26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Parkir Pesawat Sering Meleset

LUBUKPAKAM-Belum koneknya petugas pengaturan lalulintas penerbangan Air Traffic Control-(ATC) dengan pilot pesawat menyebabkan terjadinya kekurang ketepatan parkir pesawat sehingga berdampak kebingungan penumpang saat melewati garbarata. Hal ini diakui General Manager PT Angkasa Pura II (PT AP II) H. T Said Ridwan. “Kita akan perbaiki terus persoalan ini,” ujar Said.

Persoalan lain yang masih menganjal, lanjutnya, adalah kelangkaan troli, baik di terminal kedatangan maupun
keberangkatan domestik-internasional.”Kita telah menambah sebanyak 21 tenaga kerja di KNIA. Ini mudah-mudahan bisa mengatasi persoalan troli,” tambah Said lagi.

Sedangkan belum selesainya perbaikan jalan akses serta kesemrawutan pintu gerbang masuk dan persoalan mahalnya harga tiket kereta api dan rencana naiknya harga passanger charge (psc), akan menjadi perhatian pihaknya. “Kita terus memaksimalkan perbaikan dan kekurangan yang ada agar menjadi sempurna,” kata Said.

Terkait banyak warga yang berkunjung ke KNIA dan menjadikan bandara sebagai objek wisata, Said mengatakan bahwa hal itu menjadi peluang bisnis bagi PT AP II. “Kita akan buat lokasi rekreasi keluarga, hal itu akan saya sampaikan ke Dirut PT AP II di Jakarta,” bilangnya.
Sementara itu, korban yang terseret eskalator di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA), Nabila Putri (11) masih mendapatkan perawatan itensif di ICU Rumah Sakit Setia Budi.

Pantauan Sumut Pos, sekitar pukul 11.40 WIB, ibu korban, Maryati bersama dua orang keluarga tengah duduk di selasar depan ruang ICU, lantai 3 RS Setia Budi, sembari berdiskusi dengan seorang dokter. “Jangan cemas, ibu harus tenang, nanti malam kalau bisa tidur di sini, ada ruangan di bawah,” katanya dokter tersebut kepada ibu korban.

Sementara itu, ibu korban tidak mau berkomentar. “Jangan dululah, kita tidak mau memberi komentar,” ujarnya.
Tante korban yang juga berada di RS juga menyampaikan kalau pihaknya sedang tidak mau diwawancarai. “Masih trauma, nanti teringat lagi. Jangan dululah,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, kejadian yang yang menimpah Putri terjadi pada Kamis (15/8) sekitar pukul 17.00 WIB. Ia bersama keluarganya berencana mengantar keluarganya bernama Lena berangkat ke Jakarta.

Setelah check-in selesai, korban dan keluarganya berencana pulang. Saat itu, korban yang akan turun membelakangi eskalator tidak menyadari jika tubuhnya bersentuhan dengan pinggiran eskalator. Dalam hitungan detik, sebelah kaki korban malah terseret eskalator.
Bocah warga Perumnas Pemda, Lubuk Pakam in mengalami luka serius dengan kondisi kaki dan tangan patah serta lembam di wajah. Saat ini, korban sedang dirawat di ICU. (btr/put)

LUBUKPAKAM-Belum koneknya petugas pengaturan lalulintas penerbangan Air Traffic Control-(ATC) dengan pilot pesawat menyebabkan terjadinya kekurang ketepatan parkir pesawat sehingga berdampak kebingungan penumpang saat melewati garbarata. Hal ini diakui General Manager PT Angkasa Pura II (PT AP II) H. T Said Ridwan. “Kita akan perbaiki terus persoalan ini,” ujar Said.

Persoalan lain yang masih menganjal, lanjutnya, adalah kelangkaan troli, baik di terminal kedatangan maupun
keberangkatan domestik-internasional.”Kita telah menambah sebanyak 21 tenaga kerja di KNIA. Ini mudah-mudahan bisa mengatasi persoalan troli,” tambah Said lagi.

Sedangkan belum selesainya perbaikan jalan akses serta kesemrawutan pintu gerbang masuk dan persoalan mahalnya harga tiket kereta api dan rencana naiknya harga passanger charge (psc), akan menjadi perhatian pihaknya. “Kita terus memaksimalkan perbaikan dan kekurangan yang ada agar menjadi sempurna,” kata Said.

Terkait banyak warga yang berkunjung ke KNIA dan menjadikan bandara sebagai objek wisata, Said mengatakan bahwa hal itu menjadi peluang bisnis bagi PT AP II. “Kita akan buat lokasi rekreasi keluarga, hal itu akan saya sampaikan ke Dirut PT AP II di Jakarta,” bilangnya.
Sementara itu, korban yang terseret eskalator di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA), Nabila Putri (11) masih mendapatkan perawatan itensif di ICU Rumah Sakit Setia Budi.

Pantauan Sumut Pos, sekitar pukul 11.40 WIB, ibu korban, Maryati bersama dua orang keluarga tengah duduk di selasar depan ruang ICU, lantai 3 RS Setia Budi, sembari berdiskusi dengan seorang dokter. “Jangan cemas, ibu harus tenang, nanti malam kalau bisa tidur di sini, ada ruangan di bawah,” katanya dokter tersebut kepada ibu korban.

Sementara itu, ibu korban tidak mau berkomentar. “Jangan dululah, kita tidak mau memberi komentar,” ujarnya.
Tante korban yang juga berada di RS juga menyampaikan kalau pihaknya sedang tidak mau diwawancarai. “Masih trauma, nanti teringat lagi. Jangan dululah,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, kejadian yang yang menimpah Putri terjadi pada Kamis (15/8) sekitar pukul 17.00 WIB. Ia bersama keluarganya berencana mengantar keluarganya bernama Lena berangkat ke Jakarta.

Setelah check-in selesai, korban dan keluarganya berencana pulang. Saat itu, korban yang akan turun membelakangi eskalator tidak menyadari jika tubuhnya bersentuhan dengan pinggiran eskalator. Dalam hitungan detik, sebelah kaki korban malah terseret eskalator.
Bocah warga Perumnas Pemda, Lubuk Pakam in mengalami luka serius dengan kondisi kaki dan tangan patah serta lembam di wajah. Saat ini, korban sedang dirawat di ICU. (btr/put)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/