27 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Dugaan Suap DAK APBN 2018, Bupati Labura Diperiksa KPK

MELINTAS: Mobil sedang melintasi gerbang Mapolres Labuhanbatu. Di markas ini tim penyidik KPK sedang memerikan bupati Kharuddin Syah Sitorus.fajar dame harahap/sumut pos.
MELINTAS: Mobil sedang melintasi gerbang Mapolres Labuhanbatu. Di markas ini tim penyidik KPK sedang memerikan bupati Kharuddin Syah Sitorus.fajar dame harahap/sumut pos.

LABURA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah penyidik Komisi Penanggulangan Korupsi (KPK) RI melakukan pemeriksaan oknum Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), Khiruddin Syah Sitorus (KSS) di Mapolres Labuhanbatu, Kamis (16/7) di kawasan Jalan MH Thamrin, Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Penyidikan dilakukan KPK terkait pengembangan kasus dugaan suap dana perimbangan DAK APBN-P 2017 dan APBN 2018 yang melibatkan oknum Kemenkeu Yaya Purnomo dan anggota DPR RI Amin Santono. Pemeriksaan Khairuddin sebagai saksi dilakukan di ruangan aula Yanpiter.

“Penyidikan dalam rangka melengkapi pengumpulan alat bukti perkara yang sedang dilakukan penyidikan oleh KPK di Labura,” ungkap Plt Jubir KPK RI, Ali Fikri via pesan Whatsapp, Kamis (16/7).

Fikri mengatakan penyidik KPK selain memeriksa oknum Bupati Labura, juga pemeriksaan sejumlah pihak dan beberapa ASN di lingkungan Pemkab Labura.

“Juga diperiksa sejumlah PNS Labura dan beberapa pihak swasta untuk dikonfirmasi dan diperiksa penyidik. Terkait pengetahuan para saksi mengenai dugaan korupsi yang masih dalam proses penyidikan ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Selasa (14/7) dan Rabu (15/7) penyidik KPK juga telah melalukan penggeledahan di Kantor Bupati Labura dan Rumah Dinas Bupati Labura dan di komplek RSUD Aekkanopan di Jalan Lintas Sumatera Sawah Lebar Desa Sidua-Dua, Kecamatan Kualuh Selatan, Labura. Pada kesempatan itu, KPK membawa sebanyak 2 koper warna hitam, 1 koper warna biru dan 1 dus kotak dokumen.

Pantauan wartawan, para penyidik KPK yang keluar dari kantor bupati langsung dikawal ketat personel Polres Labuhanbatu. Sejumlah penyidik tampak mengenakan rompi anti rasuah.

Tim penyidik KPK menggeledah di dua tempat yakni Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labura. Penggeledahan dibagi dua tempat, di Asahan di rumah oknum rekanan kontraktor, sedangkan Kabupaten Labura di rumah oknum ASN inisial AS dan kantor bupati dan rumdis.

“Penggeledahan di Kisaran, Asahan di rumah Ml alias A (swasta),” kata Plt Jubir KPK, Ali Fikri kepada Sumut Pos.

Tim penyidik KPK, kata dia, sedang melakukan tahap pengumpulan alat bukti terkait penyidikan yang dilakukan KPK atas pengembangan perkara atas nama terpidana Yaya Purnomo.

Dari sana, lanjut Fikri diamankan sejumlah dokumen yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi yang sedang dilakukan penyidikan saat ini dan sejumlah benda elektronik.

“Berikutnya Penyidik KPK akan segera melakukan penyitaan setelah mendapatkan ijin sita kepada Dewas KPK. Kontruksi perkara dan nama-nama pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam penyidikan ini akan kami sampaikan lebih lanjut,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Pemkab Labura, Sugeng membenarkan penyidik KPK sedang melakukan pemeriksaan terhadap oknum bupati Kss. “Infonya seperti itu,” kata Sugeng kepada wartawan seraya menambahkan proses administrasi pemerintahan daerah Kabupaten Labura tetap berjalan lancar. (fdh/ram)

MELINTAS: Mobil sedang melintasi gerbang Mapolres Labuhanbatu. Di markas ini tim penyidik KPK sedang memerikan bupati Kharuddin Syah Sitorus.fajar dame harahap/sumut pos.
MELINTAS: Mobil sedang melintasi gerbang Mapolres Labuhanbatu. Di markas ini tim penyidik KPK sedang memerikan bupati Kharuddin Syah Sitorus.fajar dame harahap/sumut pos.

LABURA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah penyidik Komisi Penanggulangan Korupsi (KPK) RI melakukan pemeriksaan oknum Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), Khiruddin Syah Sitorus (KSS) di Mapolres Labuhanbatu, Kamis (16/7) di kawasan Jalan MH Thamrin, Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Penyidikan dilakukan KPK terkait pengembangan kasus dugaan suap dana perimbangan DAK APBN-P 2017 dan APBN 2018 yang melibatkan oknum Kemenkeu Yaya Purnomo dan anggota DPR RI Amin Santono. Pemeriksaan Khairuddin sebagai saksi dilakukan di ruangan aula Yanpiter.

“Penyidikan dalam rangka melengkapi pengumpulan alat bukti perkara yang sedang dilakukan penyidikan oleh KPK di Labura,” ungkap Plt Jubir KPK RI, Ali Fikri via pesan Whatsapp, Kamis (16/7).

Fikri mengatakan penyidik KPK selain memeriksa oknum Bupati Labura, juga pemeriksaan sejumlah pihak dan beberapa ASN di lingkungan Pemkab Labura.

“Juga diperiksa sejumlah PNS Labura dan beberapa pihak swasta untuk dikonfirmasi dan diperiksa penyidik. Terkait pengetahuan para saksi mengenai dugaan korupsi yang masih dalam proses penyidikan ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Selasa (14/7) dan Rabu (15/7) penyidik KPK juga telah melalukan penggeledahan di Kantor Bupati Labura dan Rumah Dinas Bupati Labura dan di komplek RSUD Aekkanopan di Jalan Lintas Sumatera Sawah Lebar Desa Sidua-Dua, Kecamatan Kualuh Selatan, Labura. Pada kesempatan itu, KPK membawa sebanyak 2 koper warna hitam, 1 koper warna biru dan 1 dus kotak dokumen.

Pantauan wartawan, para penyidik KPK yang keluar dari kantor bupati langsung dikawal ketat personel Polres Labuhanbatu. Sejumlah penyidik tampak mengenakan rompi anti rasuah.

Tim penyidik KPK menggeledah di dua tempat yakni Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labura. Penggeledahan dibagi dua tempat, di Asahan di rumah oknum rekanan kontraktor, sedangkan Kabupaten Labura di rumah oknum ASN inisial AS dan kantor bupati dan rumdis.

“Penggeledahan di Kisaran, Asahan di rumah Ml alias A (swasta),” kata Plt Jubir KPK, Ali Fikri kepada Sumut Pos.

Tim penyidik KPK, kata dia, sedang melakukan tahap pengumpulan alat bukti terkait penyidikan yang dilakukan KPK atas pengembangan perkara atas nama terpidana Yaya Purnomo.

Dari sana, lanjut Fikri diamankan sejumlah dokumen yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi yang sedang dilakukan penyidikan saat ini dan sejumlah benda elektronik.

“Berikutnya Penyidik KPK akan segera melakukan penyitaan setelah mendapatkan ijin sita kepada Dewas KPK. Kontruksi perkara dan nama-nama pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam penyidikan ini akan kami sampaikan lebih lanjut,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Pemkab Labura, Sugeng membenarkan penyidik KPK sedang melakukan pemeriksaan terhadap oknum bupati Kss. “Infonya seperti itu,” kata Sugeng kepada wartawan seraya menambahkan proses administrasi pemerintahan daerah Kabupaten Labura tetap berjalan lancar. (fdh/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/