untuk dialokasikan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2012.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Nurdin Lubis membantah tudingan, Pemprovsu tidak menampung anggaran PDT 2012. Karena yang sesungguhnya belum dilakukan pembahasan mengingat saat itu tidak ada pengajuan resmi penyelenggaraan PDT 2012 masuk dalam Rancangan-PAPBD 2012. Nurdin juga menampik kalau itu kesalahan panitia penyelenggara, Pemkab Simalungun. (ari/smg)

PARAPAT– Ketikdakpastian pelaksanaan Pesta Danau Toba (PDT) 2012 menuai pro dan kontra.  Ketua Umum ( Ketum ) Pesta Danau Toba (PDT) 2012, JR Saragih mengklaim pelaksanaan PDT  telah diundur ke bulan Oktober 2012. Sementara Pelaksana tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujonugoroho  menegaskan bahwa pelaksanaan PDT tetap pada bulan Juni-Juli.

Pimpinan Yayasan Pusik Buhit Sakti, Prof Dr. Sorimangaraja Sitanggang sempat terkejut dengan digagalkannya pelaksanaan PDT 2012 yang sebelumnya direncanakan tanggal 30 Juni–14 Juli.  “ Padahal ketika kami tampil di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta  pada April yang lalu salah satu yang kami promosikan adalah pelaksanaan PDT 2012. “ ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Elehar Perdan yang dihubungi melalui telepon genggam di Jakarta mengatakan terpaksa menunda liburan ke Bonapasogit setelah mendengar pelaksanaan PDT diundurkaan. “Bah, padahal kita sudah buat rencana yang matang, untung tiket pesawat dan akomodasi di  Parapat dan Ajibata belum di pesan.” katanya.

Senada disampaikan Rismon Raja Mangatur yang turut mepromosikan pariwisata Danau Toba di Taman Ismail Marzuki belum lama ini. Menurutnya penundaan itu menunjukkan panitia yang tidak konsiten dan tidak memiliki prinsip untuk membangun pariwisata Danau Toba.

“Tahun lalu juga demikian,  tahun ini terulang lagi, kalau alasannya tidak di agendakan di APBD provinsi berarti ini kesalahan DPRD TK I dan Panitia,” katanya
Berbeda dengan Ketua Yayasan Taman Eden 100 di Lumban Julu Marandus S menanggapinya dengan positif. Menurut Penegelola Agrowisata Rohani Lumban Rang ini, jika diundur berarti panitia ingin mempersiapkan pelaksanaannya lebih matang dan berbobot.

“Ada baiknya diundur, kalau dipaksakan bulan Juni–Juli dampak pelaksanaannya bisa asal jadi seperti tahun lalu,” katanya.
Peraih Kalpataru bidang Perintis Lingkungan Hidup ini juga mengkritisi pelaksanan PDT tahun lalu. Dia berpendapat PDT 2011 yang diselenggarakan pada Desember itu terlalu dipaksakan sehingga pelaku wisata, budaya dan masyarakat kawasan danau toba kurang meresponinya.

Berkaitan dengan penyelenggaran PDT, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pempropsu) meminta tidak membenturkan persoalan yang belum ditampung anggaran penyelenggaraan PDT 2012 dengan pihak panitia yaitu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun. Karena ada persoalan mekanisme penganggaran yang tidak memungkinkan untuk dialokasikan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2012.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Nurdin Lubis membantah tudingan, Pemprovsu tidak menampung anggaran PDT 2012. Karena yang sesungguhnya belum dilakukan pembahasan mengingat saat itu tidak ada pengajuan resmi penyelenggaraan PDT 2012 masuk dalam Rancangan-PAPBD 2012. Nurdin juga menampik kalau itu kesalahan panitia penyelenggara, Pemkab Simalungun. (ari/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/