Site icon SumutPos

Kapolres Simalungun Sebut Dirinya Diundang Teman Masa Kecil

Video Kapolres cekoki warga dengan miras hingga mabuk.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Viralnya video rekaman Closed Cirucit Television (CCTV) Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberty Panjaitan, yang tampak memberikan minuman kepada pengunjung terus menjadi sorotan. Akibat ulahnya, sanksi tegas dari institusi Polri pun menunggu.

Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw saat diwawancarai usai konferensi pers pengungkapan narkoba jaringan internasional besama BNN, Sabtu (15/7), menerangkan sudah menerima laporan hasil pemeriksaan AKBP Liberti Panjaitan atas video tersebut.

“Kabid Propam sudah lapor sama saya, dan ada beberapa hasil pendalaman atas rekaman yang dilakukan tim. Nanti kita sinergikan dengan keterangan-keterangan awal. Jadi pada prinsipnya apakah nanti akan diberikan sanksi disiplin, kode etik nanti kita akan gelar dulu hasil penyidikan awal dari propam,” kata Paulus.

Dia mengatakan, hasil pemeriksaan akan dipaparkan saat gelar yang akan dipimpin dirinya, wakapolda dan pejabat-pejabat terkait. “Kemudian berkat kesimpulan dalam gelar, kita akan lapor ke pimpinan tentang apa langkah dan tindakan. Pokoknya tunggu saja,” ungkapnya.

Namun, pada prinsipnya dia menyebut sudah melaksanakan serangkaian Standar Operasional Prosedur (SOP) atas munculnya rekaman video CCTV Kapolres Simalungun yang dituding mencekoki minuman kepada pengunjung yang belakangan diketahui teman semasa kecilnya.

Menurutnya, dia tidak bisa membeberkan secara mendetail apa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Kabid Propam atas video yang menggegerkan jaga dunia maya itu. Dia menyebut masih menunggu hasil gelar perkara internal mereka.

“Ini apakah akan dicopot atau di-non aktifkan (Kapolres Simalungun,red) itu ditentukan nanti setelah gelar perkara. Jadi hasil laporan dengan bukti seperti itu, membutuhkan klarifikasi dari tim kita, tidak boleh sepihak. Normanya begitu, mohon bersabar kita akan minta paparan dari kabid propam dengan tim yang turun ke TKP,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Simalungun AKBP Liberti Panjaitan membantah tudingan kalau dia mencekoki dan mengajak pengunjung di salahsatu kafe di Simalungun untuk menenggak minuman keras.

Liberti menyangkal dirinya atas kemauan pribadi berada di dalam lokasi hiburan malam tersebut. Menurut perwira polisi berpangkat 2 melati emas ini, malahan dia yang dipaksa untuk ikut minum-minum oleh rekannya itu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam video AKBP Marudut mendatangi lokasi bersama rombongan. Dia lalu menghampiri seorang pria, Boby Purba yang duduk di kursi area meja bar. Orang-orang yang datang bersama Marudut ikut menghampiri pria tersebut.

Lalu, dalam tayangan video, seorang perempuan yang datang dari arah rombongan Marudut kemudian berjalan cepat ke arah Boby yang duduk di kursi area meja bar. Perempuan itu terlihat  menengahi keduanya. Dalam rekaman, tak jelas apakah terjadi selisih paham atau sekadar saling menyapa.

Masih dalam video, tampak Marudut meninggalkan pria di meja bar dan duduk di sebuah meja makan panjang di depan meja bar bersama rombongan. Rekaman lalu menunjukkan adegan selanjutnya, yaitu rombongan Marudut sudah duduk rapi di meja makan.

Selanjutnya Marudut menuangkan minuman keras dari botol ke gelas, lalu penghuni meja lain bersulang bersama. Dia pun sempat melakukan salam komando dengan pria di seberang mejanya. Adegan CCTV selanjutnya berganti. Boby yang duduk di seberang meja dengan Marudut menaruh kepala di atas meja seperti mabuk berat.

Marudut lalu meninggalkan kursinya dan berjalan menghampiri kursi Boby yang mabuk berat. Dalam rekaman tampak jelas Marudut memegang gelas dan mengarahkannya ke mulut pria yang sudah mabuk berat tersebut.

Adegan kembali berganti. Marudut meninggalkan pria yang mabuk berat. Seseorang yang duduk di samping Boby, agak gempal, lalu menghampiri Marudut. Entah apa yang dibicarakan pria berperawakan gempal itu kemudian, seperti menghadang Marudut.

Adegan-adegan selanjutnya tampak Boby mabuk berat, terlihat lemas dan tergelepar ke belakang kursi yang dia duduki. Sedangkan Marudut kembali asyik mengangkat botol dan mengarahkan bibir botol ke mulut pengunjung lokasi lainnya.

Di saat yang sama, Boby seperti kepayahan dan tidak sadarkan diri. Hal itu menarik perhatian pengunjung dan pegawai lokasi minum-minum tersebut. Mereka menyimak keadaan tersebut sambil berdiri. Perhatian tertuju ke si pria yang mabuk berat.

Aksi Liberty tersebut menuai reaksi dari Polri Watch. Direktur Polri Watch, Abdul Salam Karim menilai aksi itu menunjukkan seorang perwira menengah Polri telah memberi contoh tak baik kepada masyarakat, alih-alih kepada bawahannya. Evaluasi dirasa hal yang perlu dilakukan. Kapoldasu diminta untuk bersikap tegas terkait hal itu.

“Hal itu tidak boleh polisi tidak boleh masuk tempat hiburan malam sembarangan. Apalagi itu kapolres. Kalau personel TNI-Polri akan masuk tempat hiburan malam itu harus disertai surat tugas, dalam tugas menyamar misalnya. Anggota saja bisa ditindak kalau tempat hiburan malam tanpa alasan, ini kapolres pula,” kata Abdul Salam Karim.

Pria yang akrab dipanggil Salum ini meminta Kapolda Sumut melakukan evaluasi atas jabatan yang diemban AKBP Liberty Panjaitan sebagai pucuk pimpinan Polri di kabupaten Simalungun. “Masih banyak perwira polisi lain yang berkompeten. Gak boleh dibiarkan hal seperti itu. Kapoldasu harus memberikan sikap tegas,” sebutnya. (dvs/ain/ril)

Exit mobile version